Wednesday 18 July 2018

Pelayanan Kasih Gereja


PENDAHULUAN

            Kata kata berasal dari bahasa Portugis “igreja” (Bahasa Latin: ecclesia.   Bahasa Yunaniekklesia) . Ekklesia berarti dipanggil keluar, yaitu orang-orang merdeka yang disebut berhimpun untuk mengadakan pertemuan. Dalam istilah-istilah gereja makna berhimpun / bersatu menjadi amat penting, demikian juga makna dipanggil keluar (I Pet 2: 9; Kolose 1: 13). Oleh sebab itu gereja adalah sebuah persekutuan atau komunitas yang atas hasil dari Allah disebut keluar, dari gelap masuk ke dalam terang.
            Gereja sebagai lembaga ilahi yang berada di dunia tentu saja memiliki tugas penting. Tugas utama itu adalah hal lain: Pertama “Marturia” yaitu bersaksi (Mat 6: 28, 18-20).  Kedua “Koinonia” yaitu persekutuan antara jemaat dengan Kristus dan jemaat dengan jemaat (I pet 1: 9-10).  Ketiga“Diakonia” melakukan pelayanan bagi para karyawan segenap manusia (Matius 4: 23) ” [1]   Mengetahui tugas-tugas gereja Weinata Sairin berkomentar bahwa“ Tugas dan tanggung jawab Gereja, membuat kesalahan dan ketidakadilan dalam masyarakat. ” [2]  Tugas gereja dalam aspek diakonia dan tugas gereja menurut Weinata Sairin bisa juga diartikan sebagai tugas gereja dalam pelayanan sosial. Ada beberapa pandangan tentang dasar Alkitab pelayanan sosial gereja.Beberapa hal yang dimaksud: pada dasarnya gereja harus terlibat dalam pelayanan sosial, karena agama adalah kumpulan dari orang-orang beriman. Dr Bernhard Kieser, SJ mengatakan “Iman menuntuturang sosial. Hal itu sudah terlalu sering katakan. Sebab-sebab sosial adalah soal praksis (soal membuat!). " [ Iman] menjadi praktis dan hidup." [3]   Bagaimana menyentuh iman menjadi praktis dan hidup yang salah dengan gereja.
            Apakah perlu ada ruang dalam pelayanan sosial? Oleh karena gereja sendiri memiliki tugas perutusan antara lain:

“ Tugas pemberitaan Injil (kerygma) atau tugas pelayanan sosial (diakonia).Fungsi-fungsi pelayanan sosial di bawah tugas-tugas pemberitaan Injil yang tidak dapat diberikan dari tugas-tugas pemberitaan Injil sebagai tugas utama adalah dunia, dan bukan penyingkapan tanggung jawab sosial masyarakat.Penginjilan adalah usaha memberitakan kabar maha baik tentang Yesus Kristus, yang melalui kematian dan kebangkitan-Nya, menebus dosa manusia, Membagi mereka yang mau percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat, mengaitkan Allah dan kehidupan kekal. ” [4]

Jadi seperti ini telah dilakukan oleh media sosial atau sarana yang dipergunakan oleh gereja untuk memberitakan Injil, melaluinya, banyak orang menjadi percaya kepada Kristus.
            Namun, dari sisi negatif, berdasarkan pengalaman dan tafsiran mungkin ada juga gereja yang melakukan tugas-tugas sosial dengan tujuan, karena mau menunjukkan kemampuannya terhadap gereja dan masyarakat lain karena mereka memiliki kekuatan dan fasilitas yang memadai.
            Bertitik tolak dari tugas mulia gereja yang ada di dalamnya tercakup juga aspek "diakonia" (pelayanan sosial). Serta beberapa sebaliknya terhadap pelayanan sosial gereja yang cukup beragam. Maka dalam tulisan ini Penulis mengangkat tema dengan judul “DESKRIPSI PELAYANAN KASIH TIM SURAT 2 KORINTUS PASAL 8 - 9: SEBAGAI PRINSIP PELAYANAN SOSIAL GEREJA MASA KINI.
 Alasan mengapa penulis mendesainkripsikan pelayanan sosial gereja berdasarkan surat 2 Korintus pasal 8 - 9? Karena secara khusus dalam pasal 8 - 9 menyanyikan rasul sedang Diperbaharui sebagaimana diperlukan untuk anggota keluarga.
Victor C. Pfitzer menyebut acara ini dengan tema “tiang persembahan untuk Yerusalem”.[5]   Sedangkan Russell P. Spittler menyebut pasal ini dengan tema “Memberi Dengan Sukacita” [6]  Dan J. Wesley Brill dalam bukunya berjudul Tafsiran Surat Korintus Kedua [7] ayat   ini dengan tema yang sama dengan Russell P. Spittler “Memberi Dengan Sukacita. ”Dengan demikian layak jika pasal 8 - 9 dalam 2 Korintus ini dijadikan dasar dalam membangun masa depan.


URAIAN SINGKAT SURAT 2 KORINTUS

Kepenulisan

Hampir semua teolog Perjanjian Baru memerintahkan bahwa surat 2 Korintus di tulis oleh rasul Paulus. Paulus menulis surat kepada jemaat di Korintus dan kepada orang percaya di seluruh Akhaya (1: 1), dengan menyebut namanya sendiri sebanyak dua kali (1: 1; 10: 1). “Setelah mendirikan jemaat di Korintus selama perjalanan misinya yang kedua, Paulus dan anggota yang sering berhubungan dengan masalah dalam jemaat (lih. Pendahuluan 1 Korintus)”. [8]
Rasul Paulus menulis surat 2 Korintus dengan beberapa tujuan: “pertama , mendorong jemaat untuk setia pekerja sebagai bapa mereka.  Kedua, menantang dan menyingkapkan rasul virus yang beredar kerasulanya.  Ketiga, menegur jemaat yang meragukan wibawa kerasulanya. ”[9]

Letak Geografis

Korintus adalah sebuah kota kuno di Yunani, di ujung Barat di antara Yunani dan Peleoponesus, yang menghubungkan jalur antara Yunani dan Poleponesus, dan berlayar Istmus."Ada dua pelabuhan yaitu pelabuhan Lekheum 2,5 km di sebelah barat kota di teluk Korintus yang menghubungkan dengan kota Korintus oleh tembok panjang, dan pelabuhan Kenkrea, 14 km sebelah Timur teluk Saron." [10]   Dua pelabuhan tersebut banyak orang ke kota Korintus.Mereka itu mencakup orang yang berpergian, saudagar dan pelaut, yang membawa agama, kekayaan dan kesusilaan mereka atau ketunasusilaan mereka. [11]  Oleh sebab itu kehidupan orang-orang Kristen di Korintus tidak dapat diakses dengan orang-orang yang belum percaya, karena banyak orang-orang dari orang lain.

Kondisi Sosial (Khususnya Jemaat Korintus) [12]

Berdasarkan I Kor 6: 9-11 Melihat bahwa dulunya mereka hidup sebagai penyembah berhala, melakukan perzinahan dan segala bentuk perbuatan amoral lainya. Sebagian besar dari mereka adalah orang non-Yahudi yang tidak berpendidikan dan tidak tahu Perjanjian Lama (I Kor 1:26). Tidak peduli materi dan pendidikan kurang, namun mereka sangat melimpah secara karunia rohani (I Kor 1: 5-7). Hal ini menyebabkan mereka sombong dan benang karasulan Paulus (I Kor 4: 14-15; II Kor 6: 11-13; II Kor 13: 5-10).

Tujuan Rasul Paulus Dalam Pasal 8 - 9

Melalui halaman ini rasul Paulus ingin menyalakan kembali jemaat Korintus suka terlibat dalam pelayanan kasih yang tertunda. Dalam surat yang pertama (I Korintus 16: 1-4) Paulus mengajak jemaat Korintus untuk ikut serta dalam aliran dana untuk menolong orang-orang Kristen di Yerusalem. Mereka setuju, tetapi sudah lewat atau lebih baik baik tertunda. Ada dua alasan mengapa mereka menunggu.  Pertama karena mungkin ada masalah interen dalam jemaat di hari libur-Roh Kudus Kedua karena mereka sedang mempertanyakan “otoritas dari kerasulan rasul Paulus.” [13]   “ Russell P. Spittler  Menyatakan mereka yang baik itu telah terhambat, barang kali karena mereka yang disebut oleh orang-orang yang menganggap dirinya sebagai rasul yang besar dan meremehkan Paulus. ” [14]
Lewat ini pula menurut Penulis, rasul Paulus dan juga sedang kerasitasnya terhadap jemaat Korintus. Mengapa demikian? Salah satu alasan jemaat Korintus menunda pelayanan kasihnya terhadap jemaat karena mereka sedang mempertanyakan otoritas kerasulannya. Meskipun dalam pasal 8 ayat 4 jemaat Makedonia sedang dan berlutut kepada rasul Paulus untuk beroleh kasih, karunia mengambil bagian dalam pelayanan kasih (2 Korintus 8: 4: Roma 15: 26). Dari kata "meminta" dan "mendorong" Anda memberikan bukti bahwa orang Makedonia sangat percaya dengan kerasulan Paulus.

DESKRIPSI PELAYANAN SOSIAL GEREJA BERDASARKAN
SURAT 2 KORINTUS PASAL 8 - 9

            Menurut kamus bahasa Indonesia, "deskripsi" berarti pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. [15]  Untuk memahami deskripsi pelayanan sosial gereja. Maka dalam bab ini Penulis akan men cipta beberapa ayat Firman Tuhan dalam pasal 8-9 Yang bisa dapat mendeskripsikan pelayanan sosial gereja.

Kasih Karunia ( Kharis )
“ Saudara-saudara, kami ingin membelikanmu tentang kasih karunia yang dianugalah kepada jemaat di Makedonia. (1)
Dalam ayat 1 rasul Paulus bagi kepada jemaat Korintus tentang kasih karunia yang dianugat (diberikan) oleh Allah kepada jemaat-jemaat "Makedonia". [16] Perjamuan kasih itu adalah pelayanan kasih. Mengapa demikian? Karena kata “kasih karunia” dalam bahasa Yunaninya disebut “ kharis ” yang juga berarti anugerah, hibah dan kemurahan hati. [17]
Menariknya dalam ayat 6 kata “pelayanan kasih” juga memakai kata “ kharis ”. Jadi disinilah letak mengapa Anda memilih pada keluarga Makedonia sebagai pelayanan kasih? Karena kata "pelayanan kasih" dalam ayat 6 juga memakai kata " kharis" yang dipakai juga dalam ayat 1.

Kaya Dalam Kemurahan
“Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, meliputi mereka dan sangat sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan” (2)
Meskipun sangat miskin dan dicobai dengan berat tidak termasuk dalam berbagai kesulitan namun rupa-rupanya jemaat-jemaat Makedonia kaya dalam kemurahan. Kemurahan dalam bahasa Yunaninya adalah "haplotes" yang juga bisa berarti keiklasan. Secara keseluruhan dalam pasal 8-9 terdapat 4 kata kemurahan. Pertama dalam pasal 8: 2 “… namun mereka kaya dalam kemurahan.” Kedua dalam pasal 9: 5 “… sebagai bukti kemurahan hati kamu dan bukan sebagai pemberian yang dipaksakan.” Ketiga dalam pasal 9: 11 “… diperkaya dalam beberapa kemurahan hati. ”Keempat dalam pasal 9: 13“… karena kemurahan hatimu dalam memilih segala sesuatu. ”
Penyebutan kemasyarakatan sebanyak empat kali oleh rasul Paulus di pasal 8-9 dalam kebebasannya dengan pelayanan kasih yang memberikan bantuan kepada mereka sendiri harus didasari oleh kemurahan hati. Bahkan dalam pasal 9: 13 rasul Paulus mengatakan pemberian makan biasa yang didasari oleh kemurahan hati maka Allah akan semakin memperkaya dalam hubungan macam kemasyarakatan.

Memberi Menurut kemampuan mereka Melampaui
“Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.” (3)
            Dalam ayat ini rasul Paulus bersaksi bahwa ayat Makedonia telah memberikan kemampuan mereka bahkan melampaui kemampuan mereka. Dalam Pelayanan kasih dasar dasar Memberi Yang Pertama Adalah Memberi Sesuai DENGAN kemampuan. Dasar memberi sesuai dengan kemapuan inilah yang kemudian digunakan oleh rasul Paulus untuk menasehati jemaat Korintus dalam pelayanannya yang juga memberikan sesuai dengan “apa yang ada tidak ada yang tidak ada padamu.” (12b).
Kedua adalah memberikan kelebihan kemampuan mereka. Kalimat “kemampuan mereka” ini dalam bahasa aslinya adalah “dunamin autharetoi” secara kaku berarti “kemampuan dari kemauan sendiri.” Jadi dalam pelayanan yang baik memungkinkan juga memberikan kesempatan untuk melakukan hal yang sama dari kami.
Memberi sesuai dengan kemampuan dan kemauan sendiri dari mereka memberi dengankerelaan hati (ayat 4). Memberi dengan cara yang membahas perintah dari Paulus, mengklaim bahwa mereka meminta dengan sangat layak mereka untuk memberikan bantuan itu. Jadi merekalah yang menjadi " peminta ", yang " meminta kesempatan " untuk " memberi bantuan itu ".

Penilaian Diri Pertama-tama Kepada Allah
“Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami ”(5)
            Jemaat-jemaat Makedonia memberikan lebih banyak yang Paulus telah Berharap atau dapat diharapkan. Alasannya adalah bahwa mereka memberikan diri mereka, “pertama-tama kepada Allah.” [18]   “Pelayanan kasih manusia penyerahan diri. Kehidupan yang diserahkan kepada Tuhan itu penuh dengan orang lain. ” [19]   Jadi dalam pelayanan kasih sebelum memberikan apa yang kita miliki untuk orang lain pertama-tama kita harus memberikan diri kita (jemaat) terlebih dulu kepada Allah.
            Kebenaran ini persembahan kita dalam Roma 12: 1 "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurah Allah, kamu menemukan kamu, memasukkan kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati." orang-orang memberikan dirinya kepada Allah, mereka ingin menolong orang lain yang membutuhkan bantunan. Jadi, jika kita memberikan diri kita kepada Allah, maka kita akan sedia memberikan harta kita kepada jemaatNya.

Agape Sebagai Dasar Pemberian.
“Maka sekarang, sama seperti Anda kaya dalam segala sesuatu, - dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmuterhadap - demikianlah juga inginnya kaya dalam pelayanan ini. (7)
            Dalam pasal 8-9 ada tiga kata kasih yaitu dalam pasal 8: 7, dalam pasal 8: 8 dan dalam pasal 8: 24. Kata-kata yang cocok dalam tiga huruf ini Dalam bahasa Yunani memakai kata “Agape” yang menunjukkan bentuk, kuwalitas, dan berikan Allah yang tanpa syarat. Dari ayat ini pula agape selalu dibatalkan oleh rasul Paulus dengan pemberian (pelayanan kasih). Misalnya dalam ayat 24 rasul Paulus mengatakan bahwa kewajiban itu adalah bentuk agape. Jadi dasar dari sebelum pelayanan kasih adalah agape.

Teladan dari Tuhan Yesus Kristus
“Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, tidak, dengan menunjukkan usaha orang lain untuk membantu, aku ingin menguji keikhlasan kasih kamu. Karena kamu sudah mengenal dan melukis, kiriman Tuhan Yesus Kristus, yaitu Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. ”(9-10)
            Pola tindakan pengorbanan yang sempurna adalah kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus.Tidak ada pemberian yang terbesar selain Anak Allah yang memberikan diriNya untuk menebus manusia. Karena supernumer membuat diriNya yang kaya rela menjadi miskin. Dalam ayat ini rasul Paulus mengatakan “aku mau menguji keiklasan kasih kamu. Karena kamu sudah mengenal kasih karunia Tuhan kita Kristus Kristus. ”
            Apakah kemudian muncul pertanyaan dari mana keiklirinya? Jawabannya adalah perayapan akan kasih karunia Tuhan kita Kristus Kristus. Kasih karunia yang bagaimana? Kasih karunia dimana Dia yang kaya rela menjadi miskin, lipat kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya (Filipi 2: 6-11).

Supaya Terjadi Keseimbangan
 “ Karena kamu dibebani orang-orang lain lagi mendapat keringanan, tetapi ada keseimbangan.Maka dimaksudkanlah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar menambah mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, suka ada keseimbangan. Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak berlebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan." (13-15)
Paulus tidak menemukan orang-orang kudus di Jerusalem yang merasa senang (mendapat keringanan) dan orang-orang yang ada di Korintus itu menjadi susah. Ia menghendaki agar semua hal menjadi seimbang. Pada waktu itu orang-orang dalam jemaat di Korintus hidup bekecukupan dan karena itu mereka menolong saudara-saudara mereka di neraka yang sedang dalam kesusahan dan kekurangan (8: 7). MATA, jika orang-orang di dalem Hidup berkecukupan, mereka juga harus menolong saudara-saudara di Korintus.
Tanggung jawab khusus untuk orang-orang Kristen adalah menolong saudara-saudara Kristen yang lain bertanggung jawab (Gal 6:10). Itu kemurahan orang-orang kudus yang ditetapkan atas semua orang Kristen. Apa yang mereka lakukan untuk salah satu dari saudara-saudara seiman itu, sama-sama tidak tepat untuk Kristus.
“Orang yang mengumpulkan banyak, tidak berlebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan” (8:15). Paulus melihat ayat ini dari Keluaran 16:18. Ayat ini berhubungan dengan orang Israel yang disuruh mengumpulkan "manna" segomer untuk seorang.Mereka yang menggali lebih banyak, harus memberikan kelebihannya itu kepada orang-orang yang bersetubuh dari segomer, semua orang yang mendapat bagian yang sama. Jika seseorang menyebutnya lebih dari yang ditentukan, manna itu akan menjadi busuk.
Ajaran dari kitab Keluaran yang dikutip dan disampaikan oleh Paulus adalah ilmu sebagai berikut: Jika ada di antara Allah yang berkelebihan, ia wajib memberikan kelebihannya kepada yang berkekurangan. Apa yang mereka kumpulkan adalah milik Tuhan dan mereka tidak dapat mengumpulkannya hanya bagi dirinya sendiri.

Ucapan Syukur Kepada Allah
Sebab pelayanan yang mengandung ini tidak hanya mencukupkan keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah."
(2 Kor 9: 12)

            Pelayanan kasih yang berisi hal ini tidak hanya mencukupkan keperluan orang-orang kudus selain juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah. Bagi jemaat yang memberikan konteks perikop ini adalah jemaat Makedonia dan jemaat Korintus akan sedang memberi, pelayannan kasih adalah wujud ucapan syukur atas karya Kristus dalam kehidupan orang percaya. Dalam pasal 8: 9 rasul Paulus mengatakan dasar ini: “Karena kamu sudah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, kamu akan menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.” Dan dalam akhir pasal ini pun Paulus mengatakan “syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!
            Bagi jemaat yang menerima bantuan, yaitu ibadah-ibadah jemaat yang biasa saja mendatangkan syukur kepada Allah oleh karena mereka masih memeliharakan mereka melalui saudara seiman yang memperdulikan keadaan mereka.

Dengan Mereka dan Orang Lain
“ Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurah hatimu dalam mengenali semua orang dengan mereka dan dengan semua orang
(2 Korintus 9: 13)
            Kemurahan hati jemaat Korintus dalam layanan kasih yang pertama-tama mengarah kepada “mereka.” Siapakah "mereka"? Tentu saja adalah jemaat Kristen di Yerusalem. Hal-hal yang dapat ditemukan dalam Roma 15: 26. Dalam ayat ini Rasul Paulus mengungkapkan kepada jemaat di Roma, “Orang yang sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengantarkan bantuan kepada orang-orang kudus. Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu untuk orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem. ”
            Kemurahan hati untuk selanjutnya menjadi “semua orang”. Siapakah semua orang tersebut? Kata semua orang dalam bahasa Yunaninya adalah “pantos” yang berarti semua, seluruh, setiap, apa saja, siapa saja dan segala, jadi tentu saja kata orang tidak menunjuk kepada jemaat Kristen tetapi menunjuk orang atau kelompok yang belum percaya.

PRINSIP PELAYANAN SOSIAL GEREJA MASA KINI.

Prinsip berarti: "asas atau dasar-dasar yang menjadi dasar dan bertindak." [20]  Prinsip-prinsip pelayanan sosial gereja sekarang digunakan sebagai atau dasar yang menjadi dasar dan dasar dalam pelayannan sosial Gereja masa kini berdasarkan 2 korintus pasal 8 9. Untuk mengetahui prinsip pelayannan sosial Gereja masa kini dalam bab ini Penulis akan membangun sistematika berpikir uraian singkat berdasarkan surat 2 Korintus pasal 8- 9. Prinsip tersebut antara lain:

Dasar Pelayanan Sosial Gereja

1      Pertuhan diri Pertama-tama Kepada Allah
Sebelum Gereja (jemaat) memberikan diri Anda atau apa yang lebih baik dari orang lain maka Gereja (jemaat) harus memberikan dirinya (kemenangan) terlebih dahulu kepada Allah sebagai ibadah yang sejati dalam kekuduasan. Sikap ini juga merupakan teladan dari Tuhan Yesus dalam ketaatanNya menghidupi kehendak Allah. Sikap seperti yang ada yang diteladani Gereja dalam membangun pelayanan sosial.
2      Menerima dengan Kasih
Dasar pelayanan sosial Gereja adalah agape yaitu kasih Allah yang tanpa syarat. Agar dapat dilakukan oleh orang-orang karena didasari oleh kasih agape tidak ada keraguan dari orang. Oleh sebab itu sampai ke sidang Makedonia pelayanan ini disebut kasih karunia Allah.

3      Memberikan dengan Keiklasan
Pemberian dalam pelayanan sosial Gereja harus didasari dengan keiklasan. Tanpa keiklasaan maka uang tersebut menjadi kurang berkenan dihadapan Allah. Bagaimana bisa memiliki keiklasan? Karena didasari oleh agape.
4.      Memilih Sesuai dengan kemampuan
Pemberian dalam pelayanan sosial yang ingin dikerjakan sesuai dengan kemampuan jemaat tidak melebih-lebihkan. Namun, jika memungkinkan, guru akan memberi kemampuan yang lebih baik dari kemampuan dan kemampuan jemaat itu sendiri tidak berhutang.

Tujuan Pelayanan Sosial Gereja
1      Supaya Terjadi Keseimbangan dalam Jemaat-jemaat Kristus
Tujuan dari pelayanan sosial adalah kebebasan yang terjadi (mencukupkan keperluan-guna orang-orang kudus) dalam jemaat-jemaat Kristus. keseimbangan dalam apa? Pertama keseimbangan dalam pertumbuhan kerohanian berarti semakin kenal Allah.Semakin hidup dalam kekudusan dan lain-lain. Kedua keseimbangan dalam kehidupan jasmani sederhanya tidak ada jemaat Kristen yang kelaparan. Ini bisa dilakukan kecuali di kitab-jemaat Kristus.
2      Ucapan Syukur Kepada Allah
Pelayanan sosial Gereja tidak hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang kudus denominasi yang terjadi tetapi juga melimpahkan ucapan syukur. Pertama ucapan syukur bagi Gereja-gereja yang memberikan pelayanan sosial. Mengapa melimpah dengan ucapan syukur? Karena itu, untuk orang lain. Kedua ucapan syukur bagi Gereja-gereja yang mendapatkan bantuan pelayanan sosial. Mengapa? Karena ada jemaat-jemaat Kristen yang mau dan mau membantu meringankan beban mereka. Tidak hanya itu saja mereka juga melimpah ucapan syukur kepada Allah karena terbukti Allah memeliharakan kehidupan mereka.

Prioritas menyambut Bantuan
1      Kepada Jemaat-Jemaat Kristen
Rasul Paulus mengatakan karena jemaat Korintus melafalkan sesuatu kepada mereka. Kata “mereka” menunjuk kepada jemaat Kristen di Yerusalem. Pelayanan sosial Gereja pertama-tama harus menyusun ke jemaat-jemaat Kristus. Artinya untuk gereja-gereja yang memang membutuhkan meskipun denominasi berbeda.
2       Kepada Komunitas Umum
Jemaat Korintus juga dapat digunakan untuk melengkapi sesuatu yang hanya bagi jemaat-jemaat Kristen tetapi juga bagi semua orang. Kata “semua orang” Tentu saja orang-orang yang belum Kristen, dan mereka juga merupakan target dari pelayanan sosial Gereja.

Bentuk Bantuan Pealayanan Sosial Gereja
Bisa Berbentuk Uang dan Bentuk Lain
Jika dilihat dari teks 2 Korintus pasal 8-9 maka secara bebas tersirat. Pertanyaannya seperti apakah itu harus mengandung uang? Tentu tidak. Kerena pada intinya pelayanan sosial Gereja tujuan untuk mencukupkan keperluan orang-orang kudus dan orang lain.


Dampak Pelayanan Sosial Gereja
1      Allah Melimpahkan Kasih Karunia
Pasal 9: 8-10 merupakan bentuk dari pelayanan sosial yang dijanjikan oleh Allah.Dampak tersebut adalah Allah akan melimpahkan kasih karunia kepada mereka yang melakukan pelayanan sosial gereja. Apa saja kasih karunia itu? Berkecukupan dan berkelebihan dalam berbagai kebajikan, melipatgandakan benih yang sudah ditabur dan menumbuhkan buah-buah kebenaran.
2      Memuliakan Allah
Dampak berikutnya sebagai akibat dari pelaksanaan pelayanan. Gereja adalah proses yang mempermuliakan Allah bagi mereka yang menjadi sasaran dari pelayanan sosial Gereja.
KESIMPULAN
Mengingat definisi gereja sebagai lembaga yang lahir atas inisiatif dari Allah, dan ada di dunia, dan juga memiliki aspek-aspek yang penting yang dapat digunakan dalam pelayanan sosial. Karena jika gereja enggan bahkan tidak mau terlibat dalam pelayanan sosial maka disadari atau tidak, gereja itu sendiri telah kehilangan natur ilahinya. Oleh sebab itu dalam konteks ini para pemimpin gereja memiliki peran yang sangat signifikan dalam pelayanan sosial. Ada yang mau atau tidak mau terlibat dalam pelayanan sosial sangat jelas oleh para pemimpin gereja.
Dalam 2 Korintus pasal 8-9 ada deskripsi tentang pelayanan sosial gereja. Deskripsi inilah yang harus menjadi prinsip dalam pelayanan sosial masa masa kini. Prinsip-prinsip dasar, tujuan, utama, dan bentuk dari pelayanan sosial. Dengan menerapkan prinsip-prinsip itulah maka pelayanan sosial gereja diharapkan menjadi ideal.

 “Injil harus diwujudnyatakan tidak dengan omongan, tetapi secara praktis. Kasih Allah kepada manusia tidak hanya dikatakan di surga, diwujudkan dengan datang ke dunia untuk manusia. Kita harus keluar dari zona kenyamanan (wilayah yang aman) dan menjamah dunia dengan semua penderitaan di dalamnya, kecuali kita dapat menyaksikan secara nyata. Kita tidak hanya berdedikasi dalam berbagai hal, tetapi juga melalui proses dan kasih. ”

DAFTAR PUSTAKA

Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang: Gandum Mas, 2006), 1916

Brill, J. Wesley Tafsiran Surat Korintus Kedua (Bandung: Yayasan Penerbit Kalam Hidup, 1993
Christina, Endah Hamba Tuhan Berkarakter Kristus dan Cerdas: Diktat 1 dan 2 Korintus (salatiga: STT Berea, 2010)

Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid I (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih / OMF, 1995)

Hikmat Kekal , Edisi Mei / Juni, Tahun 1986, No. 30 Yayasan MST, Jakarta 1986

Jurnal Studi pembangunan Kemasyarakatan dan Lingkungan, Gereja dan perkembangan Kehidupan Bangsa (Jakarta: Lembaga Studi Pembangunan dan Kemasyarakatan, Vol. 2, No. 2/2000)

Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka, 2001)

Kieser, Bernhard SJ Moral Sosial: semangat Umat dalam Hidup Bermasyarakat (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Kanisius, 1986)

Lawson, Leroy, Gereja Perjanjian Baru Dahulu dan sekarang (Yogyakarta: Yakin, 2008)

OCW. Usu. Ac. Id / kursus /…. / pop _ Slide. _ gereja dan masyarakat. Pdf.

Pfitzner, Victor C. Kekuatan Dalam Kelemahan: Penelaahan atas Surat 2 Korintus (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999)

Sutanto, Hasan Perjanjian Baru Interlinier Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK) (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2004.

Spittler, Russell P. Pertama dan Kedua Korintus (Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas 2001)





[1] OCW. Usu. Ac. Id / kursus /…. / pop _ Slide. _ gereja dan masyarakat. Pdf.

[2] Jurnal Studi Pembangunan Kemasyarakatan dan Lingkungan, Gereja dan Perkembangan Kehidupan Bangsa (Jakarta: Lembaga Studi Pembangunan dan Kemasyarakatan, Vol. 2, No. 2/2000), 40

[3] Dr. Bernhard Kieser. SJMoral Sosial: semangat Umat dalam Hidup Bermasyarakat(Yogyakarta: Yayasan Penerbit Kanisius, 1986), 7

[4] Hikmat Kekal, Edisi Mei / Juni, Tahun 1986, No. 30 Yayasan MST, Jakarta 1986

[5] Victor C. Pfitzner,Kekuatan Dalam Kelemahan: Penelaahan atas Surat 2 Korintus(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999), 15

[6] Russell P. Spittler,Pertama dan Kedua Korintus(Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 2001), 103

[7] J. Wesley Brill,Tafsiran Surat Korintus(Bandung: Yayasan Penerbit Kalam Hidup, 1993), 117

[8] Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang: Gandum Mas, 2006), 1916

[9] Ibid, 1917

[10] Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid I (Jakarta: Yayasan KomunikasinBina Kasih / OMF, 1995), 583

[11] Russell P. Spittler, 6

[12] Endah Christina, Hamba Tuhan Berkarakter Kristus dan Cerdas: Diktat 1 dan 2 Korintus (salatiga: STT Berea, 2010), 3.


[13] Endah Christina, 33. Jemaat Korintus mempertanyakan otoritas dari kerasulanya karena kedatangan dari penentang, yaitu orang-orang Kristen yang membawa surat rekomendasi dari Gereja Yerusalem. Mereka menghasut jemaat dengan mengatakan bahwa Paulus bukan Rasul asli.

[14] Russell P. Spittler, 104

[15] Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka, 2001), 258.

[16] Ibid, J. Wesley Brill, 118 Yang membaca dengan jemaat Makedonia adalah jemaat Tesalonika, Jemaat Filipi dan jemaat Berea.

[17] Hasan Sutanto, M.Th. Perjanjian Baru Interlinier Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK) (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2004), 809-810. Kata kharis dipakai sebanyak 155 kali,
[18] Ibid, Hasan Sutanto, 685Kata pertama-tama dalam bahasa Yunani disebut "Protos" yang bisa juga berarti pertama, pertama-tama, awal, terelbih dahulu, depan, sebelumnya, utama, yang terutama, yang paling baik, yang terkemuka.

[19] Victor C. Pfitzner, 121

[20] Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3, 896

No comments:

Post a Comment

Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...