Saturday 2 March 2019

Depresi pada Anak


DEPRESI PADA ANAK


Seperti yang kita bahas di artikel sebelumnya tentang gejala depresi pada anak, kali ini yang akan kita perhatikan kemudian adalah penanganannya. Jika Anda merasa anak Anda menderita depresi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai orangtua dalam mendampinginya.

1. Jadilah orangtua yang suportif

Depresi adalah kondisi mental yang bisa sangat merusak jika tidak ditangani secara serius, jadi jangan hanya menunggu dan berharap gejala-gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Cobalah untuk membangun empati dan pemahaman dengan membayangkan jika Anda berada di posisi anak. Mungkin Anda akan merasa sangat kesal dengan perilakunya yang tampak tidak bersemangat sepanjang waktu dan tidak melakukan apapun. Tapi, jika terjadi sesuatu yang sangat mengecewakannya, bisa dimengerti bahwa ia menghindari sejumlah hal yang dulunya ia nikmati dan malah memilih mengunci diri di kamar seharian.
Buatlah mereka merasa dimengerti dengan cara mengakui rasa sakit dan kesedihan yang mereka rasakan. Utarakan kekhawatiran Anda dengan jelas, bahwa Anda ingin mencoba memahami apa yang menyulitkannya tanpa berusaha untuk menggurui. Mendengarkan masalah tanpa menghakimi akan membuat dirinya memandang Anda sebagai sahabat, tempat berpaling untuk curhat saat ia siap untuk berbicara lagi.

2. Berikan pujian untuk hal-hal yang positif

Pastikan Anda tidak luput merangkul hal-hal kecil namun positif yang anak Anda lakukan sehari-hari, seperti pergi ke sekolah, membereskan kamar, atau bermain dengan kakak-adiknya di akhir minggu. Kita semua ingin dihargai dalam melakukan pekerjaan yang baik, bahkan ketika hal tersebut diharapkan dari kita, kan?
Perbanyaklah kata-kata positif yang Anda ucapkan untuknya dan sebisa mungkin hilangkan kata-kata negatif yang dapat ia dengar. Biarkan ia tahu bahwa Anda bangga pada dirinya, bahwa ia melakukan pekerjaan yang baik dalam mengurus dirinya sendiri, berinteraksi dengan anggota keluarga, atau melakukan tugas-tugas lain yang membutuhkan usaha. Demikian juga, Anda tidak perlu membuatnya sadar bahwa Anda merasa kecewa terhadap dirinya, karena kemungkinan besar ia juga merasa kecewa dengan dirinya sendiri dan tidak perlu orang lain untuk mengingatkan “kegagalan” dalam hidupnya itu.
  1. Bantu ia untuk mendapatkan bantuan

Cobalah untuk katakan, “Mama tahu kamu sedang kesulitan, dan Mama punya beberapa ide yang mungkin bisa membantu kamu. Kalau kamu merasa butuh bantuan, jangan malu untuk bilang, ya.”
Jika pada akhirnya ia meminta bantuan Anda, persiapkan diri. Dari jauh-jauh hari sebelumnya temukan terapis yang tepat dan biarkan ia memilih mana yang membuatnya paling nyaman. Pastikan anak Anda mendapatkan pemeriksaan detail dan menyeluruh yang mencakup rekomendasi terapi agar dapat membantu Anda dan si Buah Hati.

4. Waspada kecenderungan menyakiti diri sendiri

Jika anak Anda sedang dalam proses terapi namun tidak tampak banyak peningkatan, tanyakan padanya apa ada yang salah dengan terapi yang ia jalani. Apa yang menurutnya tidak membantu atau yang tidak ia sukai dari sesi terapinya.
Anak-anak yang mengidap depresi kronis biasanya menunjukkan kecenderungan berpikir, berbicara, atau bertindak yang menjurus pada upaya menyakiti diri sendiri, walaupun sayangnya, hal ini sering dianggap sebagai ulah mencari perhatian. Pastikan Anda memperhatikan setiap perubahan yang terjadi.
Terakhir, penting untuk memastikan bahwa Anda tidak hanya merawat anak Anda, namun juga diri Anda sendiri. Merawat depresi pada anak bisa sangat menguras tenaga fisik dan emosional. Namun pahami bahwa Anda tidak sendirian, dan jangan ragu mencari bantuan untuk diri Anda sendiri.

No comments:

Post a Comment

Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...