Monday 25 April 2022

Khotbah Eksposisi

 

Khotbah Eksposisi

1 PETRUS 1:3-12

Pdt. Dr. Eko Basuki, M.Pd.K.

 

Ay 3-5: “(3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, (4) untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia

 

Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia
Logo-pgi.jpg
Tanggal pendirian25 Mei 1950; 71 tahun lalu
Kantor pusatGrha Oikumene, Jalan Salemba Raya 10, Jakarta 10430
Jumlah anggota
91 Gereja
Ketua Umum
Pdt. Gomar Gultom, M.Th.
Sekretaris Umum
Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty, S.Th, S.Fil, M.A.
Telepon
(021) 3140541
Posel
pgi@pgi.or.id
Situs webhttps://pgi.or.id
Nama sebelumnya
Dewan Gereja-Gereja di Indonesia

Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, disingkat PGI (bahasa InggrisCouncil of Churches in Indonesia (CCI); dulu disebut "Dewan Gereja-Gereja di Indonesia" - DGI[1]), didirikan pada 25 Mei 1950 di Jakarta sebagai perwujudan dari kerinduan umat Kristen di Indonesia untuk mempersatukan kembali Gereja sebagai Tubuh Kristus yang terpecah-pecah. Oleh karena itu, PGI menyatakan bahwa tujuan pembentukannya adalah "Mewujudkan Gereja Kristen Yang Esa di Indonesia."

Sejarah

Pada tanggal 6-13 November 1949 diadakan: ‘Konferensi Persiapan Dewan Gereja-Gereja di Indonesia.” Seperti diketahui sebelum Perang Dunia II telah diupayakan mendirikan suatu Dewan yang membawahi pekerjaan Zending; namun karena pecahnya PD II maksud tersebut diundur. Setelah PD II berdirilah tiga buah Dewan Daerah, yaitu: “Dewan Permusyawaratan Gereja-Gereja di Indonesia, berpusat di Yogyakarta (Mei 1946) ; “Majelis Usaha bersama Gereja-Gereja di Indonesia bagian Timur”, berpusat di Makasar (9 Maret 1947) dan “Majelis Gereja-Gereja bagian Sumatra” (awal tahun 1949), di Medan.

Ketiga dewan daerah ini didirikan dengan maksud membentuk satu Dewan Gereja-Gereja di Indonesia, yang melingkupi ketiga dewan tersebut. Pada tanggal 21-28 Mei 1950 diadakan Konferensi Pembentukan Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (DGI), bertempat di Sekolah Theologia Tinggi (sekarang Sekolah Tinggi Teologi Jakarta). Hadir dalam konferensi tersebut adalah:

  1. HKBP
  2. GBKP
  3. Gereja Methodist Sumatra
  4. BNKP
  5. Gereja Kalimantan Evengelis
  6. GPIB
  7. Gereformeerde Kerken in Indonesia
  8. GKP
  9. Gereja Kristen Sekitar Muria
  10. Gereja Kristen Jawa Tengah
  11. Gereja Kristen Djawi Wetan
  12. Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee/Khoe hwee Jawa Barat
  13. Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee/Khoe hwee Jawa Tengah
  14. Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee/Khoe hwee Jawa Timur
  15. Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee/Khoe hwee Jakarta
  16. Gereja Kristen Protestan di Bali
  17. Gereja Kristen Sumba
  18. Gereja Masehi Injili Timor
  19. Gereja Masehi Injili Sangihe & Talaud
  20. Gereja Masehi Injili Minahasa
  21. Gereja Masehi Injili Bolaang Mongondow
  22. GKST
  23. GKTR
  24. GKTM
  25. GKST
  26. GKSS Makassar
  27. GMIH
  28. Gereja Protestan Maluku
  29. Gereja Masehi Injili Irian
  30. Gereja Protestan di Indonesia

Manifes Pembentukan DGI

Daftar peristiwa pembakaran dan perusakan gereja yang terjadi di Indonesia

 

Daftar peristiwa pembakaran dan perusakan gereja yang terjadi di Indonesia

Inilah daftar perusakan dan pembakaran gereja oleh nasbung:

Peristiwa Surabaya (Minggu Kelabu), 9 Juni 1996, dimana 10 gedung Gereja dihancurkan di daerah Sidotopo oleh massa sebanyak 3000 orang disertai perampokan dan pelecehan sexual. Gereja yang dirusak adalah:

Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) , Jl.Sidotopo Indah Wetan II/26.
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) "Pogot", Jl. Sidotopo Wetan Indah II/62-64.
Pos Pelayanan "SiloM" GPIB "Cahaya Kasih", Jl. Bulak Jaya. Gereja Bethel Indonesia (GBI) Firman Hayat, Jl. Tenggumung Baru Selatan 51.
Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), Jl. Jatisrono Tengah 11.
Gereja Kemah Injil Indonesia Kalvari, Jl. Bulak Banteng Madya 4.
Gereja Pantekosta Tabernakel (GPT), Jl. Wonosari Wetan Baru Gg.Sekolahan 22.
Persekutuan Doa Gereja Bethel Indonesia (GBI), Jl. Bulak Banteng Wetan IV/2-4.
Gereja Sidang Jemaat Pentakosta Di Indonesia, Jl. Tenggumung Karya III/54.
Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), Jl. Sidotopo Wetan Indah.
Peristiwa Wates, Kediri-Jawa Timur, 14 Juni 1996, dimana Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) diserang dan dirusak massa + 2.500 orang oknum pada jam 02:00 dini hari.
Peristiwa Pare, Kediri-Jawa Timur, 25 Juni 1996, dimana Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI) pada jam 12:00 siang dirusak dan perabotannya dikeluarkan dari gereja serta dibakar dihalaman gereja oleh massa + 200 orang oknum.

Peristiwa Situbondo-Jawa Timur (Kamis Hitam), 10 Oktober 1996, dimana 24 gedung Gereja dirusak dan dibakar oleh massa sebanyak 3000 orang. peristiwa ini sangat luar biasa menyedihkan karena seorang Pendeta dari Gereja Pentakosta meninggal dunia terbakar didalam gedung Gereja beserta keluarga dan seorang Penginjil. Terdapat 5 orang meninggal dunia, yaitu Pdt. Ishak Christian, Ribka Lena Christian (istri), Elizabeth Christian (anak), Nova Samuel (keponakan) dan Rita (Penginjil). Gereja yang dirusak/dibakar adalah: Situbondo:

Gereja Bethel Indonesia/GBI Bukit Sion (di bakar)
Gereja Pantekosta di Indonesia /GPdI (di hancurkan)
Gereja Bethel Injili Sepenuh/GBIS (di bakar)
Gereja Sidang Jemaat Pantekosta/GSJP (di bakar)
Gereja Kristen Jawi Wetan/GKJW (di bakar)
Gereja Pantekosta Pusat Surabaya/GPPS (di bakar)
Gereja Protestan Indonesia Barat/GPIB (dihancurkan)
Gereja Katolik (di bakar), Panarukan
Gereja Katolik (dibakar)
Gereja Pantekosta di Indonesia/GPdI (di bakar), Wonorejo
Gereja Pantekosta di Indonesia/GPdI (di rusak)
Gereja Kristen Jawi Wetan/GKJW (di bakar)
Gereja Bethel Tabernakel/GBT (di bakar),
Gereja Katolik (di rusak), Asembagus
Gereja Bethel Injili Sepenuh/GBIS (di bakar)
Gereja Pantekosta di Indonesia/GPdI (di rusak)
Gereja Katolik (di bakar), Besuki
Gereja Pantekosta di Indonesia/GPdI (dirusak)
Gereja Bethel Injili Sepenuh/GBIS (dirusak)
Gereja Kristen Jawi Wetan/GKJW (dirusak)
Gereja Katolik (di rusak), Ranurejo
Gereja Kristen Jawi Wetan/GKJW (Induk) di bakar
Greja Kristen Jawi Wetan/GKJW (cabang) di bakar
Gereja Kristus Tuhan /GKT (di bakar).


Peristiwa Surabaya , 13 maret 1997, dimana Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jl. Ngagel Surabaya dilempari batu oleh oknum-oknum pelajar STM.

Peristiwa Surabaya, 28 - 30 Maret 1997, dimana Gereja Bethel Indonesia (GBI) Petra di jalan Kalibutuh dilempari batu oleh oknum-oknum melalui gerbong kereta api. 8 orang oknum telah ditangkap polisi.

Peristiwa Ngawi, 28 Maret 1997, dimana Gereja Bethel Indonesia (GBI) Immanuel - Pos PI, di desa Kedung Gadul, Kecamatan Widodaren - Ngawi, dirusak.

Peristiwa Wonosobo, Jawa Tengah, 9 Maret 1997, dimana 2 buah Gereja Kristen Jawa (GKJ) dan sebuah sekolah Katolik di lempari Batu oleh oknum-oknum yang baru pulang mengikuti pengajian umum pada malam hari.

Peristiwa Surabaya, Jawa Timur, 12 April 1997, dimana Gereja Bethel Indonesia di jalan Sulung Surabaya dan Gereja Katolik dijalan Kepanjen dilempari batu oleh sekelompok pemuda tidak dikenal pada jam 19:00.

Peristiwa Sumenep-Madura, 15 April 1997, dimana Gereja Sidang Persekutuan Injili Indonesia (GSPII) ditutup oleh surat perintah Bupati Sumenep.

Peristiwa Bojonegoro, 12 Mei 1997, dimana Pos Gereja Pantekosta di Indonesia desa Mojopangi, Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Kedung Adem.

Peristiwa Tuban-Jawa Timur, 15 Mei 1997, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Tuban dibakar oleh massa.

Peristiwa 23 Mei 1997 terjadi perusakan dan atau pembakaran di Pasuruan, Surabaya, Sampang, Kudus dan Pamekasan. Gereja yang dirusak /dibakar adalah :

Pasuruan:
Gereja Pantekosta Sioan;
Gereja Bethel Indonesia;
Gereja Protestan di Indonesia Barat;
Gereja Katolik;
Gereja Bethel Indonesia, Jalan Halmahera.

Surabaya:
Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Sepanjang,
Gereja Bethel Injil Sepenuh Pandaan;

Kudus Jateng:
Gereja Kristen Muria Indonesia, Tanjung Karang.

Pamekasan:
Gereja Katolik, Jalan Jokotole.

Sampang-Madura:
Gereja Pantekosta di Indonesia Jl. Panglima Sudirman No 9.



Peristiwa Bangkalan-Madura, 14 Juni 1997 dimana Gereja Bethel Indonesia, Gereja Pantekosta di Indonesia dirusak dan dibakar, dan Gereja Katolik saat kampanye dilempari batu.

Menurut Sebaran daerah terjadinya kerusuhan tersebut, propinsi Jawa Timur mendudki tempat teratas. Jumlah Gereja yang rusak, yaitu sebanyak 104 gereja (28%). Disusul Jateng dengan 47 gereja (11%)

Sedangkan perkembangan perusakan gedung Gereja dalam 4 bulan terakhir, yaitu bulan Maret sampai dengan akhir Juni 1997 menunjukkan angka yang terus meningkat. Per 1 April 1997 tercatat 327 gedung Gereja yang dirusak massa, jumlah ini terus meningkat pada bulan berikutnya: per 1 Mei 1997 bertambah menjadi 330 gedung Gereja yang dirusak massa, per 1 Juni 1997 tercatat 358 gedung Gereja yang dirusak massa dan terakhir pada tanggal 1 Juli 1997 jumlah keseluruhan gedung Gereja yang rusak sebanyak 374 buah (lihat gambar 4). Adapun nama-nama Gereja yang dirusak dapat kita lihat pada laporan peristiwa-peristiwa yang terjadi selama tahun 1997 pada halaman 7 dan 8.

Banyak orang bertanya, siapakah sebenarnya kelompok perusuh itu ? Dan siapakah sebenarnya otak penggerak kerusuhan-kerusuhan ? Seperti yang ditulis di surat-surat kabar serta isu yang beredar dimasyarakat, sebagai pemicu atau penyebab perusakan gedung Gereja tersebut adalah :

kebencian pada warga negara keturunan Cina
kebencian pada umat Kristiani
kesenjangan sosial dan ekonomi
alasan politik, ekonomi, budaya dan lain-lain.


Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...