Lima Perbedaan Mendasar
Diringkas oleh: Adiana
Ada sebuah teluk yang sangat besar di antara remaja
sekarang dan remaja masa silam; teluk ini adalah kebudayaan modern,
tempat remaja menghadapi tantangan-tantangan pada masanya. Apa sajakah
perbedaan kebudayaan itu?
1. Teknologi
Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah
bahwa remaja modern telah dibesarkan dalam dunia teknologi yang sangat
maju. Orang tua mereka dibesarkan dengan telepon, radio, dan televisi
jaringan, tetapi bagi remaja modern, televisi kabel serta satelit telah
menciptakan dunia yang jauh lebih global. Remaja modern telah dibesarkan
bersama-sama dengan komputer. Jutaan remaja telah memiliki komputer
pribadinya sendiri. Jalan tol super, yaitu internet, telah menjadi lalu
lintas yang sangat besar, dengan pengaruh yang positif ataupun negatif
terhadap remaja modern. Selain memberi remaja kita akses menuju
pendahuluan dari film-film yang akan datang, siaran radio di seluruh
penjuru negara, dan kemampuan mengunduh musik mutakhir, internet juga
memungkinkan remaja modern berkomunikasi melalui "chat rooms" serta
"instant messaging" yang menjadi metode bagi remaja modern untuk
berkomunikasi dengan teman-teman serta mendiskusikan ide-ide.
2. Pengetahuan serta Eksposur tentang Kekerasan
Perbedaan kebudayaan kedua adalah bahwa anak remaja
sekarang dibesarkan dengan pengetahuan yang jauh lebih banyak tentang
perilaku keras manusia. Hal ini antara lain disebabkan oleh kemajuan
teknologi yang lebih banyak melaporkan kasus kekerasan melalui media
massa. Bukan hanya film-film, lagu-lagu, dan novel-novel kita yang
sering kali memuat adegan kekerasan, tetapi banyak remaja modern yang
telah mengalami kekerasan pada tingkat pribadi.
Beberapa remaja bahkan menjadi pelaku kekerasan,
termasuk pembunuhan. Di Amerika Serikat, pembunuhan di kalangan
muda-mudi terus meningkat. Kini, anak remaja Anda jauh lebih terekspos
dengan kekerasan, baik secara intelektual maupun secara emosional,
daripada generasi yang sudah-sudah.
3. Keluarga yang Terpecah Belah
Faktor kebudayaan ketiga yang memengaruhi remaja
modern adalah sifat keluarga modern Amerika yang terpecah-belah.
Kasus-kasus yang sering terjadi adalah kita memiliki ayah yang bekerja,
sementara ibu mengurus rumah tangga; ayah dan ibu sama-sama bekerja di
luar rumah; orang tua tunggal; pernikahan kedua yang menyatukan
anak-anak dari latar belakang yang berbeda; pasangan anak-anak;
pasangan-pasangan tidak menikah dengan ataupun tanpa anak; dan orang tua
homo atau lesbian.
Dengan mobilitas yang makin maju, semakin banyak
keluarga inti yang hidup berjauhan dari keluarga jauh mereka
dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Sementara itu, tetangga yang
dahulu berfungsi sebagai wakil orang tua dan saling mengawasi anak satu
sama lain, sekarang sibuk dan jarang sekali dapat melakukannya lagi.
Dahulu, sekolah setempat lebih homogen dan komunitas memberikan
lingkungan yang aman bagi muda-mudi untuk berhubungan dengan orang lain.
Namun sekarang, semua pengaruh positif di luar rumah semakin cepat
menghilang. Dahulu, remaja dapat mengandalkan keluarga jauh, lingkungan
sehat, gereja, dan kelompok komunitas. Kini, remaja modern sering kali
tidak memiliki jaringan pendukung seperti itu.
4. Pengetahuan serta Eksposur tentang Seksualitas
Saat ini, remaja-remaja dibesarkan dengan suasana
seksualitas yang terlalu terang-terangan. Remaja pada masa silam ingat
apa saja aturan seksual itu, bahkan merasa bersalah ketika melanggar
aturan-aturan tersebut. Namun, remaja modern telah dibesarkan di dunia
tanpa aturan seksual. Film, media massa, dan musik menyamakan seks
dengan kasih dan menggambarkan seks sebagai bagian yang sudah dapat
diperkirakan dari suatu hubungan pacaran yang berarti.
Remaja yang tidak aktif secara seksual bergumul
dengan pikiran-pikiran seperti: Apakah aku melewatkan sesuatu yang
penting? Adakah sesuatu yang tidak beres pada diriku? Sementara itu,
remaja-remaja yang aktif secara seksual memiliki perasaan negatif
lainnya: Mereka sering merasa digunakan, dilecehkan, dan hampa.
Hidup bersama sebelum menikah semakin umum di dunia
remaja modern dan hubungan homoseksual dipromosikan sebagai gaya hidup
alternatif. Sungguh, kata biseksual dan banci semakin umum bagi remaja
modern.
5. Moral Netral dan Nilai-Nilai Religius
Akhirnya, remaja modern dibesarkan di dunia yang
benar-benar pascakekristenan. Di bidang agama serta moral, tak ada kata
yang pasti. Kebanyakan orang Amerika pada generasi silam dapat
membedakan perilaku bermoral dan perilaku tidak bermoral karena
penilaian ini didasarkan pada Kitab Suci Yahudi-Kristen. Namun, generasi
modern tidak memiliki definisi yang jelas tentang benar dan salah.
Nilai-nilai sering kali netral dan relatif. Barna Research Group
menemukan bahwa 91 persen remaja sependapat dengan pernyataan "Apa yang
benar bagi seseorang dalam situasi tertentu belum tentu benar bagi orang
lain dalam situasi serupa". Delapan puluh persen lainnya sependapat
dengan ide, "Dalam soal moral dan etika, kebenaran berbeda-beda artinya
bagi orang yang berbeda; tak seorang pun dapat bersikap mutlak positif
bahwa mereka mengenal kebenaran". Dan, di masyarakat yang pernah
menghargai kebenaran dan integritas, 57 persen dari remajanya percaya
bahwa "terkadang bohong itu perlu".
Agama itu penting bagi remaja modern. Namun, remaja
sekarang ini lebih tertarik kepada sifat kelompok agama yang
mengutamakan pengalaman dan hubungan, ketimbang kepercayaan yang
abstrak. Kalau kelompok menerima, peduli, serta mendukung, mereka akan
tertarik dengan kelompok rohani tersebut walaupun mereka tidak
sependapat dengan banyak kepercayaan kelompok tersebut.
ORANG TUA BISA MEMBIMBING
Inilah dunia tempat anak remaja Anda bertumbuh. Kabar
baiknya adalah bahwa remaja modern mengharapkan bimbingan orang tua.
Dalam survei baru-baru ini, remaja melaporkan bahwa orang tua lebih
berpengaruh daripada sesama mereka dalam bidang-bidang yang menyangkut
sekolah, pelayanan, pekerjaan, atau rencana karier mereka. Sementara,
teman-teman lebih berpengaruh dalam soal-soal seperti membolos atau
tidak, siapa yang sebaiknya dikencani, bagaimana sebaiknya gaya
rambutnya, atau pakaian apa yang sebaiknya mereka kenakan.
Survei menemukan bahwa keputusan remaja yang lebih
dipengaruhi orang tua adalah keputusan-keputusan yang berdampak besar
dalam hal menjadi orang seperti apa mereka nantinya.
Diringkas dari:
Judul asli buku | : | The Five Love Languages |
Judul buku terjemahan | : | Lima Bahasa Kasih untuk Remaja |
Judul bab | : | Memahami Remaja Modern |
Penulis | : | Gary Chapman |
Penerjemah | : | Drs. Arvin Saputra |
Penerbit | : | Interaksara, Batam 2003 |
Halaman | : | 20 -- 27 |
No comments:
Post a Comment