PAK ( Pendidikan Agama Kristen )
DALAM
Masyarakata Majemuk
Pedoman Bagi Guru Agama Kristen Dalam Mengajar
Ps.Eko
Basuki, M.Pd.K. “Growing up Ministry”
Pendidikan Agama Kristen adalah merupakan soal yang
amat penting dalam kehidupan gereja dan uma-Nya. Sejak gereja yang paling tua
hingga gereja di abad modern ini gereja terus menggumuli peranan PAK dalam
kehidupan Kristen.
PAK adalah tugas utama gereja kemudian
PAK berkembang ke luar gereja
PAK masuk dalam keluarga
PAK berada di masyarakat, dan
PAK di lingkungan pendidikan [sekolah]
Kehadiran Pendidikan Agama Kristen di tengah – tengah masyarakat majemuk
menjadi amat penting agar orang – orang percaya dapat hidup dan mengaplikasikan
imannya dalam hidup sehari – hari. Pengikut – pengikut Kristus tidak boleh
tertutup atau menghindarkan diri dari dunia sekitarnya. Kehidupan orang percaya
haruslah menjadi berkat dan garam ditengah – tengah lingkungan hidup
Kajian terus dilakukan baik menyangkut
a)
Kurikulum
b)
Kualitas guru
c)
Metode, dan
d)
Strategi belajar –
mengajar
Di Dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru istilah
Pendidikan Agama Kristen adalah merupakan “Shema” dari kehidupan orang-orang
percaya.
Tugas Prodi : M.Pd.K
Daftar isi : ............................................................................................................................................ i
1.
Pendahuluan
...................................................................................................................... ii
2.
Pergumulan PAK di indonesia .................................................................................... 1
A.
PAK Dalam Konteks Gereja
B.
PAK Dalam Konteks
Sekolah
C.
PAK Dalam Konteks
Masyarakat Indonesia
D.
PAK Dalam Konteks
Keluarga
3.
Heterogenitas bangsa indonesia dan permasalahannya ................................. 2
A.
Pluralism Tantangan
Bagi Semua Agama
B.
Sumber – Sumber
Konflik Bernuansa Agama Di Indonesia
C.
Agama – Agama Di
Indonesia
D.
Agama Kristen Di
Indonesia
E.
Refleksi Iman Kristen
Dalam Pergaulan Lintas Agama
4.
Kontek PAK dalam masyarakat Majemuk .............................................................. 3
A.
Pentingnya PAK Dalam
Masyarakat Majemuk
B.
PAK Dalam Konteks
Kekristenan
C.
PAK Dalam Konteks
Agama – agama
D.
Kekuatan dan
Kelemahan Heterogenitas Agama-agama
5.
Strategi PAK dalam masyarakat majemuk
............................................................. 4
A.
Isi Pengajaran
Kristen
B.
Ciri Pendidikan Agama
Kristen Pada Masyarakat Majemuk
C.
Tujuan Pendidikan
Agama Kristen Pada Masyarakat Majemuk
6.
Arah PAK Dalam Masyarakat Majemuk ................................................................... 5
A.
Belajar Hidup Dalam
Perbedaan
B.
Membangun Saling
Percaya
C.
Memelihara Saling
Pengertian
D.
Sikap Saling
Menghargai
E.
Perjumpaan Lintas
Agama
7.
Orientasi PAK dalam masyarakat majemuk
.......................................................... 6
A.
Menghadapi pergumulan – pergumulan bersama
B.
Imenghadapi krisis nilai – nilai sosial
C.
Persoalan – persoalan sosial masa kini
D.
Tanggung jawab iman kristen terhadap masalah sosial
8.
Transformasi PAK dalam masyarakat majemuk ................................................. 7
A.
Peran gereja
B.
Peran pendidikan agama kristen di sekolah
C.
Peran umat kristen
D.
Integrasi kurikulum
BAB I
PENDAHULUAN
Tanggapan
Dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru kita
melihat bahwa pendidikan agama adalah merupakan “shema” dari kehidupan
orang-orang percaya.
Dalam Perjanjian Lama, Bait Allah di sinagoge-sinagoge
dalam lingkungan masyarakat, merupakan pusat berlangsungnya pendidikan agama,
demikian juga di tengah-tengah keluarga pendidikan agama menjadi hal yang
penting dan dilaksanakan terus-menuerus.
Dalam Perjanjian Baru, Yesus adalah teladan bagi kita.
Ia disebut Guru Agung. Karena seluruh hidup-Nya diisi dengan pengajaran, dan
pendidikan iman bagi umat-Nya. Pendidikan agama merupakan hal mendasar dalam
pelayanan Yesus.
Seiring dengan perubahan dalam berbagai kehidupan
masyarakat, kesendirian, dan ketertutupan adalah hal yang mustahil dapat
dipertahankan. Semua hal yang didunia ini adalah saling tergantung dan saling
mempengaruhi. Agama-agama besar didunia telah saling bersentuhan bahkan
berinteraksi. Oleh karena itu, PAK menjadi sarana penting dalam pembentukan
spiritualitas peserta didik, agar mampu menghadirkan dirinya serta berperan
aktif di dunia sekitarnya yang majemuk.
BAB II
Pergumulan PAK di Indonesia
Pergumulan PAK di indonesia
.................................................................................... 1
Pendidikan Agama Kristen dalam konteks gereja maupun
konteks sekolah masih menghadapi berbagai pergumulan. Gereja dan sekolah
sebagai penyelenggara, guru pengajar, kurikulum yang digunakan, sarana dan
prasarana yang tersedia, serta dukungan lingkungan masyarakat.
1.
PAK Dalam Konteks Gereja
Pendidikan Agama Kristen pertama – tama haruslah
berbasiskan gereja. Karena sesungguhnya gereja adalah tempat pertama bagi
penyelenggara PAK dalam rangka membangun iman warga jemaat. Oleh karena itu
untuk keberhasilan PAK gereja harus menyadari tugas penting sebagai berikut :
a. Tugas utama gereja
b. Merupakan usaha sungguh-sungguh
c. Berkesinambungan
d. Ruang lingkup PAK dalam gereja
2.
PAK Dalam Konteks
Sekolah
Dalam Undang - undang Pendidikan Nasional yang
ditetapkan oleh pemerintah. Pendidikan Agama mendapat tempat pentiang disetiap
jenjang pendidikan, mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pergumulan
penyelenggaraan PAK di sekolah mencakup :
a. Kurikulum Pendidikan Agama Kristen
b. Mutu dan Kualitas Guru PAK
c. Sarana dan Prasarana Penyelenggara PAK di Sekolah
d. Suatu Kontradiksi
e. Perlu Keterlibatan Semua Pihak
3.
PAK Dalam Konteks
Masyarakat Indonesia
Indonesia adalah negara dengan penduduk terpadat keempat didunia setelah
Cina, Amerika, dan India. Semua agama besar di dunia terdapat di Indonesia dan
terdiri dari berbagai etnis dan budaya. Beberapa pergumulan PAK dalam heterogenetas
a. PAK dan Heterogenitas [prinsip keterbukaan]
Ø Learning to know : peningkatan pada pengetahuan akan Allah, Firman-Nya,
sesame, diri sendiri, dan lingkungan.
Ø Learning to do : memiliki ketrampilan mempraktekan imannya
Ø Learning to be : memiliki jati diri dan mampu menyatakan keberadaan
dirinya dalam sehari-hari.
Ø Learning to live together : keberhasilan tidak diraih sendiri
kesejahteraan harus dilakukan bersama-sama.
b.
Kemandirian Iman
[memiliki ketetapan iman walau ditempat yang berbeda]
c.
Keterbukaan
[keterbukaan orang-orang Kristen dapat menjadi berkat bagi sesama]
4.
PAK Dalam Konteks
Keluarga
a) Dasar Teologi
Perjanjian Lama : tanggung jawab orang tua adalah
mendidik anak-anaknya dengan tekun [ Ul 6:6-7 ]
Yesus tidak memandang rendah seorang anak. Mrk 9:36-37; 10: 13-16; Mat 11:16-17;
18:3-10; 19:13-15; Luk 18:15-17.
Perjanjian Baru : tanggung jawab orang tua
merupakan tradisi
mendidik anak [ Kol 3:21; Ef 6:4 ]
b)
Pembentukan Dasar
Konsep Nilai
Segala sesuatu yang diterima masa kanak-kanak akan
menentukan gaya hidupnya kelak dikemudian hari. Karena kehidupan usia lima
tahun dalam masa prasekolah adalah :
v
Masa penentuan dasar
v
Masa perkembangan
karakter
v
Masa belajar
c)
Peranan Orang Tua
Dalam PAK
Era modern mengubah cara pandang para pendidikan
Kristen dalam mendidik anak. Karena pendidikan:
ü
Tanggung jawab PAK
pertama-tama dan terutama terletak pada orang tua, yaitu ayah dan ibu [ Ams 1:8
]
ü
Orang tua yang baik
mendidik anaknya dengan teguran dan hajaran dalam kasih [ Ams 6:23 ]
ü
PAK harus dilakukan
terus-menerus melalui kata-kata, sikap, dan perbuatan [ Ul 6:7 ] Ibrani :
“shinnantam”akar kata “shaman” mengasah atau menajamkan.
d)
Tujuan Pendidikan
Agama Kristen Dalam Keluarga
Mengajar anak – anak takut akan Tuhan, hidup menurut
jalan-Nya, mengasihi Dia, dan melayani Dia dengan segenap hati dan jiwa mereka
[ Ul 10:12 ]
TANGGAPAN :
Berangkat dari Undang – undang Pendidikan Nasional, pendidikan agama
mendapat tempat penting dalam setiap jenjang pendidikan, mulai dari tingkat
dasar hingga perguruan tinggi. Maka PAK harus meningkatkan pelayanannya dalam
proses belajar-mengajar dengan meningkatkan kualitas Guru, Kurikulum, Materi,
dan sarana dan prasarana. Dalam menghadapi di era modern sehingga kita dapat
bersaing dengan dunia luar yang semakin maju.
BAB III
Heterogenitas
Bangsa Indonesia dan Permasalahannya
Heterogenitas
bangsa indonesia dan permasalahannya ................................. 2
Beberapa sikap masyarakat dalam kaitannya dengan kerukunan antar umat
beragama. Sikap ini dipengaruhi oleh pola pikir, pengalaman keagamaan dalam
kemampuan memahami sesame manusia.
A. Pluralism Tantangan Bagi Semua Agama
1) Eksklusivisme : merupakan sikap yang hanya mengakui agamanya sebagai agama yang
paling benar dan baik. Sikap fanatisme sempit seperti ini akan melahirkan
berbagai konflik seperti : perpecahan, atau perseteruan antar umat beragama.
2) Inklusivisme : sikap dapat memahami dan menghargai agama
lain dengan eksistensinya, tetapi tetap memandang agamanya sebagai satu-satunya
jalan menuju keselamat. [keselamatan hanya terjadi melalui Yesus Kristus]
3) Pluralism : adalah sikap dapat menerima, menghargai, dan memandang agama
lain sebagai agama yang baik serta memiliki jalan keselamatan.
4) Pluralisme Menurut
Alikitab : Yesus pluralism sejati. Ia memerintahkan pengikut-Nya untuk mengasihi sesama
manusia tanpa kecuali dengan tidak memandang suku, agama, kebudayaan, dan kelas
sosial. “Orang Samaria yang Murah Hati”.
B. Sumber – Sumber Konflik Bernuansa Agama Di Indonesia
Konflik atau ketegangan yang bernuansa agama di
Indonesia kelihatannya akan terus berlangsung karena beberapa hal :
1. Penyebab Kemungkinan
Terjadinya Konflik Bernuansa Agama di Indonesia :
a. Meningkatkan fundamentalisme
b. Meningkatkan interpretasi teks agama yang tunggal
c. Kurangnya penegakan hukum tanpa pandang bulu
d. Kurang berkembangnya wadah komunikasi/kerukunan antar agama
e. Berkurangnya public space [ ruang public ]
f.
Adanya kehausan
kekuasaan
g. Tidak adanya pemisahan atara agama dan Negara
h. Tidak adanya kebebasan beragama, kalau ada sifatnya semu
i.
Kekerasan dan
penghakiman atas nama agama
j.
Pembentukan hukum
yang cenderung sectarian [terkungkung pada satu aliran saja]
k. Perumusan ekonomi dan agama yang saling terkait
l.
Pemimpin dan
masyarakat agama cenderung menekan pentinya figh/dogma [ hukum
/aturan yang terkait dengan ibadah/agama] daripada akhlak [tingkah laku ]
2.
Bagaimana Mangatasinya :
1. Mengajarkan pentingnya toleransi beragama. Kalau tidak maka
fundamentalisme agama akan terus berkembang dan menyebabkan ketegangan antar
pemeluk agama.
2. Dikembangkan kerangka berpikir dan pandangan untuk mencermati perbedaan
pandangan dan menghargai perbedaan yang ada.
3. Memberikan pemahaman bagi para agamawan bahwa tindak kekerasan dalam
betuk apa pun dengan apapun tidak dibenarkan.
4. Mengkampayekan dialog antar umat beragama dan ketulusan dalam
berpartisipasi.
5. Mengatasinya dengan kelonggaran kepada ruang public, sebab ini penting
sekali dalam menangkal konflik dan ketegangan antar agama.
6. Mengatasinya yaitu dengan mempertimbangkan motto Nurcholis Majid “Islam
YES, Islamic party NO” penting bagi terciptanya kerukunan.
7. Membatasi campur tangan agama dalam urusan negara, apalagi negara
majemuk.
8. Memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan masalah kebebasan
dalam beragama.
9. Dengan penegakan hukum tanpa pandang bulu.
10. Dengan penegakan keadilan kepada semua pihak
11. Memikirkan dan mengkampanyekan apa yang sebenarnya menimbulkan
kemiskinan dan ketidak adilan serta mencarikan solusi yang tepat.
12. Mengatasinya yaitu dengan mengkondisikan masyarakat agamawi yang tidak
hanya memikirkan masalah pengamalan ritual keagamaan saja, tetapi juga
bagaimana secara tulus ikhlas menciptakan kedamaian, pengorbanan yang penuh
kasih.
C. Agama – Agama Di Indonesia
Penpun didikan Agama Kristen diberikan dalam konteks
Indonesia yang beraneka ragam. Keanekaragaman itu meliputi : agama, adat
istiadat, gereja, tingkat sosial, maupun golongan.
1. Pluralisme Masyarakat Indonesia; negeri yang pemeluk islam terbesar
didunia. Masyarakat dikenal agamis dan relegius.
2. Kemajemukan Aliran Keagamaan; Indonesia kaya akan aliran-aliran
keagamaan mulai dari yang diakui oleh pemerintah maupun sempalan-sempalan
keagamaan.
3. Sensitivisme Keagmaan; agama adalah paling sensitive dan paling mudah
menimbulkan konflik.
4. Egoisme Keagamaan; kecenderungan pola keagamaan di Indonesia adalah
tingginya egoisme keagamaan dianggap bahwa agamanya sendiri yang paling
benar.
5. Pergaulan Lintas Agama; baik secara lembaga maupun dalam pergaulan
sehari-hari
D. Agama Kristen Di Indonesia
1. Keanekaragaman Gereja di Indonesia; Departeman Agama Republic Indonesia,
bahwa saat ini ada kurang lebih 323 sinode gereja, 14 aliran kekristenan.
2. Keesaan Gereja di Indonesia;
DGI 1950 : Dewan
Gereja Indonesia
PGI :
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia
PII : Pesekutuan Injili Indonesia
PGPI :
Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia
GGB :
Gabungan Gereja-gereja Baptis
GAI :
Gereja Advent Indonesia
Tugas PAK sangat penting dalam mewujudkan keesaan
gereja
3.
Kesatuan Dalam
Kepelbagaian; dalam PAK adalah memahami tentang satu iman, satu kasih, dan satu
pengharapan didalam Yesus Kristus. Dasar pemersatu bagi semua umat Kristen
dalam bersaksi, bersekutu, dan melayani.
E. Refleksi Iman Kristen Dalam Pergaulan Lintas Agama
1. Menjadi Saksi Bagi Masyarakat; orang Kristen dalam memberitakan Injil
kepada smua orang, tidak cukup dengan kata-kata saja, tidak berbuat jahat, dan
menjadi teladan [1Yoh 2:15] “Janganlah kamu mengasihi dunia, maka kasih …..”
2. Bersikap Bijaksana; dengan bersikap bijaksana, penuh dengan tangung
hati-hati berarti kita telah mengamalkan Pancasila.
3. Memahami Perbedaan; sikap saling menghargai dengan tulus perlu
dikembangkan untuk mencapai hubungan yang baik.
a. Pertama : kita harus
berhenti mengejek agama lain
b. Kedua :
cara – cara penyebaran agama yang agresip
harus dihentikan.
c. Ketiga : sekolah –
sekolah memberikan pelajaran
agama sesuai dengan agama yang dianut oleh anak
d. Keempat : setiap orang
berhak untuk menganut dan
menghargai suatu agama
e. Kelima :
tidak melakukan pemaksaan suatu
keyakinan pada orang lain yang sudah ada keyakinan
f.
Keenam : mayoritas wajib member rasa aman
kepada
Minoritas
g. Ketujuh : mayoritas tidak
menggangu minoritas
4. Menciptakan Kerukunan; hidup rukun dan damai, juga diajarkan oleh Tuhan
Yesus [Mat 5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan
disebut anak-anak Allah] [Yoh 1:12] ada tiga kerukunan yang dikembangkan di
Indonesia :
a. Kerukunan intern : aliran organisasi
dan pola keagamaan yang berbeda harus dapat hidup rukun.
b. Kerukunan antar umat beragama : kerukunan antar umat beragama merupakan satu-satunya pilihan.
c. Kerukunan dengan pemerintah : diharapkan
pemerintah akan terus membantu agama – agama sendiri.
5. Dialog Antar Umat Beragama; Umat
Kristen sebagai warga negara yang bertanggung jawab, harus terbuka dengan
perbedaan dan keanekaragaman yang ada.
a. Pertama : Umat Kristen dipanggil
untuk mengasihi
b. Kedua : Kita harus menerima
perbedaan dan saling
Menghormati
c. Ketiga : Agama bukanlah untuk
menjelekan agama
Lain
d. Keempat : Memusatkan perhatian
pada pengalaman
religious untuk kepentingan seluruh umat manusia
TANGGAPAN :
Peran serta PAK dalam konflik-konflik yang terjadi di Indonesia, dengan
memberikan pengajaran yang baik dan benar terhadap keyakinan yang dianutnya.
Melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui pendidikan – pendidikan, bekerja
sama dengan pemerintah setempat untuk memaksimalkan hubungan kerjasama yang
baik guna menghindari konflik-konflik internal yang memungkinkan terjadi.
BAB IV
Konteks PAK Dalam Masyarakat Majemuk
Kontek PAK dalam masyarakat Majemuk .............................................................. 3
A.
Pentingnya PAK Dalam
Masyarakat Majemuk
Alasan yang mendorong orang percaya perlunya PAK dalam
masyarakat majemuk.
1. Konteks PAK di Indonesia adalah masyarakat multicultural, yang diwarnai
dengan kemajemukan dalam agama dan kepercayaan.
2. Adanya hubungan timbale balik antara PAK dan masyarakat multicultural.
3. Menjadi warga masyarakat yang cakap menghargai kemajemukan dan dihargai
oleh masyarakat.
4. Orang percaya memerlukan pendidikan
relegius jika gereja hendak melaksanakan tugas di dalam dunia
5. Fungsi guru perlu dimaksimalkan dengan mengupayakan pemberdayaan melalui
penyadaran dan peningkatan wawasan.
6. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola kehidupan bersama yang
majemuk
7. Menguatkan multikulturalisme pada masyarakat luas melalui peran
guru-guru agama
8. Aktivitas dialog antar agama dan keyakinan bisa berperan lebih
signifikan dalam gerakan sosial untuk perubahan.
9. Guru agama sebagai pelaksana pendidikan agama sekolah adalah tokoh kunci
yang sangat penting dalam mentransformasikan wacana keagamaan
10. Para siswa belajar tentang nilai menghormati perbedaan dengan membangun
pengertian yang mendalam.
è
Pendidikan Agama
Kristen hendaknya diaplikasikan sebagai :
i.
Pembentukan Identitas
Diri ; PAK menolong anak didik untuk memiliki identitas yang jelas sebagai
pengikut Kristus
ii.
Pencarian Kesamaan ;
Tugas seorang pendidik dalam dunia yang plural adalah mendorong baik
pembentukan identitas diri maupun pencarian kesamaan
iii.
Aktivitas Bersama ;
menciptakan banyak kesempatan untuk belajar dan bekerja sama
B.
PAK Dalam Konteks
Kekristenan
Memungkinkan masyarakat hidup berdampingan dengan damai. Ada beberapa
hal yang perlu dikembangkan PAK :
1) PAK Bukan Untuk Mengajarkan Suatu Doktrin Gereja
2) Sekolah Bukan Pos Pelayanan Gereja
3) PAK Tidak Melakukan Fungsi Gerejawi
4) Menghargai Keanekaragaman Gereja
C.
PAK Dalam Konteks
Agama – agama
1)
PAK dan Keterbukaan
2)
Penginjilan
D.
Kekuatan dan
Kelemahan Heterogenitas Agama-agama
1. Kekuatan
a. Agama – agama Sebagai Potensi
Indonesia kaya akan aliran-aliran agama mulai dari
yang diakui pemerintah atau sempalan-sempalan keagamaan:
Agama Islam :
1) NU
2) Muhammadyah
3) PERSIS, dan lain – lain
Agama Kristen :
1) Protestan
2) Metodist
3) Advent
4) Bala Keselamatan
5) Baptis
6) Pentakosta
7) Injil, dan
8) Kharismatik
Dengan kepelbagaian aliran di Indonesia dapat menjadi
potensi yang luar biasa agar kesatuan dan persatuan dapat diwujutkan.
b. Berbeda Merupakan Realitas ; perbedaan pulau, suku, adat, dan istiadat
juga termasuk agama adalah sebuah kenyataan bangsa Indonesia
c. Persamaan Hak dan Kewajiban
Persamaan hak :
1)
Umat beragama
diberikan hak yang sama untuk melakukan ibadah
2)
Umat beragama untuk
memeluk agama
3)
Umat beragama
mendapatkan fasilitas tempat untuk mendirikan tempat ibadah
Persamaan
kewajiaban
1)
Umat beragama
berkewajiban saling menghormati antar umat neragama
2)
Umat beragama berkewajiban
menjaga kedamaian atau menciptakan perdamaian antar umat beragama
d.
Mengembangkan Pola
Kerukunan
Rukun bersama dalam wadah NKRI :
Ø
Kerukunan Intern Umat
Beragama
Ø
Kerukunan Antar Umat
Beragama
Ø
Kerukunan Umat
beragama dengan Pemerintah
2. Kelemahan
a.
Sensitivisme ;
masalah agama adalah masalah yang sensitive [peka]
b.
Egoism ; suatu paham
yang mementingkan dirinya sendiri tanpa memperdulikan orang lain
c.
Netralitas Pemerintah
; pemerintah harus memiliki sikap netral bagi semua agama
TANGGAPAN :
Suatu pandangan dalam masyarakat majemuk bahwa agama merupakan konflik
yang mudah sekali dikalangan masyarakat. Oleh sebab itu peran guru dimana PAK
bisa hadir dengan membawa kedamaian.
BAB V
Strategi PAK Dalam Masyarakat Majemuk
Strategi PAK dalam masyarakat majemuk
............................................................. 4
A.
Isi Pengajaran
Kristen
1.
Pengajaran Iman
Kristen
2.
Pengembangan
Spiritual
3.
Pembebasan
4.
Revansi
5.
Kecintaan Kepada
Firman Allah
6.
Membaharui Sikap dan
Perilaku
7.
Penemuan Jati Diri
8.
Pentransferan Pengetahuan dan Nilai-nilai Kristiani
9.
Prinsip Integrasi
B.
Ciri Pendidikan Agama
Kristen Pada Masyarakat Majemuk
1. Bersifat Partisipasif
2. Terbuka Terhadap Perubahan
3. Berkelanjutan
4. Terarah dan Terencana
5. Manusia Orientet
D.
Tujuan Pendidikan
Agama Kristen Pada Masyarakat Majemuk
1. Pertobatan
2. Pertumbuhan rohani
3. Pemuridan
4. Pembentukan Spiritual
TANGGAPAN :
BAB VI
Arah PAK Dalam Masyarakat
Arah PAK
Dalam Masyarakat Majemuk ................................................................... 5
Salah satu tujuan pembelajaran agama di sekolah adalah untuk memampukan
peserta didik hidup bersama dengan orang-orang lain di sekitarnya yang memiliki
keanekaragaman agama, suku, dan etnis.
A. Belajar Hidup Dalam Perbedaan; mengembangkan sikap toleran, empati, dan
simpati
B. Membangun Saling Percaya; adalah modal penting dalam membangun
masyarakat yang heterogenitas
C. Memelihara Saling Pengertian
D. Sikap Saling Menghargai
E. Perjumpaan Lintas Agama
1. Perjumpaan Awal
2. Perjumpaan Kompetitif
3. perjumpaan Modern
TANGGAPAN :
BAB VII
Orientasi
PAK Dalam Masyarakat Majemuk
Orientasi
PAK dalam masyarakat majemuk .......................................................... 6
A. Menghadapi
pergumulan – pergumulan bersama
1. Hak Asasi Manusia
2. Demokratisasi
3. Supermasi Hukum
4. SARA
5. KKN
6. Lingkungan Hidup
7. Otonomi Daerah
B. Imenghadapi
krisis nilai – nilai sosial
1. New Morality
2. Tindak Kekerasan
3. Materialism dan Hedonisme
4. Penggunaan Obat-obat Terlarang
C. Persoalan –
persoalan sosial masa kini
1. Definisi Masalah Sosial
2. Pandangan Masyarakat Terhadap Masalah Sosial
3. Ragam Masalah Sosial di Indonesia
Ø
Persoalan kemiskinan
yang parah
Ø
Persoalan kesatuan
bangsa
Ø
Masalah korupsi,
kolusi, dan nepotisme [KKN]
Ø
Rendahnya mutu
pendidikan
Ø
Persoalan kesehatan
Ø
Seks bebas
Ø
Rapuhnya lembaga
pernikahan
D. Tanggung
jawab iman kristen terhadap masalah sosial
1. Pengertian Iman Kristen
2. Aplikasi Tanggung Jawab Iman Kristen Terhadap Masalah Sosial.
v Di bidang ekonomi
v Di bidang pendidikan
v Di sector hak asasi manusia
TANGGAPAN :
Dewasa ini keagaman atau kepercayaan di Indonesia dalam perkembangannya sangatlah
“bersaing” diantaranya. Namun pihak pemerintah harus tegas dalam mengurus
organisasi antar agama yang ada, sehingga menghindarkan konflik – konflik
internal.
BAB VIII
Transformasi PAK Dalam Masyarakat Majemuk
Transformasi PAK dalam masyarakat majemuk
................................................. 7
A.
Peran gereja
1. Tugas utama gereja adalah pendidikan
2. Pendidikan merupakan usaha sungguh-sungguh
3. Pendidikan merupakan usaha terus-menerus
4. Gereja membentuk team pelaksana pendidikan warga jemaat
5. Gereja sebagai lembaga pembentukan mutu dan kualitas spiritualitas
6. Menampakkan cinta bangsa dan tanah air
7. Indonesia adalah lading pertama yang Tuhan percayakan kepada gereja
8. Melaksanakan pendidikan yang relevan dank on tekstual
9. Keseimbangan vertical dan horizontal
10. Pemberitaan kabar keselamatan yang holistik
B. Peran
pendidikan agama kristen di sekolah
1. Pendidika Agama Kristen adalah wadah sentral bagi pembentukan watak dan
spiritual
2. PAK disekolah harus memiliki kurikulum yang terintegrasi
3. PAK dan pengembangan kurikulum kontekstual
4. PAK berkaitan dengan masyarakat majemuk
5. PAK dan keterbukaan
6. PAK dan pergaulan lintas agama
7. PAK dan masalah-masalah social
8. PAK dan masalah-masalah kebangsaan
9. PAK dan masalah lingkungan hidup
C. Peran umat
kristen
1. Menyatakan fungsinya sebagai garam, tentang, dan teladan.
2. Mendemontrasikan kasih Allah
3. Memberikan yang terbaik dalam berbagai aspek kehidupan
4. Hidup dalam kekudusan dan kesalehan social
5. Memiliki cinta bangsa dan tanah air
D. Integrasi
kurikulum
1. Kurikulum PAK di gereja maupun di sekolah harus terus dikaji ulang agar
relevan dengan kebutuhan
2. Kurikulum PAK harus diintergrasikan dengan berbagai bidang kehidupan
TANGGAPAN :
Untuk itu bahwa
Pendidkan Agama Kristen harus dikelola secara sungguh-sungguh. Oleh karena itu
guru PAK harus membekali dan mempersiapkan diri sebagai kepanjangan Tuhan untuk
menjangkau umat-Nya. Pendidikan Agama Kristen harus dapat membawa peseta didik
menjadi pribadi yang terbuka dan mampu hidup di tengah-tengah kemajemukan
masyarakat.
No comments:
Post a Comment