Khotbah Eksposisi
1 PETRUS 1:3-12
Pdt. Dr. Eko Basuki,
M.Pd.K.
Ay 3-5: “(3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, (4) untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
(5) Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir”.
1)
Ay 3: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang
karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali
oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang
penuh pengharapan,”.
a) ‘Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus’ (ay 3a).
Kalau dilihat dalam ay 3-4, maka terlihat bahwa alasan Petrus
memuji Tuhan di sini, adalah karena Tuhan sudah menyelamatkan mereka.
Keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita memang harus menyebabkan kita memuji
Tuhan.
Saudara mungkin sering memuji Tuhan kalau saudara mendapatkan berkat
jasmani, lulus ujian, naik pangkat dalam pekerjaan, dan sebagainya. Tetapi
pernahkah saudara memuji Tuhan atas keselamatan yang telah Ia anugerahkan
kepada saudara?
b) ‘Yang
karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh
kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati’ (ay 3b).
Ada 2 penafsiran
tentang arti dari ‘kelahiran baru’ di sini:
1. Ini menunjuk pada
kelahiran baru.
Kalau ini yang benar maka ayat ini:
a.
Sejalan dengan Ef 2:4-5 - “(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat,
oleh karena kasihNya yang besar, yang dilimpahkanNya kepada kita, (5) telah
menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh
kesalahan-kesalahan kita - oleh kasih karunia kamu diselamatkan -”.
b. Menunjukkan bahwa kelahiran baru:
· Merupakan
pemberian / anugerah Allah.
Ini terlihat dari kata ‘rahmatNya yang besar’.
NIV: ‘In his great mercy’ (= Dalam belas-kasihanNya
yang besar).
· Terjadi
karena kehendak dan pekerjaan Allah.
Bandingkan dengan:
* Yoh 1:13
- “orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan
pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari
Allah”.
* Yoh 3:8
- “Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya,
tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah
halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.’”.
Bahwa Roh Kudus bekerja / melahir-barukan sesukaNya, dinyatakan dengan
kata-kata ‘angin bertiup kemana ia mau’.
* Yak 1:18
- “Atas kehendakNya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh
firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di
antara semua ciptaanNya”.
2. Ini
menunjuk pada pengharapan dari para pengikut Yesus,
yang hancur pada waktu Yesus mati, tetapi dihidupkan kembali karena
kebangkitan Yesus.
c) ‘kepada suatu hidup yang penuh
pengharapan’ (ay 3c).
1. Terjemahan Kitab
Suci Indonesia salah.
a. Letak bagian ini.
Seharusnya bagian ini terletak di antara ‘dilahirkan kembali’ dan ‘oleh
kebangkitan Yesus Kristus’.
NIV: ‘he has given us new birth into a living hope through the
the resurrection of Jesus Christ’ (= Ia telah memberikan kita
kelahiran baru kepada suatu pengharapan yang hidup oleh kebangkitan Yesus
Kristus).
b. Terjemahannya.
NIV: ‘into a living hope’ (= ke dalam pengharapan yang
hidup).
NASB: ‘to a living hope’ (= kepada suatu pengharapan
yang hidup).
Kata-kata ‘living hope’ (= pengharapan yang hidup) ini
kontras dengan tidak adanya pengharapan pada waktu hidup di luar Kristus.
Ef 2:12 - “bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus,
tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah
di dalam dunia”.
2. Ayat
ini mengatakan bahwa kita dilahirkan kembali kepada suatu pengharapan yang
hidup oleh kebangkitan Yesus Kristus.
Ini menunjukkan bahwa kebangkitan Kristus adalah dasar harapan kita,
dan tanpa adanya kebangkitan Kristus, tidak ada pengharapan bagi kita.
Bdk. 1Kor 15:14,17-18 - “(14) Tetapi andaikata Kristus
tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga
kepercayaan kamu. ... (17) Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. (18) Demikianlah binasa
juga orang-orang yang mati dalam Kristus”.
2) Ay
4: “untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat
binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di
sorga bagi kamu”.
a) Kata
yang diterjemahkan ‘bagian’ seharusnya adalah ‘warisan’ (KJV/RSV/
NIV/NASB: ‘inheritance’).
1. Kata
Yunaninya adalah KLERONOMIA, yang dalam LXX / Septuaginta digunakan untuk
menunjuk pada Kanaan [Ul 15:4 - ‘milik pusaka’; NIV: ‘your
inheritance’ (= warisanmu); Ul 19:10 - ‘milikmu’; NIV: ‘your
inheritance’ (= warisanmu)].
2.
Kata ‘inheritance (= warisan) ini penting karena ini
menunjukkan bahwa kita adalah anak Allah yang adalah ahli waris.
b) ‘yang
tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu’.
Ini menunjukkan kekalnya dan tidak berubahnya warisan itu.
c) ‘yang
tersimpan di sorga’.
Ini ditambahkan untuk menunjukkan bahwa warisan itu aman, tidak bisa
diganggu gugat oleh siapapun.
Bdk. Mat 6:19-20 - “(19) ‘Janganlah kamu mengumpulkan harta
di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta
mencurinya. (20) Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat
dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya”.
d) ‘bagi kamu’.
Kata ‘kamu’ tidak berarti seadanya orang, tetapi hanya orang
yang percaya kepada Kristus. Ini terlihat dari
kata ‘imanmu’ [NIV/NASB: through faith (= melalui
iman)] dalam ay 5.
3)
Ay 5: “Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu
sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada
zaman akhir”.
a) ‘kamu, yang dipelihara dalam kekuatan
Allah’ (ay 5a).
1. Kalau tadi
dalam ay 4 dikatakan bahwa warisan itu aman, maka sekarang dalam ay 5
dikatakan bahwa orang yang beriman itu juga aman, karena dipelihara oleh
kekuatan Allah.
Karenanya ini digunakan sebagai dasar dari doktrin Perseverance
of the saints (= ketekunan orang kudus) yang mengatakan bahwa orang
percaya tak mungkin terhilang / kehilangan keselamatannya.
Bdk. Yoh 10:27-30 - “(27) Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan
Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, (28) dan Aku memberikan hidup yang
kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya
dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu. (29) BapaKu, yang
memberikan mereka kepadaKu, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun
tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. (30) Aku dan Bapa adalah satu.’”.
2.
Kata ‘dipelihara’ [NIV/NASB: protected / shielded (=
dilindungi)].
Kata Yunaninya merupakan suatu istilah militer dan menunjuk pada
tindakan tentara yang menjaga kota / benteng. Kata ini hanya muncul 3 x dalam
PB, yaitu dalam ay 5 ini, Fil 4:7, dan 2 Kor 11:32. Dalam 2Kor 11:32 kata
itu diterjemahkan ‘mengawal’.
3. Secara implicit ini
menunjukkan bahwa:
a. Kita
itu lemah.
b. Adanya
banyak serangan.
Bandingkan dengan ay 6 yang berbicara tentang berbagai-bagai
pencobaan yang menimpa orang beriman.
Sekalipun kita lemah dan mengalami banyak serangan, tetapi kita tetap
aman karena dipeliharan oleh kekuatan Allah.
Catatan: ini tidak
berarti kita boleh hidup sembrono, dan tidak berusaha untuk menjadi lebih kuat!
b) ‘sementara
kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman
akhir’ (ay 5b).
Dalam Kitab Suci
kata ‘keselamatan’ digunakan dalam 2 arti:
1.
Menunjuk pada apa yang kita terima pada saat percaya kepada Yesus. Misalnya Luk
19:9 dan mungkin 1Pet 1:9.
2.
Menunjuk pada apa yang diterima oleh orang percaya pada saat mati / kedatangan
Kristus kedua-kalinya.
Dalam ay 5b ini kata ‘keselamatan’ jelas menunjuk pada arti
ke 2.
Ada juga yang mengatakan bahwa ‘keselamatan’ disini artinya
adalah:
a. Pembebasan total
dari dosa.
b. Sukacita dan hidup
kekal di surga.
Ay 6-9: “(6)
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus
berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. (7) Maksud semuanya itu ialah untuk
membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas
yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api - sehingga kamu memperoleh
puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan
diriNya. (8) Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihiNya.
Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihatNya. Kamu
bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, (9) karena
kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu”.
1)
Ay 6: “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu
seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan”.
a) ‘Bergembiralah akan hal ini’ (ay 6a).
1.
Ditinjau dari sudut bahasa Yunaninya, maka bagian ini bisa diterjemahkan
sebagai kalimat perintah (seperti dalam Kitab Suci Indonesia), atau sebagai
kalimat positif biasa, seperti dalam NIV/NASB: ‘In this you greatly rejoice’ (=
Dalam hal ini kamu sangat bergembira).
Tetapi kalau dibandingkan dengan ay 8b, yang merupakan kalimat
positif biasa, maka mungkin sekali terjemahan ay 6 ini seharusnya juga
merupakan kalimat positif biasa, seperti pada NIV dan NASB.
2.
Kata ‘bergembira’ di sini berasal dari kata Yunani ALGALLIASTHE, yang
merupakan suatu istilah yang menunjukkan sukacita yang hebat, dan dalam bahasa
Inggris bisa diterjemahkan sebagai ‘to exult, to leap for joy’.
Kata ini juga digunakan dalam:
· Mat
5:12 - ‘bergembiralah’.
Pada waktu Petrus menuliskan ay 6 ini hampir pasti Mat 5:12 ini
ada dalam pikirannya, karena Mat 5:12 ini juga menunjukkan bahwa sekalipun
kita dianiaya, kita harus bersukacita.
· Kis 16:34
yang menunjukkan sukacita kepala penjara setelah diselamatkan.
· Wah
19:7 - ‘bersorak-sorai’. Ini menunjuk pada sukacita di sorga.
3.
Kata-kata ‘hal ini’ menunjuk pada ‘warisan di sorga’, ‘keselamatan’
dan ‘dijaganya kita oleh kekuatan Allah’ yang ada dalam ay 3-5.
Jadi, ini menunjukkan bagaimana kita bisa bersukacita / bergembira
sekalipun mengalami berbagai-bagai pencobaan, yaitu dengan mengarahkan pikiran
kita pada keselamatan kita dan warisan kita di sorga.
b) ‘sekalipun
sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai
pencobaan’ (ay 6b).
1. ‘berbagai-bagai
pencobaan’.
Kata Yunani yang diterjemahkan ‘berbagai-bagai’ adalah
POIKILOIS.
Dalam 1Pet 4:10 yang berbicara tentang ‘kasih karunia
Allah’ juga digunakan kata Yunani ini (dalam Kitab Suci Indonesia kata ini
dibuang).
NIV: ‘the manifold grace of God’ (= bermacam-macam
kasih karunia Allah).
NASB: ‘God’s grace in its various forms’ (= kasih
karunia Allah dalam berbagai bentuknya).
William Barclay lalu menghubungkan kedua ayat ini, dan mengatakan:
“Our troubles may be many-coloured, but so is
the grace of God; there is no colour in the human situation which that cannot
match. There is a grace to match every trial and there is no trial without its
grace” (= Problem-problem kita bisa banyak coraknya, tetapi demikian
juga dengan kasih karunia Allah; tidak ada corak dalam situasi manusia dimana
tidak ada kasih karunia yang sesuai. Ada kasih karunia yang sesuai untuk setiap
pencobaan dan tidak ada pencobaan tanpa kasih karunianya).
2. ‘harus
berdukacita’.
Bagaimana ay 6 ini bisa
menggabungkan ‘bergembira’ dan ‘berdukacita’? Apakah ini adalah
suatu kontradiksi? Tidak! Ini hanya menunjukkan bahwa karena kita tidak
sempurna maka sukacita dan kesedihan bisa muncul bergantian atau bahkan pada
waktu yang bersamaan.
Bandingkan ini dengan kata-kata Paulus dalam 2Kor 6:10a
- ‘sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita’.
3. ‘seketika’.
NIV/NASB: ‘for a little while’ (= untuk waktu yang
singkat).
Sekalipun penderitaan itu bisa kelihatannya lama, tetapi dibandingkan
dengan sukacita dalam kekekalan, itu hanyalah waktu yang singkat.
2)
Ay 7: “Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -
yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji
kemurniannya dengan api - sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan
kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya”.
a) ‘Maksud
semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi
nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api’ (ay
7a).
1. Di
sini dikatakan bahwa iman jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas.
Apakah itu benar bagi saudara? Dan apakah saudara lebih mementingkan
untuk menjaga / memelihara / meningkatkan iman dari pada mencari emas / harta?
2.
Kata-kata ‘semuanya itu’ menunjuk pada ‘berbagai-bagai
pencobaan’ dalam ay 6.
Seperti api memurnikan emas, maka berbagai-bagai pencobaan memurnikan
iman kita dan juga membuktikan kemurnian iman kita.
a. Kalau
karena pencobaan kita berhenti ikut Tuhan, maka iman kita tidak sungguh-sungguh
(bdk. dengan ‘tanah berbatu’ - Mat 13). Tetapi kalau kita terus ikut Tuhan
sekalipun menghadapi berbagai-bagai pencobaan, maka iman kita adalah iman
sejati.
b.
Pengujian terhadap iman itu merupakan sesuatu yang penting, karena kalau iman
tidak diuji, orang bisa GR (gede rasa), seperti Petrus dalam Mat 26:33,35.
Ia menyangka imannya hebat, tetapi ternyata tidak!
b) ‘sehingga
kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus
Kristus menyatakan diriNya’ (ay 7b).
1.
Sekarang kita banyak menderita karena berbagai-bagai pencobaan, kita melayani
Tuhan tanpa mendapat apa-apa atau bahkan harus dengan berkorban, kita banyak
diejek, direndahkan, dihina, tetapi nanti pada saat Yesus Kristus menyatakan
diriNya / datang kedua-kalinya, maka kita akan mendapat puji-pujian (><
diejek) dan kemuliaan (>< direndahkan) dan kehormatan (>< dihina).
Bdk. Mat 25:21,23 25:34-36 Ibr 10:32-39.
2. Jadi,
berbagai-bagai pencobaan dalam ay 6 membuktikan kemurnian iman, dan ini
akan menyebabkan kita memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada
hari Yesus Kristus menyatakan diriNya. Jelas bahwa berbagai-bagai pencobaan itu
mempunyai tujuan yang baik, dan ini lagi-lagi merupakan alasan mengapa dalam
ay 6 dikatakan bahwa kita harus bergembira sekalipun kita harus
berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
3)
Ay 8: “Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu
mengasihiNya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak
melihatNya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak
terkatakan,”.
a) Memang
nanti Yesus Kristus akan menyatakan diriNya (ay 7b), tetapi sekarang hal
itu belum terjadi sehingga kita tidak bisa melihat Dia secara jasmani.
b) Tetapi
sekalipun sekarang ini kita tidak melihat Yesus, kita bisa percaya dan
mengasihi Dia (ay 8a). Bdk. Ibr 11:1 2Kor 5:6-7 Yoh 20:29.
c) Ay 8
ini berbicara tentang kasih, iman dan sukacita.
1.
Sekalipun kasih disebut lebih dulu dari iman, jelas bahwa iman yang ada lebih
dulu. Dan iman yang benar akan menimbulkan kasih.
2. Buah
yang lain dari iman adalah sukacita. Dan sukacita itu mulia dan tak terkatakan,
artinya begitu hebat sehingga tak bisa diceritakan.
Penerapan: Mengapa dalam
kenyataannya kita sering tidak mengalami hal ini?
Nisbet: “It is not
so much the habit of saving faith as the exercise thereof that brings in to the
soul that true spiritual joy whereof the Apostle spoke in the words before. If
the exercise of faith be, by the neglect or slighting of duty, or by the
commission of any sin, interrupted, then will that joy unspeakable and full of
glory be also interrupted” (= Bukannya merupakan kebiasaan dari iman
yang menyelamatkan tetapi tindakan mempraktekkan iman yang membawa ke dalam
jiwa sukacita rohani yang benar yang dikatakan oleh sang Rasul dalam
kata-katanya sebelumnya. Kalau tindakan pemraktekan iman ini terhalang oleh
pengabaian atau peremehan suatu tugas, atau oleh suatu dosa, maka sukacita yang
tak terkatakan dan penuh kemuliaan itu juga terhalang).
4)
Ay 9: “karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan
jiwamu”.
a)
Sukacita dalam ay 8 itu terjadi karena kita ‘telah mencapai’ tujuan
iman kita yaitu keselamatan.
Kata-kata ‘telah mencapai’ diterjemahkan secara
berbeda oleh Kitab Suci bahasa Inggris.
KJV: ‘receiving’ (=
menerima).
RSV: ‘obtain’ (=
menerima).
NIV: ‘are
receiving’ (= sedang menerima).
NASB: ‘obtaining’ (=
menerima).
Kata Yunaninya adalah
suatu participle, dan ini bisa ditafsirkan 2 macam:
1. Diartikan ‘akan
menerima’.
Kalau diartikan seperti ini, maka keselamatan artinya masuk surga
nanti.
2.
Diartikan ‘telah menerima’.
Kalau dipilih arti ini, maka yang dimaksud dengan keselamatan adalah
keselamatan kita sekarang.
b) ‘keselamatan jiwa’ (ay
9b)!
1. Memang
tujuan utama dari iman bukanlah hal jasmani seperti kesembuhan, kekayaan,
berkat, pertolongan jasmani dsb, tetapi keselamatan jiwa.
Anehnya, jaman sekarang ini ada banyak sekali orang Kristen yang hanya
menekankan berkat jasmani, seperti kekayaan, kesembuhan, dan sebagainya.
Bdk. 1Kor 15:19 - “Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja
menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling
malang dari segala manusia”.
2. Mungkin
Petrus mengatakan hal ini berdasarkan Mat 10:28 - “Dan janganlah kamu
takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa
membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik
jiwa maupun tubuh di dalam neraka”.
Jadi sekalipun mereka ada dalam banyak bahaya dan penderitaan, tetapi
jiwa mereka selamat.
Ay 10-12: “(10)
Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah
bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. (11) Dan mereka
meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus,
yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang
segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang
menyusul sesudah itu. (12) Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan
melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang
telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh
Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu
hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat”.
1)
Keselamatan yang dibicarakan dalam ay 9 tadi sangat berharga. Untuk
menunjukkan hal itu, Petrus berkata bahwa keselamatan itu:
a)
Diselidiki / diteliti oleh para nabi (ay 10,11a bdk. Mat 13:17 Luk
10:23-24 Daniel 7:15-16).
b) Ingin
diketahui oleh para malaikat (ay 12b).
Para nabi menyelidiki, dan malaikat ingin mengetahui tentang
keselamatan yang dikerjakan oleh Kristus bagi kita.
2) Para
nabi dalam Perjanjian Lama menulis Kitab Suci, tetapi mereka tidak mengerti
sepenuhnya apa yang mereka tulis dan mereka lalu menyelidiki / meneliti untuk
mencari tahu (ay 10-11a).
a) Ini
menunjukkan bahwa mereka menulis bukan dari diri mereka sendiri tetapi dari
Tuhan! Jadi bagian ini menunjukkan adanya pewahyuan dan pengilhaman dalam
penulisan Kitab Suci!
b) Bahwa
mereka menuliskan Firman Tuhan tetapi mereka sendiri tidak mengertinya, juga
menunjukkan bahwa tulisan itu tujuannya bukan hanya untuk mereka sendiri tetapi
untuk kita (ay 12). Calvin menggambarkan bahwa nabi-nabi itu menyiapkan
meja dengan makanannya, tetapi kitalah yang makan.
Penerapan: dalam pelayanan
sering kita hanya mendapat sedikit, atau tidak mendapat apa-apa, dan bahkan bisa
saja harus rugi / berkorban, tetapi ini harus tetap mau kita lakukan demi orang
lain. Dan kita harus tetap melakukannya dengan semangat dan sungguh-sungguh.
Bandingkan dengan nabi-nabi itu yang juga melakukan dengan sungguh-sungguh,
bukan dengan asal-asalan padahal mereka tidak mendapat apa-apa!
Misalnya: dalam mengajar
sekolah minggu, mengurus Komisi Pemuda, atau dalam soal membeli gedung gereja
(kalau saudara sudah tua, saudara mungkin tak dapat apa-apa dari gedung itu).
3) ‘Roh
Kristus yang ada di dalam mereka’ (ay 11a).
a) Ini
menunjukkan pada kekekalan dari Yesus, karena Ia sudah ada pada jaman
Perjanjian Lama (bdk. Yoh 8:58).
b) Ini
tentu tidak menunjuk pada roh dari manusia Yesus, karena ini terjadi pada jaman
Perjanjian Lama, dimana inkarnasi belum terjadi. Ini menunjuk pada LOGOSnya.
4)
Ay 11b: ‘segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang
segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu’.
Kristus mengalami penderitaan, baru kemuliaan. Kalau kita pengikut
Kristus, kita juga harus melalui jalan itu!
No comments:
Post a Comment