Friday 14 September 2018

PENGERTIAN TEOLOGI AGAMA-AGAMA DAN STUDI AGAMA-AGAMA

PENGERTIAN TEOLOGI AGAMA-AGAMA DAN STUDI AGAMA-AGAMA
Teologi Agama-agama (Inggris Theology of Religions, Latin Theologia Religionum) adalah cabang dari ilmu teologi yang membahas bagaimana kekeristenan memberi respons teologis terhadap kenyataan adanya pluralitas agama di luar dirinya.
Fokus studi teologi agama-agama adalah bagaimana umat Kristen memandang dan menilai agama-agama lain, serta bagaimana hubungan yang positif antar-agama dimungkinkan melalui teologi yang dikonstruksi.
Seorang teologi Gereja Anglican atau biasa dikenal dengan teolog Inggris, yaitu Alas Race disebut-sebut sebagai salah satu penggagas pendekatan teologi Agama-Agama.
STUDI AGAMA-AGAMA
Studi Agama-Agama biasanya dilakukan untuk beberapa bidang ilmu, seperti: Sosiologi Agama; Filsafat AGama dan Fenomenologi Agama.
  1. TEOLOGI AGAMA-AGAMA DENGAN SOSIOLOGI AGAMA
Studi sosiologi agama-agama merupakan studi tentang hubungan-hubungan antara agama dan masyarakat serta bentuk-bentuk hubungan yang terjadi.
Hal-hal yang menjadi perhatian dari studi sosiologi adalah bagaimana kepercayaan-kepercayaan agama tertentu memengaruhi suatu masyarakat, atau bagaimana kepercayaan agama tertentu memengaruhi pola hubungan dengan umat beragama lain.
Dalam bidang sosiologi, yang menjadi obyek penelitian adalah aspek manusiawi (imanen), yang mana aspek Ilahi (transendensi) diwujudkan di dalam perilaku manusia sehari-hari.
Akan tetapi, hal-hal yang transenden tidak terlalu diperhatikan atau dikesampingkan di dalam studi ini.
Teologi agama-agama juga mempelajari aspek manusiawi dan aspek Ilahi di dalam agama-agama. Akan tetapi, teologi agama-agama justru lebih tertarik untuk mempelajari aspek Ilahi yang memengaruhi perilaku sehari-hari, dalam hal ini antara umat Kristen terhadap umat beragama yang lain.
2. TEOLOGI AGAMA-AGAMA DENGAN FILSAFAT AGAMA
Apa perbedaan Teologi Agama-Agama dengan Filsafat Agama.
Filsafat agama merupakan refleksi filosofis mengenai agama dengan menggunakan metode filsafat secara sistematis dalam menganalisis isi pokok suatu agama, seperti:
konsep Tuhan,
Yang Suci,
keselamatan,
ibadah,
kurban,
doa, dan sebagainya.
Filsafat agama berupaya mencari pembenaran rasional dari gerakan agama tertentu, serta memberi penilaian terhadapnya sehingga bersifat normatif.
Teologi agama-agama juga memberikan penilaian seperti filsafat, tetapi di dalam terang iman Kristen yang berupaya menilai agama-agama yang lain, bukan berdasarkan rasionalitas seperti filsafat agama melainkan penyataan Allah berdasarkan Alkitab.
3. TEOLOGI AGAMA-AGAMA DENGAN FENOMENOLOGI AGAMA
Fenomenologi agama adalah bidang studi yang berupaya melihat kepelbagaian agama secara fenomenologis.
Fenomenologis artinya bagaimana pemeluk agama-agama berbicara tentang apa yang mereka yakini dan percayai sejauh dapat diamati (fenomena).
Dalam fenomenologi, penilaian oleh pengamat dihindari dan keunikan tiap agama berusaha dipertahankan.
Gejala-gejala yang diperbandingkan hanya untuk memperdalam pengertian dari gejala-gejala religius yang dipelajari. Sedangkan di dalam teologi agama-agama, penilaian terhadap agama lain dari perspektif kekristenan tidak dapat dihindarkan.
Namun perlu disadari bahwa, semangat yang mendasarinya bukan semangat konfrontatif, melainkan justru bagaimana umat Kristen dan umat beragama lainnya dapat hidup bersama secara harmonis di dalam konteks kemajemukan agama.
Sumber: Wikipedia

No comments:

Post a Comment

Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...