Membuka Kedok Gereja Pentakosta dan Karismatik
Rekan-rekan yang terkasih di dalam JESUS
Di antara denominasi gereja-gereja Kristen yang paling militan adalah
Pantekosta atau Karismatik. Di Indonesia gereja-gereja dengan aliran
ini berlindung di bawah nama-nama: Bethany, Mawar Sharon, Bukit
Zaitun, Bethel, CWS (Charismatic Worship Center), Gereja Pantekosta
Indonesia (GPI), Gereja Isa Almasih dan lain
sebagainya.
Di antara semua aliran Kristen nampaknya pada Abad 20 dan awal Abad
21 ini gereja Pantekostalah yang paling pesat pertumbuhannya. Selama
berada di Jerman penulis sering diinjili pula oleh denominasi gereja
ini dan setelah gagal mereka kadang-kadang menunjukkan sikap kurang
senang. Sebagai informasi untuk rekan-rekan yang bersekolah di
Jerman, gereja dengan aliran Pantekosta adalah Bethany dan Perdi
(Persekutuan Doa Indonesia).
Berikut ini kita akan mempelajari beberapa doktrin serta asal usul
dan sejarah gerakan Karismatik ini.
Gerakan Karismatik ini dikutuk oleh gereja-gereja Protestan yang
lebih tua seperti aliran Kalvinisme (GKI = Gereja Kristen Indonesia)
dan Lutheran, namun anehnya Gereja Katolik yang diwakili paus
nampaknya mentoleransi gerakan ini.
Dari sini kita dapat mempelajari bahwa ternyata Umat Kristen tersebut
terdiri dari banyak aliran dan terpecah belah. Mereka juga sering
bertikai satu sama lain. Apa yang dinyatakan sebagai kebenaran oleh
suatu aliran Kristen belum tentu benar bagi sekte lainnya.
Ini semua disebabkan karena gereja yang tidak benar itu semuanya tidak
menjalankan dan menerapkan pelajaran Alkitab yang sebenarnya , sebab mereka
masih menjalankan kebaktian dihari Minggu yang itu semuanya sebetulnya salah
semua, dan meraka tidak menjalankan kebaktian pada hari Sabbath dan juga
tidak menjalankan kesepuluh perintah Allah. Begitu juga mereka tidak
mempelajari dan menekuni Jesus didalam nubuatan atau Jesus didalam
Prophecy.
Karya tulis ini tidak hanya ditujukan pada Umat Buddha saja tetapi
juga pada kalangan Kristiani yang tidak menyetujui adanya gerakan
Karismatik atau Pentakosta ini.
DOKTRIN KARISMATIK YANG BERBEDA DENGAN GEREJA PADA UMUMNYA.
1.Adanya Bahasa Roh (Glossolalia).
Bahasa roh adalah keluarnya suara-suara yang aneh yang tidak
dimengerti orang lain. Menurut para ahli "bahasa" tersebut bukanlah
bahasa dalam arti sebenarnya, karena setelah diteliti ternyata tidak
menampakkan suatu tata bahasa tertentu.
Bahasa roh adalah seperi suara aneh yang kadang-kadang diulang-ulang.
Penganut Karismatik sendiri merasa yakin bahwa hal ini adalah
inspirasi dari Roh Kudus.
Kadang-kadang bahasa roh tersebut memerlukan seorang "penterjemah"
yang juga dikaruniai Roh Kudus. Seorang yang tidak diurapi Roh Kudus
tidak dapat menjadi "penterjemah", karena itu bukan bahasa manusia.
2.Peran Roh Kudus yang penting
Umat Karismatik juga mempercayai Tuhan di dalam ketrinitasannya
(Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Tuhan Roh Kudus), namun lebih
mementingkan Tuhan Roh Kudus yang berkarya di dalam Bahasa Roh
tersebut.
Karena itu pada mereka ada istilah baptisan Roh Kudus yang tidak
dikenal pada denominasi gereja yang lainnya. Bahkan mereka sering
menuduh gereja2 yang tidak sealiran dengan mereka tidak mempunyai Roh
Kudus. Pendeta Stephen Tongpun juga pernah dituduh tidak mempunyai
Roh Kudus.
3.Adanya tindakan-tindakan aneh.
Tindakan-tindakan aneh itu misalnya "Holy Laughter", yaitu tertawa
terbahak-bahak tanpa sebab yang jelas, menurut mereka itu adalah
hasil karya Roh Kudus. Selain itu ada pula yang menangis tanpa sebab,
jatuh, mengerang tiba-tiba. Bagi yang percaya itulah yang dinamakan
jamaahan Roh Kudus. Kadang-kadang timbul suara mengerang yang mirip
suara binatang.
4.Adanya karunia bernubuat dan penyembuhan.
Inilah yang menjadi pembeda antara sekte Kristen non Karismatik
dengan sekte ini. Nubuat itu adalah meramalkan kejadian yang akan
datang. Pada beberapa peristiwa nubuatan itu tidak terpenuhi,
misalnya saya pernah dengan kaset khotbah yang menubuatkan tentang
adanya kerusuhan yang tidak terjadi. Pada saat ditanya hal tersebut
pendeta tersebut malah berkilah, "Lho, kalau Tuhan membatalkan
kerusuhan tersebut, kok kamu tidak berterima kasih, kok malah protes!
Apa mau terjadi kerusuhan sungguh-sungguh?"
Mereka juga mengklaim kalau penyembuhan sering terjadi di gereja
mereka, tetapi kalau memang penyembuhan benar-benar ada, mengapa
tidak berdoa saja di rumah sakit? Agar rumah sakit menjadi kosong?
PENDAPAT GEREJA PROTESTAN NON KARISMATIK TERHADAP GERAKAN KARISMATIK
Gereja Protestan Non Karismatik mengutuk gerakan ini dengan
mengatakan bahwa Tuhan yang sejati dari gerakan ini adalah SETAN
(lihat milis: http://www.bible.ca/tongues.htm)
Jadi sebetulnya itu walaupun Gereja Protestant tidak menjalankan kesepuluh
perintah Tuhan dan tidak berbakti pada hari Sabbath (kesepuluh perintah
Allah no. IV), mereka mengetahui bahwa suara suara ajaib itu keluar dari
Setan.
Gerakan Karismatik merunut gerakan mereka pada Kisah Rasul-Rasul 2:1-
11 yaitu:
"(1) Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di
satu tempat.
(2) Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin
keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
(3) dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
(4) Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-
kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu
kepada mereka untuk mengatakannya.
(5) Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari
segala bangsa di bawah kolong langit.
(6) Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka
bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-
kata dalam bahasa mereka sendiri.
(7) Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu
berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
(8) Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-
kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di
negeri asal kita:
(9) kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan
Kapadokia, Pontus dan Asia,
(10) Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang
berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
(11) baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan
orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita
sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
Namun ternyata setelah kita teliti dengan benar, ternyata apa yang
mereka maksud dengan bahasa roh mengandung perbedaan besar dengan apa
yang terjadi pada Kisah Para Rasul 2:1-11 tersebut.
Perbedaan-perbedaan itu adalah:
1.Bahasa yang diucapkan Kisah Rasul-rasul 2:8-10, bahasa-bahasa
tersebut adalah bahasa yang DIKENAL manusia seperti: Partia, Media,
Elam, dll. Bahasa roh yang digunakan kaum Karismatik bukanlah bahasa
yang pernah dikenal manusia.
2.Pada Kisah Para Rasul tidak membutuhkan penterjemah agar
dimengerti, sedangkan kaum Karismatik tanpa penterjemah tidak akan
dimengerti.
Karena itu kita dapat meyakini bahwa Bahasa roh yang digunakan kaum
karismatik tidak sama dengan yang ada pada Kisah Para Rasul.
GERAKAN KARISMATIK TERNYATA TELAH ADA PADA AWAL SEJARAH KEKRISTENAN.
Hal inilah yang jarang diketahui oleh Orang Kristen, ternyata Gerakan
Karismatik sendiri telah mempunyai pendahulu pada masa awal sejarah
gereja sendiri dan telah dinyatakan sebagai ajaran sesat.
Mari kita kembali pada tahun 150 M ke suatu daerah yang disebut
Phrygia, Asia Kecil (sekarang Turki), tersebutlah seseorang bernama
Montanus, ia adalah seseorang yang baru saja masuk Agama Kristen.
Laporan sejarah menyatakan bahwa tiba-tiba saja ia dalam
keadaan "trance" atau ekstase (setengah sadar dan tidak) serta
bertingkah laku seperti orang yang kurang waras, mengucapkan kata-
kata aneh yang tidak dimengerti dan melakukan nubuatan-nubuatan
melawan gereja yang sudah ada.
Beberapa dari mereka yang mendengar perkataannya ada yang menentang
dan ada juga yang percaya, mereka merasa bahwa hal itu adalah karunia
roh kudus. Mereka kemudian mengikuti jejak Montanus dan juga
mengucapkan nubuat-nubuat mengenai gereja, yang pada intinya mereka
ingin agar gereja ada di bawah kekuasaan mereka.
Bagi yang menentang hal itu mengingatkan bahwa pengikut Montanus
telah dirasuki oleh iblis dan mengingatkan kembali akan kedatangan
para nabi palsu.
Yang menarik untuk dicatat adalah mereka menubuatkan akan adanya
perang, yang mana hal itu tidak terjadi atau dengan kata lain ramalan
mereka meleset.
Akhirnya gerakan itu dinamakan Montanisme dan dikecam sebagai bidaah.
Setelah tidur selama kurang lebih 1900 tahun, pada Abad ke 19 gerakan
ini bangkit kembali. Tokohnya adalah Edward Irving, seorang pendeta
Presbyterian di Skotlandia yang mengajarkan ajaran-ajaran yang
bertentangan dengan gereja pada masa itu. Ia diekskomunikasi/ diusir
oleh Gereja Presbiterian dan membentuk gerejanya sendiri yang mana
ajarannya mirip ajaran Montanus sehinga alirannya disebut Neo
Montanisme.
Pada tahun 1832 gereja tersebut resmi dibentuk dan Edward Irving
mengangkat 12 orang rasul atau meniru Yesus.
28 Maret 1830, seorang gadis bernama Mary Campbell mulai berbahasa
roh dan melakukan nubuatan-nubuatan.
1901 John Alexander Dowie, seperti Irving juga menyebarkan Ajaran Neo
Montanisme.
Azussa Street Mission, tokohnya William Seymour dan seorang wanita
bernama Agnes Ozman mengaku menerima Baptisan Roh Kudus pada tahun
1901 dan selanjutnya ia berkhotbah mengenai hal tersebut.
Beberapa saksi mata yang merupakan ahli-ahli Alkitab terkemuka
menyatakan:
a.G. Campbell Morgan mengatakan bahwa hal itu adalah "the last vomit
of Satan", muntahan terakhir dari setan.
b.R.A Torrey mengatakan bahwa hal itu sama sekali bukan dari Tuhan.
Selanjutnya setelah peristiwa tersebut Gereja Pantekosta makin
berkembang dan banyak gereja baru didirikan hingga saat ini. Mereka
makin terpecah belah menjadi banyak gereja.
Tokoh-tokoh Gereja Karismatis saat ini di luar negeri (Amerika)
adalah: William Branham (telah meninggal), Morris Cerulo, Benny Hinn,
Frank Hammond, Lindsey, Kenneth Haggin, Paul Yonggi Cho dll,
sedangkan tokoh dari dalam negeri adalah Gilbert Lumoindong, John
Hartmann, Yusuf Roni, Pariadji, dll.
PERSAMAAN-PERSAMAAN GERAKAN KARISMATIK DENGAN GERAKAN PERDUKUNAN.
Pada website: http://www.bible.ca/tongues-kundalini-shakers-
charismastics.htm kita dapat melihat perbandingan persamaan yang
jelas antara gerakan Kharismatik dengan perdukunan, beberapa yang
terpenting akan kita sebutkan di bawah ini.
1.Tawa yang tidak terkendali (disebut "Holy Laughter" atau Tawa Kudus
oleh Kaum Karismatik)
Ternyata juga ada di: Kundalini Yoga, Aliran Kebatinan Subud, Qigong,
dan Shakers.
2.Suara aneh mirip suara binatang, juga ada pada Kundalini Yoga,
Aliran Kebatinan Subud, Qigong, dan Shakers.
3.Mencium bau-bauan yang wanti, juga ada pada Kundalini Yoga.
4.Paham spiritual dan pewahyuan baru, ternyata juga ada pada
Kundalini Yoga, Sai Baba, Subud, Qigong dan Shakers.
5.Gerakan-gerakan spontan (seperti jatuh, berbaring, bertindak
seperti anak kecil yang umum pada kebaktian Pentakosta), juga ada
pada Kundalini Yoga, Aliran Kebatinan Subud, Sai Baba, Qigong, dan
Shakers.
6.Para pemimpin agama diurapi Roh Kudus atau suatu makhluk adikodrati
(Benny Hinn mengaku diurapi roh kudus), ternyata juga ada pada
Kundalini Yoga, Sai Baba dan Shakers.
7.Merasakan adanya suatu energi yang luar biasa atau sentakan listrik
(Ini juga umum pada kebaktian gereja Karismatik, kawan saya merasakan
energi luar biasa yang membuat badannya lemas dan jatuh terkulai
setelah didoakan), ternyata hal ini juga ada Kundalini Yoga, Subud,
Qigong, dan Shakers
8.Mencuci pikiran, emosional, dan anti intelektual (Pada saat
kebaktian gereja Karismatik emosi sangat terlihat, menyanyi dengan
bersemangat, menangis, dan lain sebagainya), ternyata juga ada pada
Kundalini Yoga, Subud, Qigong, dan Shakers.
Dari point-point di atas maka nampak nyata bahwa Gerakan Karismatik
tidaklah berbeda dengan gerakan perdukunan yang lainnya.
KARISMATIK DITINJAU DARI PSIKOLOGI MODERN
Di sanalah segala kesan-kesan dan pengalaman-pengalaman kita
tersimpan. Pengalaman dan kesan itu kemudian mengendap di alam bawah
sadar kita. Keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpendam
juga mengendap di sana. Atau secara ringkas Alaya Vijanana disebut
sebagai GUDANG KESADARAN.
Bahasa roh dan tindakan spontan itu merupakan luapan dari keinginan
bawah sadar kita. Rasa yakin dan emosionalitas yang dipompa saat
kebaktian melalui lagu-lagu puji-pujian membantu meluapnya alam bawah
sadar tersebut. Jadi tidak ada yang aneh dengan peristiwa bahasa roh
tersebut semuanya dapat diterangkan dengan ilmu psikologi modern.
Sebagai contoh: Saat kita senang, maka kita mengucapkan "horeee", dan
berjingkrak-jingkrak semua itu hanyalah luapan perasaan kita.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan utama adalah bahwa Aliran Karismatik berasal dari aliran
sesat Montanisme yang telah dikutuk oleh gereja Kristen sendiri.
Pengalaman spiritual manusia bukan hanya terbatas pada pengalaman sensorik,
pengalaman emosional dan pemahaman intelektual semata-mata, melainkan
meluas kepada pengalaman di bidang yang disebut paranormal. Yang tersebut
belakangan ini sangat bervariasi bentuknya, mulai dari intuisi sederhana
sampai fenomena seperti kesurupan, OBE, kesadaran berubah, penulisan
otomatis, glosolalia, nubuat, penyembuhan rohani dll. Beberapa fenomena ini
dirasakan oleh orang yang mengalaminya sebagai menyembuhkan dan menyegarkan
dari himpitan kehidupan modern sehari-hari yang sangat rasional dan
kompetitif, sehingga menjadi amat populer. Ini kita lihat dalam gerakan
karismatik dalam agama Kristen, dalam beberapa tarekat tasawuf, atau dalam
berbagai aliran seperti Subud, di dalam berbagai pengalaman meditasi
Hindu/Buddhis dll. Keuniversalan dari fenomena paranormal ini justru
menunjukkan keotentikannya. Bagi penganutnya--atau lebih tepat dikatakan
pelakunya--fenomena ini merupakan pengalaman tangan pertama, sehingga tidak
memerlukan pembenaran lagi dari siapa pun atau dari mana pun juga.
Sebaliknya, mereka yang tidak mengalaminya sendiri, dan melihat fenomena
semata-mata dari sudut pandang doktrin konseptual yang ortodoks--yang
biasanya terdapat dalam aliran-aliran agama mainstream--biasanya melihat
fenomena ini dengan penuh kecurigaan. Bisa dimengerti kalau kemudian mereka
melecehkan, mengkafirkan, dan mengekskomunikasikan orang-orang yang
mengikuti aliran-aliran karismatik ini.
>Di antara semua aliran Kristen nampaknya pada Abad 20 dan awal Abad
>21 ini gereja Pantekostalah yang paling pesat pertumbuhannya.
------------
Ini cuma menunjukkan bahwa ritualisme gereja-gereja mapan yang bersifat
doktriner dan rasional tidak cukup memenuhi kebutuhan spiritual sementara
orang Kristen di abad ke-20 yang mendewakan rasionalitas ini. Oleh karena
itu banyak orang Kristen menemukan apa yang didambakannya dalam
gerakan-gerakan karismatik. Malah sekarang ada yang disebut gerakan
karismatik ekumenis, yang tidak membeda-bedakan gereja asal dari
pengikutnya. Gereja Katolik jauh lebih toleran menghadapi gerakan
karismatik, karena pengalaman karismatik merupakan bagian tak terpisahkan
dari pengalaman spiritual orang-orang suci di Gereja Katolik; ini hampir
tidak ditemukan dalam Gereja-Gereja Protestan, kecuali dalam aliran-aliran
seperti The Friends (Quaker) dsb.
>Gereja Protestan Non Karismatik mengutuk gerakan ini dengan
>mengatakan bahwa Tuhan yang sejati dari gerakan ini adalah SETAN
>(lihat milis: http://www.bible.ca/tongues.htm)
-------------
Tidak heran; orang biasanya merasa terancam dan mudah menyerang sesuatu
yang tidak dikenalnya yang ada di dekatnya.
>Dari point-point di atas maka nampak nyata bahwa Gerakan Karismatik
>tidaklah berbeda dengan gerakan perdukunan yang lainnya.
--------------
Istilah "perdukunan" itu sendiri istilah yang sangat 'loaded', sangat berat
sebelah, dan menunjukkan iktikad penulis sesungguhnya. Jadi, tidak perlu
ditanggapi di sini. Aliran Subud dari Indonesia bisa meluas di Eropa dan
Amerika karena dapat memenuhi kebutuhan spiritual sementara orang di sana,
sekalipun sudah ada gereja-gereja yang menjajakan spiritualitas di sana.
No comments:
Post a Comment