Berkencan
Bagaimana seharusnya sikap saya tentang
berkencan? [1] Ada orang Kristen yang berpikir bahwa berkencan dengan
orang yang belum percaya merupakan tindakan yang bodoh, karena berkencan
itu dapat menjurus kepada pernikahan. Selain itu, orang yang belum
percaya, cenderung memiliki standar-standar moral yang lebih rendah
daripada yang diinginkan Allah bagi Anda. Silakan Anda memutuskan
sendiri persoalan ini, tetapi camkanlah hal-hal yang berikut ini.
Alasan-alasan yang baik untuk berkencan.
- Untuk mengembangkan keterampilan bergaul (komunikasi, kepekaan, dsb.).
- Untuk mendapatkan waktu yang menyenangkan.
- Untuk menikmati pribadi lain -- yaitu seluruh kepribadiannya.
- Untuk dapat menikmati perasaan, bahwa Anda sepenuhnya diterima dengan sungguh-sungguh oleh seseorang.
- Untuk bertumbuh di dalam Kristus melalui persekutuan dengan seorang lain yang seiman.
Alasan-alasan yang buruk untuk berkencan.
- Untuk dapat mengesankan orang yang diajak berkencan atau mengesankan orang lain.
- Untuk mendapatkan kepuasan seksual.
- Untuk membangun keakuan Anda.
- Untuk membuat supaya orang lain itu memenuhi berbagai kebutuhan Anda.
Pertanyaan-pertanyaan yang baik untuk mengendalikan kelakuan.
-
Apakah motif saya ini untuk memuaskan diri ataukah untuk menghormati orang ini?
-
Apakah saya memperlakukan orang ini sebagai suatu ciptaan Allah yang berharga, yang memunyai perasaan-perasaan dan tujuan yang kekal?
-
Apakah hubungan ini menolong saya untuk mengenal diri saya dan Kristus lebih baik?
-
Apakah orang ini mendorong saya untuk menaati Allah?
-
Apakah saya melakukan ini oleh karena tekanan-tekanan dari orang tua, kawan-kawan, atau teman berkencan saya?
-
Apakah saya sedang berusaha membuat orang ini memenuhi kebutuhan-kebutuhan, yang seharusnya dipenuhi oleh Allah?
Tanggung Jawab Wanita
Wanita biasanya lebih verbal daripada pria. Anda
dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan teman kencan Anda dengan
membuat aman bagi sang pria untuk berkomunikasi (misalnya, tidak
memanipulasinya dengan apa yang Anda dengar tentang dia), bersikap
terbuka, mau mendengarkan, dan mengajukan banyak pertanyaan yang baik.
Anda harus mengekang kekuatan Anda untuk memikat dia
dengan kata-kata, kerlingan mata, pakaian, dan gerak-gerik Anda. Anda
akan mengkhianati kasih, apabila Anda menggoda seorang pria untuk
merangsang hawa nafsunya, atau memakai daya pesona Anda untuk
memanipulasi dia.
Tanggung Jawab Pria
Ambillah tanggung jawab untuk kepemimpinan rohani
tanpa bersikap suka menguasai. Pikirkanlah selalu akan kesejahteraan
teman kencan Anda. Rencanakanlah bersama-sama waktu berkencan Anda, dan
janganlah mendesak teman kencan Anda ke dalam situasi-situasi yang
membuatnya harus berkompromi atau yang membuatnya terganggu.
Belajarlah untuk berkomunikasi dengan kata-kata dan
bukannya dengan sentuhan. Putuskanlah untuk mengambil risiko, dengan
mengungkapkan pemikiran dan perasaan Anda yang sebenarnya. Keterbukaan
ini harus sedikit demi sedikit, untuk melihat apakah Anda dapat
memercayai wanita ini. Janganlah terlibat dengan seseorang yang tidak
dapat Anda percayai dengan pemikiran-pemikiran pribadi Anda, sekalipun
Anda merasa wanita itu sangat menarik.
Kekanglah keinginan Anda untuk menguasai. Janganlah
membuat wanita itu beranggapan bahwa Anda lebih terikat secara emosi
daripada keadaan Anda yang sebenarnya. Janganlah menyalahgunakan
kebutuhannya akan kasih menjadi sesuatu yang merugikan dia.
Catatan: [1] Disadur berdasarkan buku Stacy and Paula
Rinehart, Choices: Finding God's Way in Dating, Sex, Singleness, and
Marriage (Colorado Springs, Colo.: NavPress, 1982), halaman 29-85.
Diambil dari:
Judul asli buku | : | A Compact Guide to the Christian Life |
Judul buku | : | Kompas Kehidupan Kristen |
Judul bab | : | Kehidupan di dalam Dunia |
Judul artikel | : | Berkencan |
Penulis | : | K.C. Hinckley |
Penerjemah | : | Gerrit J. Tiendas |
Penerbit | : | Yayasan Kalam Hidup, Bandung |
Halaman | : | 175 -- 177 |
No comments:
Post a Comment