Wednesday 25 October 2017

Istimewa Augustinus dan Pelagius

Diposting oleh: ramlyharahap | 1 Mei 2009

SEJARAH DOGMA TENTANG DOSA DAN KESELAMATAN PADA GEREJA LAMA (ISTIMEWA AUGUSTINUS DAN PELAGIUS)

SEJARAH DOGMA TENTANG DOSA DAN KESELAMATAN
PADA GEREJA LAMA
(ISTIMEWA AUGUSTINUS DAN PELAGIUS)
1. PENDAHULUAN
Berbicara mengenai sejarah dogma tentang dosa dan keselamatan pada gereja tua, maka pasti akan berbicara mengenai paham-paham tentang dosa yang dianut oleh para tokoh Kristen pada masa Gereja Lama tersebut. Jika mengulas semua paham yang dianut oleh para Bapa Gereja, maka akan ditemukan perdebatan-perdebatan mereka tentang ajaran dosa dan keselamatan. Sebut saja dari mereka yang berdebat adalah Augustinus dan Pelagius. Dua tokoh ini sangat banyak berkembangnya perkembangan iman Kekristenan pada abad-abad berikutnya.
2. PENGERTIAN UMUM
2.1 TENTANG DOSA
Alkitab menggunakan beraneka macam istilah untuk dosa. Istilah paling lazim dalam Perjanjian Lama (PL) adalah 'khatta' [ Keluaran 32:30]. Kata ini muncul ratusan kali dalam Perjanjian Lama dan terbuka pikiran yang memilih jalan sesat. Istilah lain yang dipakai adalah pesya (pemberontakan) yaitu memberontak terhadap kuasa yang sah (1 Raja 12: 9; 2 Raja 8:20) atau pemberontakan terhadap hukum-hukum Tuhan (Hos 8: 1), dan awon [perbuatan tidak senonoh] (1 Raja-Raja 17:18). [1] Awon rilis pada rasa bersalah yang dihasilkan dosa. Secara umum dalam PL, dosa itu merupakan "ketidaktaatan" umat Allah kepada Allah

Monday 16 October 2017


Teori kepemimpinan transformasional

Pembicaraan mengenai organisasi tidak akan terlepas dari konsepsi kepemimpinan.
Definisi kepemimpinan, menurut Terry (Kartono 1998 : 38) Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok. Menurut Ordway Teod dalam bukunya ”The Art Of Leadership” (Kartono 1998 : 38). Kepemimpinan merupakan kegiatan mempengaruhi orang-orang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Kepemimpinan dapat terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain ke arah tercapainya suatu tujuan tertentu.
Young dalam Kartono (1998) mendefinisikan bahwa kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu, berdasarkan akseptasi atau penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa esensi kepemimpinan adalah upaya seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar berperilaku sesuai dengan yang diinginkan olehnya. Dalam rangka mempengaruhi orang lain, seorang pemimpin mempunyai banyak pilihan gaya kepemimpinan yang akan digunakannya. Salah satu gaya kepemimpinan yang relatif populer adalah kepemimpinan transformasional.
Konsepsi Kepemimpinan Transformasional

Friday 6 October 2017

Mazmur 122:1-5

Mazmur ini disusun menurut urutan abjad, sama seperti mazmur sebelumnya, dan (seperti mazmur sebelumnya) diberi judul “Haleluya,” meskipun mazmur ini berbicara tentang kebahagiaan orang-orang kudus sebab kebahagiaan orang-orang kudus membawa kemuliaan bagi Allah. Apa saja yang membuat kita senang, Dialah yang harus mendapat pujian untuk itu.

Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...