Friday 14 September 2018

Apakah Yudas Selamat...

Tanya : bagaimana cara Yudas mati krn di Kis 1: 18 dikatakan Yudas jatuh tertelungkup dan isi perutnya tertumpah keluar, tetapi di ayat yg lain spt Mat 27:5 dikatakan bahwa Yudas menggantung dirinya. Kenapa bisa terjadi perbedaan disini.terima kasih dan mohon pencerahannya

Bunuh Diri

Pertanyaan: Jika seorang Kristen bunuh diri, apakah jiwanya masih selamat?

Jawaban: 
Adanya beberapa orang Kristen yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri adalah kenyataan yang menyedihkan. Semakin menyedihkan pula jika tragedi tersebut dipadukan dengan ajaran palsu bahwa bunuh diri secara langsung menempatkan orang di neraka. Banyak yang percaya ketika seorang Kristen bunuh diri, jiwanya tak terselamatkan. Ajaran ini tidak ditemui dalam Alkitab.

Alkitab mengajar bahwa, mulai di saat kita percaya pada Kristus, kehidupan kekal kita dijamin (Yohanes 3:16). Menurut Alkitab, orang Kristen dapat yakin bahwa mereka memiliki hidup yang kekal (1 Yohanes 5:13). Tidak ada yang mampu memisahkan seorang Kristen dari kasih Allah (Roma 8:38-39). Segala sesuatu yang diciptakan tidak dapat memisahkan seorang Kristen dari kasih Allah, dan seorang yang bunuh diri termasuk dalam kategori hal yang diciptakan; sehingga, bunuh diri pun tidak dapat memisahkan orang Kristen dari kasih Allah. Yesus mati untuk semua dosa kita, dan jika orang Kristen sejati, yang sedang mengalami serangan rohani dan kelemahan, bunuh diri, dosanya masih tercakup oleh darah Kristus.

Menurut Alkitab, bunuh diri atau tidak bukanlah hal yang memastikan jika seseorang masuk ke surga. Jika seorang yang tidak percaya bunuh diri, ia hanya "mempercepat" perjalanannya ke neraka. Akan tetapi, orang yang bunuh diri itu akan berakhir di neraka karena ia telah menolak keselamatan melalui Kristus, bukan karena ia bunuh diri (baca Yohanes 3:18). Lagipula, tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi di dalam hati seseorang ketika ia mati. Ada yang bertobat dan menerima Kristus detik-detik sebelum ajalnya tiba. Mungkin saja dalam waktu singkat itu hati mereka berubah dan mereka berseru supaya dikasihani Allah. Kita menyerahkan keputusan tersebut kepada Allah (1 Samuel 16:7).

Adanya kasus bunuh diri seorang percaya membuktikan bahwa setiap orang dapat bergumul dengan keputus-asaan dan bahwa musuh kita, Setan, adalah "pembunuh manusia sejak semula" (Yohanes 8:44). Bunuh diri tetap saja merupakan dosa yang serius terhadap Allah. Menurut Alkitab, bunuh diri adalah pembunuhan; sehingga tindakan itu selalu salah. Orang Kristen harus hidup bagi Allah, dan memasrahkan waktu kematiannya pada Allah dan Allah saja. 

Semoga Allah memberi rahmat-Nya, serta sudut pandang sang pemazmur bagi setiap kita yang sedang bergumul pada hari ini: "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!" (Mazmur 43:5).

Pengantar PL & PB

PENGANTAR PERJANJIAN LAMA



DAFTAR ISI: 


I. PENTINGNYA PERJANJIAN LAMA 

1. Pendahuluan 

2. Mengapa penting Lama Lama? 
Sebuah. Perjanjian Lama adalah Bagian dari Rencana Allah 
b. Perjanjian Lama adalah Bukti akan Kedaulatan dan Kesetiaan Allah 
c. Perjanjian Lama adalah Firman Allah 
d. Perjanjian Lama adalah Nubuat bagi Perjanjian Baru 

3. Mengapa sulit Lama Perjanjian Lama? 
Sebuah. Halangan Bahasa 
b. Halangan Budaya 
c. Halangan Ketekunan 
d. Halangan Praduga yang Salah

4.pendekatan atas Perjanjian Lama. 



II. LATAR BELAKANG GEOGRAFIS PERJANJIAN LAMA 

1. Mengapa Tidak Dapat Mempelajari Latar Belakang Geografi PL? 

2. Ruang Lingkup Geografi PL 
a. Geografis secara fisik 
b. Geografis secara politik 
c. Geografis secara 

historis 3. Makna Teologis Latar Belakang Geografis PL Tanah Perjanjian 



III. SEJARAH PERJANJIAN LAMA 

1. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam penelitian sejarah PL 
a. Sejarah PL adalah sejarah KEHIDUPAN MANUSIA YANG NYATA 
b. Sejarah PL adalah PEKERJAAN ALLAH 
c. Sejarah PL adalah SEJARAH KESELAMATAN 

2. Kronologis Lanjut PL 
a. Jaman Adam sampai Abraham (kira-kira 5000 - 4000 SM) 
b. Jaman Patriakh-Patriakh (kira-kira 2000 - 1400 SM) 
c. Jaman Keluaran / Eksodus dari Mesir (kira-kira 2000 - 1400 SM) 
d. Jaman Hakim-Hakim (kira-kira 1400-1050 SM) 
e. Jaman Kerajaan Bersatu (kira-kira 1050 - 931 SM) 
f. Jaman Kerajaan Terpisah (kira-kira 930 - 586 SM) 
g. Jaman dibuang di Babel dan kembali ke tanah Israel (kira-kira 587 SM). 

3. Riwayat Sejarah PL 

4. Sejarah PL 

5. Bagan Sejarah PL 



IV. BUDAYA PERJANJIAN LAMA 

1. Struktur Masyarakat PL 
a. Keluarga Lembaga Pernikahan 
- Suami 
- Istri 
- Anak-anak 
b. Anggota Masyarakat lain 

2. Kehidupan Ibadah PL 
3. Sistem Pendidikan PL 
4. Poligami dan Perceraian dalam Perjanjian Lama 
5. Perbudakan 



V. KANON ALKITAB PERJANJIAN LAMA

1. Pengertian / Definisi 
a. Arti Etimologis 
b. Arti Figuratif 
c. Arti Teologis 

2. Sejarah Kanon PL 

3. Pembentukan Kanon PL 
a. Ucapan-ucapan yang Berotoritas 
b. Dokument (Tulisan) yang Berotoritas 
c. Kumpulan Tulisan yang Berotoritas 
d. Kanon yang Ditetapkan 

4. Penerimaan Kanon PL 
5. Susunan Kanon PL 
6. Susunan PL (Kanon) 
7. Kanon PL 


VI. HUBUNGAN PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU 

1. Perbedaan dan Persamaan antara PL dan PB 
a. Perbedaan antara PL dan PB 
b. Persamaan antara PL dan PB 

2. Perjanjian Lama adalah Bagian dari Seluruh Kebenaran Alkitab 

3. Perjanjian Lama adalah Bayang-bayang dari apa yang akan datang (PB) 

4. Yesus Kristus adalah Puncak dari Berita PL dan PB 

5. Hubungan PL dan PB 

6. Yang Lama dan yang Baru Masalahnya. 



DISALIN DARI: http://www.pesta.org/tbiblika



PENGERTIAN TEOLOGI AGAMA-AGAMA DAN STUDI AGAMA-AGAMA

PENGERTIAN TEOLOGI AGAMA-AGAMA DAN STUDI AGAMA-AGAMA
Teologi Agama-agama (Inggris Theology of Religions, Latin Theologia Religionum) adalah cabang dari ilmu teologi yang membahas bagaimana kekeristenan memberi respons teologis terhadap kenyataan adanya pluralitas agama di luar dirinya.
Fokus studi teologi agama-agama adalah bagaimana umat Kristen memandang dan menilai agama-agama lain, serta bagaimana hubungan yang positif antar-agama dimungkinkan melalui teologi yang dikonstruksi.
Seorang teologi Gereja Anglican atau biasa dikenal dengan teolog Inggris, yaitu Alas Race disebut-sebut sebagai salah satu penggagas pendekatan teologi Agama-Agama.
STUDI AGAMA-AGAMA
Studi Agama-Agama biasanya dilakukan untuk beberapa bidang ilmu, seperti: Sosiologi Agama; Filsafat AGama dan Fenomenologi Agama.
  1. TEOLOGI AGAMA-AGAMA DENGAN SOSIOLOGI AGAMA
Studi sosiologi agama-agama merupakan studi tentang hubungan-hubungan antara agama dan masyarakat serta bentuk-bentuk hubungan yang terjadi.
Hal-hal yang menjadi perhatian dari studi sosiologi adalah bagaimana kepercayaan-kepercayaan agama tertentu memengaruhi suatu masyarakat, atau bagaimana kepercayaan agama tertentu memengaruhi pola hubungan dengan umat beragama lain.
Dalam bidang sosiologi, yang menjadi obyek penelitian adalah aspek manusiawi (imanen), yang mana aspek Ilahi (transendensi) diwujudkan di dalam perilaku manusia sehari-hari.
Akan tetapi, hal-hal yang transenden tidak terlalu diperhatikan atau dikesampingkan di dalam studi ini.
Teologi agama-agama juga mempelajari aspek manusiawi dan aspek Ilahi di dalam agama-agama. Akan tetapi, teologi agama-agama justru lebih tertarik untuk mempelajari aspek Ilahi yang memengaruhi perilaku sehari-hari, dalam hal ini antara umat Kristen terhadap umat beragama yang lain.
2. TEOLOGI AGAMA-AGAMA DENGAN FILSAFAT AGAMA
Apa perbedaan Teologi Agama-Agama dengan Filsafat Agama.
Filsafat agama merupakan refleksi filosofis mengenai agama dengan menggunakan metode filsafat secara sistematis dalam menganalisis isi pokok suatu agama, seperti:
konsep Tuhan,
Yang Suci,
keselamatan,
ibadah,
kurban,
doa, dan sebagainya.
Filsafat agama berupaya mencari pembenaran rasional dari gerakan agama tertentu, serta memberi penilaian terhadapnya sehingga bersifat normatif.
Teologi agama-agama juga memberikan penilaian seperti filsafat, tetapi di dalam terang iman Kristen yang berupaya menilai agama-agama yang lain, bukan berdasarkan rasionalitas seperti filsafat agama melainkan penyataan Allah berdasarkan Alkitab.
3. TEOLOGI AGAMA-AGAMA DENGAN FENOMENOLOGI AGAMA
Fenomenologi agama adalah bidang studi yang berupaya melihat kepelbagaian agama secara fenomenologis.
Fenomenologis artinya bagaimana pemeluk agama-agama berbicara tentang apa yang mereka yakini dan percayai sejauh dapat diamati (fenomena).
Dalam fenomenologi, penilaian oleh pengamat dihindari dan keunikan tiap agama berusaha dipertahankan.
Gejala-gejala yang diperbandingkan hanya untuk memperdalam pengertian dari gejala-gejala religius yang dipelajari. Sedangkan di dalam teologi agama-agama, penilaian terhadap agama lain dari perspektif kekristenan tidak dapat dihindarkan.
Namun perlu disadari bahwa, semangat yang mendasarinya bukan semangat konfrontatif, melainkan justru bagaimana umat Kristen dan umat beragama lainnya dapat hidup bersama secara harmonis di dalam konteks kemajemukan agama.
Sumber: Wikipedia

Injil Yohanes

*Rangkuman YOHANES*
*INJIL YOHANES*
*Penulis:*  Rasul  Yohanes

*Waktu Penulisan:*  Antara tahun  85  dan 96 Masehi.
*Rentang Waktu:* Sekitar 3 1/z th (Tahun 29 – 33 Masehi).
*Judul Kitab Dari penulis kitab ini:*  Yohanes.
*Latar Belakang:*  Meskipun   Injil  Matius, Markus, dan Lukas mempunyai sudut pandang yang berbeda, mereka sangat mirip satu sama lain dalam segi materi, karena itulah disebut sebagai "Injil Sinoptik" (mirip dalam isi  urutan dsb). Yohanes disebut dengan "Injil Tambahan': karena ia berdiri   sendiri  dengan unik dalam kelasnya sendiri.

Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...