Friday, 3 November 2017


Apa Baptisan Itu?

00:00
06:01

Jawaban Alkitab

Sewaktu dibaptis, seseorang dibenamkan ke dalam air lalu diangkat keluar. * Itulah kenapa Yesus dibaptis di sungai yang cukup besar. (Matius 3:13, 16) Demikian pula, seorang pria Etiopia meminta untuk dibaptis ketika dia melihat ”sebuah tempat yang banyak airnya”.—Kisah 8:36-40.

Arti baptisan


KARUNIA BAHASA ROH



Note :
Artikel ini hanya membahas bukti Alkitabiah untuk bahasa roh, (tanpa membicarakan ‘gerakan kharismatik’ modern)



1. Pengertian


Bahasa Roh atau bahasa lidah, Yunani (glôssolalia, Yunani), -- ungkapan ini tidak ada dalam Perjanjian Baru Yunani -- merupakan gabungan dari kata glôssa yang berarti lidah, organ tubuh yang digunakan untuk berbicara, dan kata kerja laleô, berbicara, berkata, mengeluarkan suara dari mulut.


* Markus 16:17
LAI TB, Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
KJV, And these signs shall follow them that believe; In my name shall they cast out devils; they shall speak with new tongues;
TR, σημεια δε τοις πιστευσασιν ταυτα παρακολουθησει εν τω ονοματι μου δαιμονια εκβαλουσιν γλωσσαις λαλησουσιν καιναις 
Translit. interlinear, sêmeia {tanda-tanda (ajaib)} de {lalu} tois {(orang-orang yang)} pisteusasin {percaya} tauta {ini} parakolouthêsei {akan menyertai} en {demi} tô onomati mou {namaku} daimonia {roh-roh jahat} ekbalousin {mereka akan mengusir } glôssais {dengan bahasa-bahasa (dengan lidah-lidah)} lalêsousin {mereka akan bicara} kainais {baru}


Istilah ‘bahasa lidah’, ‘bahasa asing’, ‘bahasa roh’, dalam Perjanjian Baru menggunakan kata yang sama yaitu 'γλωσσα - glôssa', "lidah". Markus 16:17 menulis 'γλωσσαις λαλησουσιν καιναις ; glôssais lalêsousin kainais'"berbicara dengan lidah yang 'baru'"; Kisah Para Rasul 2:4 menulis 'lalein heterais glôssais'"berbicara dengan lidah yang 'lain'"

Mulai Kisah Para Rasul 10:45 dan seterusnya tidak ada lagi kata 'heterôs' (yang lain) maupun 'kainos' (yang baru), melainkan kata kerja λαλεω - laleô, "berbicara" dan 'γλωσσα - glôssa', "lidah".
Jadi, baik dalam Kisah Para Rasul maupun surat Korintus menggunakan kata dan ungkapan yang sama yang dewasa ini dikenal dengan 'γλωσσολαλια - glôssolalia'.


”Bahasa Roh”—Apakah Itu Berasal dari Allah?

”SAYA tidak habis pikir,” kata Devon. ”Setiap minggu di gereja saya, banyak orang tampaknya mendapat roh kudus dan secara mukjizat berbicara dengan berbagai bahasa. Beberapa dari mereka hidupnya amoral. Saya sendiri berupaya hidup lurus. Namun, meski saya sudah sering berdoa, saya tidak pernah menerima karunia roh ini. Apa yang salah?”
Gabriel juga menghadiri sebuah gereja yang orang-orangnya tampak menerima roh kudus dan berbicara dalam ”bahasa roh”. ”Yang meresahkan saya,” jelasnya, ”ketika saya berdoa, orang-orang lain menyela dengan ujaran keras yang tidak dipahami oleh saya maupun mereka sendiri. Tidak seorang pun yang benar-benar mendapat manfaat dari ujaran seperti itu. Bukankah karunia dari roh Allah semestinya memiliki tujuan yang bermanfaat?”
Pengalaman Devon dan Gabriel menimbulkan pertanyaan yang menarik, Apakah berbicara dalam ”bahasa roh” seperti yang dilakukan di beberapa gereja dewasa ini benar-benar berasal dari Allah? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu membahas karunia berupa mukjizat berbicara dengan berbagai bahasa di antara orang-orang Kristen masa awal.

Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...