Tuesday, 25 July 2017


NAMA                                  : EKO BASUKI
NIM                                      : 02.17.041/D.Th
TUGAS AWAL                     : PHILOSOPHY dan CONTEMPORARY THEOLOGI
DOSEN PENGAMPU          : Dr.KANTI.W

TEOLOGIA SUKSES: PENYIMPANGAN DARI ALKITAB
Jika pada mulanya teologia sukses hanya diadopsi segelintir gereja namun sekarang ini telah merembes ke berbagai denominasi gereja dan menganggapnya sebagai kebenaran Alkitabiah. Aspek kesuksesan dan kemakmuran menjadi dasar yang menarik berbagai lapisan masyarakat menjadi pengikut dan anggota gereja penganut ajaran ini. Siapapun manusia di dunia ini memiliki keinginan sukses dan makmur secara materi. Dengan modal membuat orang menjadi kaya dan sukses menjadikan penganut ajaran ini sebagai target berbagai lapisan masyarakat yang ingin kaya dan sukses dengan tanpa memperdulikan keabsahan kebenaran ini. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan Alkitab dan yang tidak memiliki kesensitifan rohani menjadi target utama ajaran ini. Tidak heran, gereja yang mengadopsi ajaran ini dipenuhi ribuan orang dalam setiap ibadah yang diselenggarakan.
Namun yang menjadi pertanyaan penting, adakah dasar dan pondasi eksplisit ajaran ini dalam Alkitab? Bagaimana ajaran Yesus dan para rasul tentang kekayaan dan kemakmuran? Benarkah orang percaya dijanjikan menjadi kaya dan makmur? Bagaimana sejarah dan awal mula ajaran ini menyelusup ke dalam gereja?
AJARAN TEOLOGIA SUKSES
Pada umumnya, penginjil Amerika yang bernama Kenneth E. Hagin (lahir 1917) dianggap sebagai pendiri dan pemimpin Teologia Sukses atau Kemakmuran. Dialah pertama kali mengumandangkan ajaran ini sebagai ajaran alkitabiah. Keberhasilannya dalam mengelola gereja sebagai gereja besar dan sukses telah mempengaruhi berbagai gereja dan berkeinginan mengadopsi pola dan system ajaran yang sama. Beragai gereja berbondong-bondong mempelajari keberhasilannya dan mencoba menerapkannya di gereja masing-masing. Dalam waktu singkat ajaran teologi sukses merambat ke berbagai gereja di seluruh dunia.
Namun demikian teologia sukses juga berkembang dengan adanya kontribusi berbagai lapisan pemikir, teolog dan pimpinan gereja di berbagai belahan dunia. Beberapa orang di bawah ini telah memberikan kontribusi nyata dalam pemikiran teologia sukses yang diidolakan gereja-gereja masa kini.
Norman Vincent Peale dikenal dengan ajarannya “Positive Thinking”
Robert Schuller dikenal dengan ajarannya “Possibility Thinking”
Paul Yonggi Cho dikenal dengan ajarannya “Dimensi Keempat”
Kenneth Hagin lebih dikenal dengan “Positive Confession”
John Avanzini mengkhotbahkan “Injil Sukses” dan tentang “Uang dan Persembahan”
Pemikiran dan ajaran yang dikumandangkan orang-orang diatas melalui tulisan dan pengelolaan gerejanya mengokohkan modal perkembangan teologia sukses. Ajaran-ajaran mereka telah disatukan untuk mendapatkan hasil yang dikenal dengan “SUKSES” dalam hidup dan bergereja. Dengan penggabungan ajaran ini gereja penganut teologia sukses bisa mengklaim sebagai gereja sukses yang bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan.

RENCANA OPRASIONAL
(RENOP)
SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA ”I-3” BATU
2009-2013



Berdiri sejak 1959







Jl. Indragiri 5 Batu, 65312
P.O. Box 4, Jawa Timur, Indonesia
Telp (0341) 591283; Fax (0341) 597974
E-mail: i3batu@yahoo.co.id

RENCANA OPERASIONAL
STT “I-3 BATU
TAHUN 2009-2013

            Rencana Operasional (RENOP) adalah penjabaran lebih rinci dari Rencana Strategik (RENSTRA) Sekolah Tinggi Teologia “I-3” tahun 2009-2013. Dokumen Renop memuat rumusan program dan kebijakan serta rencana dan target yang bersifat kuantitatif dan operasional dari masing-masing tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, berdasarkan misi STT “I-3”. Rumusan ini mencakup rencana jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang sebagaimana ditetapkan dalam RENSTRA STT “I-3”.
            Dalam RENOP ini, secara rinci akan dipaparkan rencana STT “I-3” mencakup misi, tujuan, sasaran, program, strategi, dan target. Sebagaimana tujuan dari RENSTRA, di dalam RENOP digariskan program-program dalam bentuk kegiatan-kegiatan untuk menanggulangi masalah-masalah yang terlihat di dalam analisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan (SWOT), dan juga kegiatan-kegiatan untuk peningkatan atau pengembangan yang menyangkut kualitas dan kuantitas.
Sebagai acuan untuk menyusun rincian rumusan RENOP adalah visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta stregi penyelenggaraan yang telah ditetapkan STT “I-3” sebagai berikut:



MANAJEMEN STRATEGIK
PERGURUAN TINGGI








Sub-Pokok Bahasan Planning of Ministry in the Christian Education

-- eko basuki --

Dosen Pengampu : 
Stevri Indra Lumintang 





Program Master of Theology (M.Th)
STT Pokok Anggur (STT-PA)


3 – 7 April 2017


Daftar Isi


Bab 1. Latar Belakang Masalah……………………………………………….……2

Bab 2. Pengertian Manajemen Strategik...................................................................5

Bab 3. Kegunaan Manajemen Strategik bagi Pendidikan Tinggi...........................6

Bab 4. Elemen-Elemen Dasar Manajemen Startagik Perguruan Tinggi...............7

1.      Pemindaian Lingkungan Internal dan External.....................................7
a.      Lingkungan External...........................................................................8
b.      Lingkungan Internal............................................................................9
c.       Strategi Umum.....................................................................................9

2.      Formulasi Strategi....................................................................................10
a.      Penentuan Visi dan Misi....................................................................10
b.      Penentuan Tujuan dan Sasaran........................................................12
c.       Pengembangan Strategi.....................................................................12
d.      Pembuatan Kebijakan.......................................................................13

3.      Implementasi Strategi..............................................................................13
a.      Penyusunan Program.........................................................................14
b.      Pembuatan Anggaran........................................................................14
c.       Pembuatan Prosedur.........................................................................14

4.      Evaluasi dan Pengawasan Kinerja.........................................................15
a.      Evaluasi...............................................................................................15
b.      Pengawasan........................................................................................16
c.       Studi Kelayakan.................................................................................18

Bab 5 Penutup............................................................................................................18

Kepustakaan...............................................................................................................19










Bab 1

Latar Belakang Masalah


Ilmu manajemen mengalami perkembangan demikian rupa dan telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan banyak perusahaan, termasuk lembaga-lembaga nirlaba, seperti pada umumnya perguruan-perguruan tinggi. Perguruan tinggi adalah suatu satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Tujuan perguruan tinggi adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Bertalian dengan itu, Indrajit mengemukakan lima dimensi yang melekat pada perguruan tingi, yaitu: dimensi keilmuan, dimensi pendidikan, dimensi sosial (kehidupan masyarakat), dimensi korporasi (satuan pendidikan atau penyelenggara), dan dimensi etis.1 Semua dimensi ini tidak bisa terpisahkan, karena semuanya adalah saling berhubungan erat.

Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...