Friday 3 November 2017



Hasil gambar untuk roh kudusBahasa Roh: Glossolalia & Xenolalia

Tanya:
Langsung saja, bolehkah saya meminta bantuan anda (mungkin link atau penjelasan) mengenai beberapa kasus dalam Alkitab yang hingga kini saya masih saja mengalami sedikit kebingungan, 

Pertama,
Mengenai bahasa roh, setahu saya teks asli tidak menggunakan pneumalalia, namun glossolalia dan xenolalia, yang berarti bahasa asing (mother tongue dari bangsa lain), namun beberapa denom nampaknya mengejar hal tersebut. Nah, sebenarnya, apakah bahasa roh yang dimaksud Alkitab?

Terima Kasih sekali jika anda berkenan membantu saya, sewaktu saya kuliah dulu saya sering membaca situs SPB, dan saya tahu bahwa penjelasan anda sangat baik terutama mengenai tafsir Alkitab.


Jawab:

a. TENTANG ETIMOLOGY:

    Sebenarnya "Bahasa Lidah" atau lebih tepatnya ditulis dengan "Glôssolalia" – maupun Xenolalia (bahasa asing) adalah kosa-kata yang tergolong baru, kedua ungkapan ini hanyalah istilah-istilah dalam ilmu theology, dan keduanya tidak ada dalam naskah Perjanjian Baru Yunani. 

    Istilah "glôssolalia" merupakan gabungan dari kata γλωσσα - glôssa, yang berarti lidah, organ tubuh yang digunakan untuk berbicara, dan kata kerja λαλεω – laleôberbicara, berkata, mengeluarkan suara dari mulut

    Pengertian istilah "glôssolalia" dapat kita ambil dari salah satunya dari ayat ini :

      * Markus 16:17 LAI TB, Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa (GLÔSSAIS) yang baru bagi mereka, KJV, And these signs shall follow them that believe; In my name shall they cast out devils; they shall speak with newtongues (GLÔSSAIS); TR, σημεια δε τοις πιστευσασιν ταυτα παρακολουθησει εν τω ονοματι μου δαιμονια εκβαλουσιν γλωσσαις λαλησουσιν καιναιςTranslit interlinear, sêmeia {tanda-tanda (ajaib)} de {lalu} tois {(orang-orang yang)} pisteusasin {Ppercaya} tauta {ini} parakolouthêsei {akan menyertai} en {demi} tô onomati mou {namaku} daimonia {roh-roh jahat} ekbalousin {mereka akan mengusir} glôssais {dengan lidah-lidah (sengan bahasa-bahasa), plural} lalêsousin {mereka akan berbicara} kainais {baru}

Wednesday 25 October 2017

Istimewa Augustinus dan Pelagius

Diposting oleh: ramlyharahap | 1 Mei 2009

SEJARAH DOGMA TENTANG DOSA DAN KESELAMATAN PADA GEREJA LAMA (ISTIMEWA AUGUSTINUS DAN PELAGIUS)

SEJARAH DOGMA TENTANG DOSA DAN KESELAMATAN
PADA GEREJA LAMA
(ISTIMEWA AUGUSTINUS DAN PELAGIUS)
1. PENDAHULUAN
Berbicara mengenai sejarah dogma tentang dosa dan keselamatan pada gereja tua, maka pasti akan berbicara mengenai paham-paham tentang dosa yang dianut oleh para tokoh Kristen pada masa Gereja Lama tersebut. Jika mengulas semua paham yang dianut oleh para Bapa Gereja, maka akan ditemukan perdebatan-perdebatan mereka tentang ajaran dosa dan keselamatan. Sebut saja dari mereka yang berdebat adalah Augustinus dan Pelagius. Dua tokoh ini sangat banyak berkembangnya perkembangan iman Kekristenan pada abad-abad berikutnya.
2. PENGERTIAN UMUM
2.1 TENTANG DOSA
Alkitab menggunakan beraneka macam istilah untuk dosa. Istilah paling lazim dalam Perjanjian Lama (PL) adalah 'khatta' [ Keluaran 32:30]. Kata ini muncul ratusan kali dalam Perjanjian Lama dan terbuka pikiran yang memilih jalan sesat. Istilah lain yang dipakai adalah pesya (pemberontakan) yaitu memberontak terhadap kuasa yang sah (1 Raja 12: 9; 2 Raja 8:20) atau pemberontakan terhadap hukum-hukum Tuhan (Hos 8: 1), dan awon [perbuatan tidak senonoh] (1 Raja-Raja 17:18). [1] Awon rilis pada rasa bersalah yang dihasilkan dosa. Secara umum dalam PL, dosa itu merupakan "ketidaktaatan" umat Allah kepada Allah

Monday 16 October 2017


Teori kepemimpinan transformasional

Pembicaraan mengenai organisasi tidak akan terlepas dari konsepsi kepemimpinan.
Definisi kepemimpinan, menurut Terry (Kartono 1998 : 38) Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok. Menurut Ordway Teod dalam bukunya ”The Art Of Leadership” (Kartono 1998 : 38). Kepemimpinan merupakan kegiatan mempengaruhi orang-orang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Kepemimpinan dapat terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain ke arah tercapainya suatu tujuan tertentu.
Young dalam Kartono (1998) mendefinisikan bahwa kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu, berdasarkan akseptasi atau penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa esensi kepemimpinan adalah upaya seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar berperilaku sesuai dengan yang diinginkan olehnya. Dalam rangka mempengaruhi orang lain, seorang pemimpin mempunyai banyak pilihan gaya kepemimpinan yang akan digunakannya. Salah satu gaya kepemimpinan yang relatif populer adalah kepemimpinan transformasional.
Konsepsi Kepemimpinan Transformasional

Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...