Friday 14 September 2018

Apakah Yudas Selamat...

Tanya : bagaimana cara Yudas mati krn di Kis 1: 18 dikatakan Yudas jatuh tertelungkup dan isi perutnya tertumpah keluar, tetapi di ayat yg lain spt Mat 27:5 dikatakan bahwa Yudas menggantung dirinya. Kenapa bisa terjadi perbedaan disini.terima kasih dan mohon pencerahannya
.

 Pak'de ekco: ingin coba jawab : Cerita Kisah para rasul mengenai kematian Yudas berbeda dengan cerita Mat 27:3-10. Yudas tidak lagi mati karena menggantungkan diri seperti Ahitofel, 2Sa 17:23, tetapi dengan jatuh tertelungkup dan tertumpahnya isi perutnya, seperti sering diceritakan tentang orang jahat dalam hikayat-hikayat rakyat. Darah yang memberi nama kepada Hakal-Dama tidak lagi darah Yesus, tetapi darah Yudas. Melalui perbedaan-perbedaan tradisi-tradisi populer itu orang dapat sampai kepada kenyataan bahwa Yudas mengalami kematian mendadak dan mengerikan. Peristiwa itu kemudian dikaitkan pada sebidang tanah di Yerusalem yang dianggap tanah terkutuk dan disebut Hakal-Dama.

Apakah Yudas Iskariot diampuni/diselamatkan?

Jawaban: 
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Yudas tidak diselamatkan. Yesus sendiri yang menyatakannya. “Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan” (Mat 26:24). 

Di sinilah gambaran jelas mengenai bagaimana kedaulatan Allah dan kehendak manusia bekerja bersama-sama. Allah telah, sejak ribuan tahun sebelumnya, menetapkan bahwa Yesus akan dikhianati oleh Yudas, wafat di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, lalu dibangkitkan. Inilah maksud Yesus ketika Dia berkata Dia “memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia.” Tidak ada yang dapat menghentikan rencana Allah menyediakan penyelamatan bagi manusia.

Meskipun faktanya semua itu telah ditetapkan, namun tidak menjadikan Yudas bebas dari hukuman yang akan dia derita karena perannya dalam kejadian ini. Yudas membuat pilihan-pilihannya sendiri. Semua itu menjadi sumber malapetakanya sendiri. Namun, pilihan-pilihannya itu sesuai dengan rencana berdaulat Allah. Allah tidak hanya berkuasa atas kebaikan tetapi juga kejahatan manusia, untuk menyempurnakan rencana yang Ia tetapkan. 

Yesus memang mengutuk Yudas. Tapi, jika Saudara memperhitungkan bahwa Yudas bersama dengan Yesus selama hampir tiga tahun, kita tahu kalau Yesus sudah memberikannya banyak kesempatan untuk bertobat dan diselamatkan. Bahkan setelah tindakannya yang jahat itu, Yudas seharusnya berlutut memohon pengampunan pada Allah atas pengkhianatannya. Tapi, dia tidak melakukanya.

Dia mungkin menyesal, yang timbul karena rasa takut, sehingga membuatnya mengembalikan uangnya kepada para Farisi. Tapi, dia tidak pernah bertobat dan lebih memilih bunuh diri; yang merupakan tindakan terakhirnya dalam mementingkan diri sendiri (Mat 27:5-8).

Soal Yudas, Injil Yohanes 17:12 menyatakan nasibnya, “Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.” Yudas pernah percaya bahwa Yesus adalah seorang nabi. Bahkan mungkin percaya bahwa Yesus adalah Mesias. 

Yesus mengirim para murid ke seluruh penjuru dunia untuk memberitakan Injil dan melakukan berbagai mukjizat (Lukas 9:1-6). Yudas ikut serta dalam kelompok ini. Yudas memiliki iman, tetapi bukan iman-yang-menyelamatkan. Yudas tidak pernah “diselamatkan,” meskipun dia pernah menjadi pengikut Kristus.

No comments:

Post a Comment

Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...