Sunday 12 November 2017

Ayo PERSIAPKAN diri berkhotbah dengan baik&benar

PENGKHOTBAH DAN PERSIAPANNYA

1.    PERSIAPAN HATI DAN MENTAL

Semakin banyak berdoa dan bersaat teduh dengan Tuhan menolong untuk semakin tenang, persiapan yang cukup menolong untuk semakin mantap. Latihan-latihan menolong untuk semakin terampil sehingga memiliki keberanian untuk tampil di depan umum.

2.    PERSIAPAN SARANA DAN PRASARANA

Siapkan beberapa terjemahan Alkitab, lexikon, konkordansi, kamus Alkitab, tafsiran-tafsiran, koran, majalah, artikel, baik cetak maupun elektronik (tv, internet, dll), ohp, alat ilustrasi, dan lain sebagainya.


3.    PERSIAPAN BAHAN

Ketahuilah latar belakang, arti dan makna Firman yang dipelajari, struktur, rangkaian kalimat, karakter orang-orang yang ditulis, dan sebagainya.

4.    PERSIAPAN GAYA DAN PENAMPILAN

Perhatikan kerapian dan keserasian pakaian dan rambut atau apapun asesoris yang dikenakan. Adalah baik untuk bercermin dahulu sebelum berkhotbah untuk membenahi apa yang perlu. Kemudian harus selalu memikirkan gaya yang cocok dengan situasi pendengar (jika perlu dilatih; latihlah!). Semua itu untuk mendukung berita yang hendak disampaikan dan untuk menambah kepercayaan diri untuk tampil di muka umum.

Ingatlah dua hal ini; Pengkhotbah yang kurang persiapan akan terlihat di mimbar. Pengkhotbah yang hidupnya kurang dipersiapkan dengan baik akan terlihat dalam perbuatannya. Plato berkata, “Jika seorang mau mengenal kebenaran maka ia harus terus belajar, jika seorang mau mengabarkan kebenaran maka ia harus belajar dua kali lipat.”

LANGKAH DALAM PERSIAPAN NASKAH KHOTBAH

1.  TENTUKAN JENIS KHOTBAH YANG BAGAIMANA YANG AKAN DIBAWAKAN

Apakah itu jenis khotbah tekstual, topikal, ekspositori, atau biografi. Pilihan ini tergantung dari suasana di mana khotbah itu akan disampaikan dan juga kebutuhan pendengar. Seorang pengkhotbah hendaknya menggunakan semua jenis khotbah secara bervariasi dalam khotbah-khotbahnya.

2.  TENTUKAN DAN RUMUSKAN TUJUAN

Bagaimanapun hebatnya eksposisi sebuah khotbah atau bahan-bahan khotbah jika tidak memiliki tujuan sama seperti orang yang berkendaraan dengan mobil mewah tanpa mengetahui arah yang pasti, yang pasti hanya buang-buang waktu. Tujuan menyatakan apa yang pengkhotbah harapkan terjadi pada pendengar sebagai suatu hasil dari apa yang dikhotbahkannya. Tujuan tersebut bisa berupa pengetahuan yang harus dimiliki oleh pendengar dan atau sikap yang harus diambil oleh pendengar. Namun yang penting diingat adalah tujuan yang dirumuskan janganlah menyimpang dari tujuan Alkitab yang hendak dibahas, walaupun tentu tujuan Alkitab harus dikontekstualisasikan dengan benar. Dengan memiliki tujuan yang jelas maka naskah khotbah dapat dikembangkan dengan baik dan terarah.

3.  PILIH DAN GALILAH BAGIAN ALKITAB YANG AKAN DISAMPAIKAN

Perhatikanlah latar belakang penulisan, konteks penulisan, alamat penulisan, tujuan penulisan, pribadi-pribadi yang muncul, dan arti dari kata-kata penting dalam bagian Alkitab tersebut. (poin no. 2 dan 3 bisa dibolak-balik tergantung dari jenis khotbah yang dipilih). Dari penggalian yang baik temukanlah tema atau judul khotbah (kecuali jenis khotbah topikal/tema yang sudah ditentukan di muka)

4.  BUATLAH GARIS BESAR/STRUKTUR KHOTBAH

Perhatikanlah susunannya, apakah sudah sistematis, logis, kesatuan struktur, serta apakah itu sesuai dengan keutuhan dan tujuan khotbah. Naskah khotbah yang baik pasti mempunyai struktur yang baik.

5.  CARILAH ILUSTRASI, DATA-DATA, ANALOGI, CONTOH-CONTOH KEHIDUPAN YANG TEPAT

Jika semuanya digunakan secara tepat dan dibawakan dengan penghayatan yang dalam maka poin ini adalah sesuatu bahan untuk mempertajam isi khotbah/ide pikiran yang hendak disampaikan.

6.  BUATLAH PENDAHULUAN YANG MENARIK DAN PENUTUP YANG MENGESANKAN

Pendahuluan adalah jendela yang baik agar orang dapat melihat ke dalam isi khotbah. Penutup membuat orang ingat apa yang sudah didengarnya dan bagaimana bersikap sesuai dengan khotbah yang baru didengarnya.

7.  RANGKAILAH SEMUA DALAM SATU KESATUAN

Tuliskanlah kembali semua yang sudah dibuat dalam satu kesatuan dari pendahuluan sampai penutup khotbah. Hal ini akan membantu untuk melihat apakah semuanya sudah punya hubungan, dan akan terlihat apa yang masih kurang dan apa yang kelebihan sehingga masih sempat mengurangi atau menambahkan di mana perlu. Hal ini juga akan membantu pengkhotbah menghafal naskah khotbahnya dan memperkirakan berapa lama khotbah ini akan disampaikan, untuk kemudian dibuat penyesuaiannya.

PERSIAPAN FISIK DAN PSIKIS

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa anjuran untuk mempersiapkan fisik dan psikis sebelum tampil untuk membawakan khotbah. Anjuran ini dapat dipergunakan di mana perlu.

Jika kita sudah berdoa dan menggumuli khotbah kita di hadapan Tuhan, kita seharusnya yakin bahwa Tuhan mau menyertai kita dalam berkhotbah.Jika kita sudah mempersiapkan naskah khotbah secara maksimal dan mencoba menguasainya, maka kita akan menjadi tenang untuk memulai berkhotbah. Setelah berdoa dan persiapan yang baik, kita akan menjadi antusias untuk berkhotbah.Makanlah yang cukup sebelum berkhotbah, supaya kita memiliki kekuatan yang memadai dalam berkhotbah. Tetapi jangan makan kekenyangan karena akan membuat tubuh kita lemah dan akan sulit konsentrasi.4.  Jika kita diundang untuk berkhotbah jam lima atau jam enam pagi (banyak gereja memiliki jam-jam ibadah tersebut) makanlah sebuah kue dan minum air hangat atau teh manis hangat.Jika kita masih gugup sewaktu akan mulai berkhotbah minumlah segelas air (coba pikirkan mengapa orang kaget harus minum air putih terlebih dahulu). Jika hari tersebut kita berkhotbah sampai lima kali, maka baik jika kita minum sedikit air manis (sirup /teh) untuk membuat suara kita tidak gampang serak.Pergilah ke toilet sebelum berkhotbah. Hal ini nampaknya remeh tetapi dapat mengganggu apabila di tengah-tengah khotbah kita harus terdesak untuk buang air (baik kecil maupun besar)Pergilah menghadap cermin untuk memeriksa kembali penampilan kita secara utuh. Hal ini akan menolong kita untuk bebas dalam berkhotbah. Misalnya kita sedang berkhotbah lalu ada kancing baju kita yang terlepas, hal ini dapat mengganggu konsentrasi orang untuk mendengarkan khotbah kita.Datanglah lebih awal dan rilekslah. Seorang pengkhotbah yang datang agak terlambat biasanya akan gugup sedikit. Kalau ia tidak gugup paling tidak sudah membuat calon pendengar merasa was-was.Jika kita akan berkhotbah beberapa kali dalam satu hari, ambillah kesempatan untuk istirahat dan tidak disibukkan dengan pembicaraan dengan orang lain. Kita harus melatih diri untuk tidak sungkan mengambil waktu istirahat. Semua ini agar khotbah tetap disampaikan dengan semangat dan antusias dan dengan konsentrasi yang tinggi. Jika kita berkhotbah sampai empat-lima kali, maka jika kita tidak beristirahat, khotbah yang keempat dan kelima tersebut sudah sangat berkurang penyajiannya.

PEMBAGIAN KHOTBAH

KHOTBAH MENURUT GUNANYA

Khotbah biasa; hari minggu, persekutuan, kebaktian rumah tangga, dll.Khotbah istimewa; kaum bapak, kaum ibu, pernikahan, kematian, dll.Khotbah yang memakai satu tema khusus; Mazmur, Habakuk, atau sebagai preventif terhadap ajaran sesat seperti Saksi Yehovah, Ajaran Pluralisme, dll. Di sini kita harus membeberkan kebenaran Alkitab.

KHOTBAH MENURUT ISINYA

Pertobatan (misal: tema; Lahir Kembali, nats; Yoh 3:16)Penghiburan (tema: Allah mengerti, Rom 8:28)Pemupukan Rohani (sifatnya teguran)Penguraian Alkitab (Eksposisi)Tokoh-tokoh Alkitab (Musa, Paulus, dll.)Dogmatika (Doktrin Keselamatan)Penghidupan (Keluarga, uang, sosial masyarakat, pendidikan, etika, dll.)Kebangunan Rohani/Penyegaran RohaniNatal, Paskah, dll.

KHOTBAH MENURUT STRUKTUR

Topikal yaitu khotbah yang punya tema, tema dipilih dahulu kemudian menerangkannya bagian demi bagian. Biasanya berkisar pada sebuah pokok yang diambil dari dalam atau luar Alkitab, misal; dosa, sorga, kelaparan, pemilu, hutang/kredit, soal-soal etika, dan sebagainya.Tekstual yaitu khotbah yang berdasarkan nats. Mengambil dua ayat atau lebih dan kemudian menerangkannya dengan jelas. Tema, kalimat kunci, pokok-pokok pikiran diambil dari dua ayat ini saja.Ekspositori yaitu didasarkan pada nats Alkitab yang dan pokok-pokok besar serta pokok-pokok kecilnya diambil dari nats tersebut.Biografi biasanya lebih dari dua ayat. Tema, kalimat kunci, yaitu khotbah tokoh-tokoh yang ada dalam Alkitab.Seminar yaitu khotbah yang mengambil satu tema khusus dan menguraikannya secara ilmiah dan diikuti dengan tanya jawab.

Menurut Haddon W. Robinson semua khotbah ini bisa disebut khotbah ekspositori. Khotbah ekspositori menurutnya merupakan komunikasi atas suatu konsep Alkitab yang diperoleh dan disampaikan melalui studi historis, gramatikal, dan kesusasteraan atau suatu perikop sesuai dengan konteksnya, yang pertama-tama diterapkan oleh Roh Kudus kepada pribadi dan pengalaman pengkhotbahnya, kemudian melaluinya baru kepada pendengarnya. Jadi apapun bentuk khotbah; apakah itu tekstual, topikal, ekpositori dalam arti perikop/pasal/kitab, semuanya bisa disebut khotbah ekspositori selama itu bersumber dari Alkitab, ditafsirkan dengan memperhatikan kaidah hermeneutis yang alkitabiah dan diekposisi dengan benar.

TEMA ATAU POKOK KHOTBAH

Pengkhotbah harus punya tema khotbah untuk dapat menyusun khotbahnya dengan baik. Tema juga diperlukan oleh pendengar, karena jika tidak ada tema maka mereka akan membuat tema sendiri, dan itu bisa membuat kefatalan.

1.  PRINSIP PILIH TEMA

Dapat Menarik PerhatianHarus jelasPendek tapi baikIndahTepat (harus sesuai dengan isi)Suasana KristenPersoalan-persoalan yang harus segera dijawab.

2.      HAL YANG HARUS DICEGAH DALAM MEMILIH TEMA

Artinya tidak jelasAneh-aneh (misal: Di sini bingung di sana bingung)Tidak Sopan (misal: Orang Pincang)Bersifat menyerang dan atau menyindir seseorang.

3.    SUMBER TEMA DARI ALKITAB

Tokoh-tokoh AlkitabHari Besar Gereja (Natal, Paskah, Pentakosta, dll)Konteks hidup sehari-hari (keluarga, bangsa, pemilu, krismon, dll)Masalah-masalah etika (abortus, perselingkuhan, pajak, suap, dll).

Contoh

Pasif-Dilahirkan KembaliAktif-Setia sampai Mati; Hanya Pandang Yesus; dllBersifat 5 w + H-Who, What, Where, When, Why, HowTekstual-Matius 2:1-12 -Persembahan Orang Majus; 4 Macam Manusia (Herodes, imam, orang majus, orang Yahudi)Pertanyaan-Siapakah Yesus Itu?; Apakah Merokok itu Dosa?Bersifat Argumen-Hanya Satu JalanPerbandingan-Sombong dan Rendah HatiKalimat tegas-Hai Maut di mana Sengatmu!; Selamatkan Jiwa yang Tersesat!; Engkau Harus Menyembah Tuhanmu!; dll.

PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan bagian yang mempengaruhi dalam khotbah. Pendahuluan menyiapkan pendengar untuk mendengar. Jika gagal di pendahulan, khotbah sudah separuh gagal. Tugas bagian pendahuluan khotbah pertama-tama ialah menciptakan keserasian pemikiran antara pembicara dan pendengar, dan menghantar pendengar masuk ke dalam masalah atau bahan yang akan dijelaskan.

1.    TUJUAN DARI PENDAHULUAN

Pendahuluan menarik perhatian pendengar untuk berminat terhadap isi khotbah.Pendahuluan mempersiapkan pendengar untuk dapat menerima pesan khotbah itu sendiri. Karena itu lebih baik jika menyentuh keperluan-keperluan manusia, membangkitkan motivasi dan semangat.

2.    TEKNIK MENJADIKAN PENDAHULUAN EFEKTIF

Merangsang Perhatian Pendengar

Pada umumnya orang lebih suka berbicara daripada mendengarkan. Apabila tidak ada pendahuluan yang baik dan menarik serta menantang biasanya pendengar sudah bosan dahulu. Karena itu merangsang pendengar untuk mau mendengarkan khotbah perlu dirancang secara baik. Rancanglah pendahuluan yang efektif dengan ceritera lucu/humor, dengan ceritera yang menyentuh hati, dengan fakta-fakta yang sedang terjadi, dengan pertanyaan- pertanyaan yang menantang pendengar untuk mau tahu persoalan yang sedang dibicarakan, dengan pernyataan-pernyataan yang argumentatif yang membuat pendengar berpikir, semua itu akan membangkitkan keinginan pendengar untuk mengikuti khotbah lebih lanjut. Intinya, buatlah pendahuluan yang merangsang akal pendengar, yang menyentuh perasaan pendengar, yang membangkitkan kehendak pendengar. Pendahuluan khotbah harus menyebabkan pendengar senang sehingga mereka suka mendengar khotbah selanjutnya.

Memancing pemandangan pendengar

Untuk membuat pendahuluan menarik bisa digunakan metode-metode yang dipandang agak lain oleh pendengar, tapi tetap memperhatikan prinsip bahwa pendahuluan harus menarik. Kita bisa menggunakan alat peraga atau penjelasan melalui layar ohp sebagai pendahuluan. Waktu saya kuliah semester pertama di sekolah alkitab, pada suatu kebaktian minggu, dosen kami membawa pot bunga yang setinggi lutut dan sudah dicat sehingga menarik dan bagus. Ketika ia di mimbar, ia mengangkat pot tersebut lalu dibantingkan di lantai, dan pot itupun pecah berantakan. Ia berkata bahwa seperti pot yang sudah hancur tersebut demikianlah manusia yang jatuh di dalam dosa. Keadaannya berantakan, tidak tertolong, rusak total. Pot tersebut tidak bisa diperbaiki kembali kecuali jika pembuatnya melebur kembali dan kemudian membentuk kembali. Manusia tidak mungkin menjadi baik dan indah lagi jika ia tidak kembali ke tangan penciptanya. Cara ini sangat menarik. Contoh lain, ada seorang pengkhotbah yang maju ke mimbar seolah-olah terpeleset dan nampak jatuh kemudian ia bangun lagi sambil tersenyum (seolah-olah karena memang ia sengaja) ketika menaiki anak-anak tangga menuju mimbar. Jemaat tertawa dan sebagian prihatin. Lalu ia berkata, kita bisa terpeleset dan jatuh tapi tidak harus tergeletak. Mari kita merenungkan Firman Tuhan dengan tema, “Jatuh tapi tidak tergeletak”. Cara inipun menarik. Intinya, selingilah khotbah kita dengan peristiwa- peristiwa yang tidak biasanya namun dalam batas ketertiban. Atau gunakan alat peraga lainnya di mana perlu.

1.    SIFAT PENDAHULUAN YANG BAIK

SingkatJika pendahuluan singkat tetapi berkesan, maka orang akan bersemangat, tetapi jika panjang dan bertele-tele maka akan menciptakan kebosanan.JelasMenarik (pikiran, perasaan, kehendak)Tidak terlalu lembut berbicaraTidak minta maafTerlalu menyatakan apa yang akan dibahasTidak memulai dengan ‘kalau’,’andaikan’.

2.    BEBERAPA PETUNJUK UNTUK MEMULAI KHOTBAH

Berdoalah dalam hati dan mulailah dengan tenang.Pikirkanlah bahwa berita Firman Tuhan yang akan disampaikan penting untuk didengarkan.Mulailah berkata-kata dengan tidak memandang naskah tetapi memandang pendengar.Berusahalah untuk menarik perhatian pendengar.Bervariasilah dalam setiap memulai khotbah.Mulailah jika seluruh ruangan sudah tenang.

P E N U T U P

Penutup menyiapkan pendengar untuk meresponi atau menanggapi khotbah.Dari segi informatif, penutup menyimpulkan apa yang sudah dikhotbahkan. Dari segi persuasif, penutup menantang pendengar untuk berpikir dan melakukan.Penutup bisa menjadi bagian yang terpenting dalam khotbah, sebab kata-kata terakhir biasanya mendatangkan kesan yang dalam.Rencanakan bagaimana menutup khotbah agar tidak terbang ke mana-mana.Kesimpulan dan aplikasi dari apa yang dikhotbahkan.Tidak memberikan konsep baru.Ada kesinambungan dengan pendahuluan dan isi khotbah.Ada penerapan yang jitu, yang dapat dilakukan pendengar.Menjawab pergumulan pendengar.Meminta komitmen pendengar.

1.    HAL-HAL YANG DAPAT DIPAKAI SEBAGAI PENUTUP

Pengulangan, terutama poin-poin yang ditekankankutipanbaca puisicerita/ilustrasinasihat/tantangan yang sungguh-sungguhvisualisasi (bagaimana kebenaran ini bekerja dalam kehidupan nyata)berdoasaran apa yang harus ditempuhpertanyaan retoristantanganpernyataan-pernyataan yang mantap

2.    HINDARILAH HAL-HAL INI

Ketidaksinambungan dalam daya tarik.Kesimpulan yang panjang dan bertele-tele.Penutup yang mendadak.Memberikan impresi bahwa kita mau menyimpulkan tapi sebenarnya belum.Monoton.Lawakan/humor.Jangan menyatakan pendapat baru.

Jika sudah berkata, “akhirnya/yang terakhir” biarlah itu benar-benar menjadi yang terakhir dari khotbah.

ILUSTRASI

1.    ILUSTRASI ADALAH JENDELA KHOTBAH

Rumah tanpa jendela bukanlah rumah yang baik dan ideal, apakah itu dari segi estetika maupun dari segi kesehatan. Demikian juga dengan ilustrasi, ia adalah bagian kecil dari sebuah khotbah, namun dapat membuat khotbah lebih indah dan menarik, lebih mengesankan, bahkan dapat membuat khotbah lebih mengena kepada pendengar.

Bahan-bahan Ilustrasi

Ilustrasi dapat berupa ceritera, analogi, kata-kata bijaksana, contoh- contoh kehidupan, puisi, lagu, alat-alat peraga, dan sebagainya yang dapat diambil dari media audio visual, surat kabar, majalah, buku, dan pengalaman- pengalaman yang terjadi dalam hidup ini.

2.    FUNGSI ILUSTRASI

Membuat khotbah lebih jelas dan mudah dimengerti.Membuat khotbah lebih indah dan mengesankan.Membuat pesan khotbah lebih mudah untuk diterapkan dan dilakukan.Menyatakan suatu contoh kebenaran yang hidup.Sebagai penghubung antara ide khotbah dan penerapan.Memberi saat “istirahat” supaya pendengar merasa senang dan tetap segar.

Ilustrasi bila disajikan dengan cara yang meyakinkan selalu menyegarkan.

3.    SIFAT ILUSTRASI YANG BAIK

Jelas dan menarik.Singkat dan tdak menghabiskan sebagian besar waktu khotbah.Tepat dengan isi dan atau poin-poin khotbah.Harus selalu ingat bahwa ilustrasi hanyalah “bumbu” khotbah.

(Yang utama adalah isi khotbah itu sendiri.)

STRUKTUR KHOTBAH

Struktur khotbah adalah garis besar khotbah yang dapat menjelaskan isi khotbah.

1.    PENTINGNYA STRUKTUR KHOTBAH

a. Membantu pengkhotbah menyusun naskah khotbahnya dengan lebih baik.

b. Membantu untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk berkhotbah.

c. Membuat khotbah nampak lebih teratur, terencana, dan sistematis.

d. Membantu pendengar untuk mengikuti bahkan mengingat khotbah yang disampaikan.

2.    STRUKTUR YANG BAIK

a. Tidak banyak pokok bahasan

b. Mudah diingat oleh pendengar.

c. Terdiri dari statement atau poin yang dapat mewakili isi yang hendak disampaikan.

d. Susunannya harus logis dan berkesinambungan.

3.    MODEL-MODEL STRUKTUR

a.    Struktur Tiga Bagian 

PendahuluanIsiPenutup.

b.    Struktur Lima Kalimat

Mengemukakan kesulitan atau ide yang hendak dibahas (kebutuhan pendengar).Mengemukakan akibat-akibat dari kesulitan tersebut.Memberikan solusi atau jalan keluar atas kesulitan tersebut.Sampaikan konsekuensi logis dari solusi yang ditawarkan.Berikan tantangan atau dorongan untuk bertindak.

c.    Struktur : What, Who, When, Where, How.

P E N E R A P A N

MEMBUAT KHOTBAH MENJADI RELEVAN

Tujuan khotbah bukan sekedar membagi pengetahuan tetapi kehidupan yang serupa dengan Yesus.Pengkhotbah harus membuat penerapan karena biasanya pendengar tidak membuat penerapan bagi diri sendiri.Penerapan tidak harus dalam penutup khotbah tapi bisa di sampaikan pada setiap akhir bagian khotbah.

Ada Dua Aspek yang harus diperhatikan dalam Membuat Penerapan:

Apa yang harus dilakukan
Pendengar seringkali harus diberitahu tentang apa yang harus dilakukan setelah mendengarkan khotbah. Seorang pengkhotbah jangan senang jika orang berkata khotbah tersebut baik (mungkin pikiran, perasaan mereka puas dan disegarkan), tanpa mereka tahu apa yang harus mereka lakukan. Alasan utama adalah karena khotbah harus sampai pada perubahan dan peneguhan sikap dari pendengarnya.Bagaimana melakukannya
Selain pendengar perlu diberitahu tentang apa yang harus dilakukan, mereka juga perlu diberitahu bagaimana mereka melakukannya. Misalnya mereka dikhotbahkan tentang pentingnya doa dan pembacaan Firman Allah. Kemudian mereka diberitahu bahwa respon yang tepat untuk itu adalah Saat Teduh. Jika hanya berhenti sampai di situ pendengar seringkali menjadi frustasi, sebab di sisi lain mereka ingin bersaat teduh, tapi di sisi lain mereka tidak tahu bagaimana melakukan saat teduh. Mereka perlu diberitahu berapa lama saat teduh, kapan menggunakan saat teduh, bagaimana melakukan saat teduh yang baik, dan sebagainya.

No comments:

Post a Comment

Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...