Wednesday 3 February 2016

Pendidikan Agama Kristen

PAK ( Pendidikan Agama Kristen )
DALAM
Masyarakata Majemuk
Pedoman Bagi Guru Agama Kristen Dalam Mengajar
Ps.Eko Basuki, M.Pd.K. “Growing up Ministry”



Pendidikan Agama Kristen adalah merupakan soal yang amat penting dalam kehidupan gereja dan uma-Nya. Sejak gereja yang paling tua hingga gereja di abad modern ini gereja terus menggumuli peranan PAK dalam kehidupan Kristen.
PAK adalah tugas utama gereja kemudian
PAK berkembang ke luar gereja
PAK masuk dalam keluarga
PAK berada di masyarakat, dan
PAK di lingkungan pendidikan [sekolah]
Kehadiran Pendidikan Agama Kristen di tengah – tengah masyarakat majemuk menjadi amat penting agar orang – orang percaya dapat hidup dan mengaplikasikan imannya dalam hidup sehari – hari. Pengikut – pengikut Kristus tidak boleh tertutup atau menghindarkan diri dari dunia sekitarnya. Kehidupan orang percaya haruslah menjadi berkat dan garam ditengah – tengah lingkungan hidup
Kajian terus dilakukan baik menyangkut
a)     Kurikulum
b)     Kualitas guru
c)      Metode, dan
d)     Strategi belajar – mengajar
Di Dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru istilah Pendidikan Agama Kristen adalah merupakan “Shema” dari kehidupan orang-orang percaya.







Tugas Prodi : M.Pd.K

Daftar isi : ............................................................................................................................................        i

1.      Pendahuluan  ......................................................................................................................       ii

2.      Pergumulan PAK di indonesia ....................................................................................     1
A.      PAK Dalam Konteks Gereja
B.      PAK Dalam Konteks Sekolah
C.      PAK Dalam Konteks Masyarakat Indonesia
D.     PAK Dalam Konteks Keluarga

3.      Heterogenitas bangsa indonesia dan permasalahannya .................................            2
A.      Pluralism Tantangan Bagi Semua Agama
B.      Sumber – Sumber Konflik Bernuansa Agama Di Indonesia
C.      Agama – Agama Di Indonesia
D.     Agama Kristen Di Indonesia
E.      Refleksi Iman Kristen Dalam Pergaulan Lintas Agama

4.      Kontek PAK dalam masyarakat Majemuk ..............................................................   3
A.      Pentingnya PAK Dalam Masyarakat Majemuk
B.      PAK Dalam Konteks Kekristenan
C.      PAK Dalam Konteks Agama – agama
D.     Kekuatan dan Kelemahan Heterogenitas Agama-agama

5.      Strategi PAK dalam masyarakat majemuk .............................................................   4
A.      Isi Pengajaran Kristen
B.      Ciri Pendidikan Agama Kristen Pada Masyarakat Majemuk
C.      Tujuan Pendidikan Agama Kristen Pada Masyarakat Majemuk

6.      Arah PAK Dalam Masyarakat Majemuk ...................................................................  5
A.      Belajar Hidup Dalam Perbedaan
B.      Membangun Saling Percaya
C.      Memelihara Saling Pengertian
D.     Sikap Saling Menghargai
E.      Perjumpaan Lintas Agama

7.      Orientasi PAK dalam masyarakat majemuk ..........................................................   6
A.      Menghadapi pergumulan – pergumulan bersama
B.      Imenghadapi krisis nilai – nilai sosial
C.      Persoalan – persoalan sosial masa kini
D.     Tanggung jawab iman kristen terhadap masalah sosial

8.      Transformasi PAK dalam masyarakat majemuk ................................................. 7
A.      Peran gereja
B.      Peran pendidikan agama kristen di sekolah
C.      Peran umat kristen
D.     Integrasi kurikulum


BAB I
PENDAHULUAN Tanggapan
Dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru kita melihat bahwa pendidikan agama adalah merupakan “shema” dari kehidupan orang-orang percaya.
Dalam Perjanjian Lama, Bait Allah di sinagoge-sinagoge dalam lingkungan masyarakat, merupakan pusat berlangsungnya pendidikan agama, demikian juga di tengah-tengah keluarga pendidikan agama menjadi hal yang penting dan dilaksanakan terus-menuerus.
Dalam Perjanjian Baru, Yesus adalah teladan bagi kita. Ia disebut Guru Agung. Karena seluruh hidup-Nya diisi dengan pengajaran, dan pendidikan iman bagi umat-Nya. Pendidikan agama merupakan hal mendasar dalam pelayanan Yesus.
Seiring dengan perubahan dalam berbagai kehidupan masyarakat, kesendirian, dan ketertutupan adalah hal yang mustahil dapat dipertahankan. Semua hal yang didunia ini adalah saling tergantung dan saling mempengaruhi. Agama-agama besar didunia telah saling bersentuhan bahkan berinteraksi. Oleh karena itu, PAK menjadi sarana penting dalam pembentukan spiritualitas peserta didik, agar mampu menghadirkan dirinya serta berperan aktif di dunia sekitarnya yang majemuk.



BAB II
Pergumulan PAK di Indonesia
Pergumulan PAK di indonesia ....................................................................................     1
Pendidikan Agama Kristen dalam konteks gereja maupun konteks sekolah masih menghadapi berbagai pergumulan. Gereja dan sekolah sebagai penyelenggara, guru pengajar, kurikulum yang digunakan, sarana dan prasarana yang tersedia, serta dukungan lingkungan masyarakat.
1.      PAK Dalam Konteks Gereja
Pendidikan Agama Kristen pertama – tama haruslah berbasiskan gereja. Karena sesungguhnya gereja adalah tempat pertama bagi penyelenggara PAK dalam rangka membangun iman warga jemaat. Oleh karena itu untuk keberhasilan PAK gereja harus menyadari tugas penting sebagai berikut :
a.       Tugas utama gereja
b.      Merupakan usaha sungguh-sungguh
c.       Berkesinambungan
d.      Ruang lingkup PAK dalam gereja

2.      PAK Dalam Konteks Sekolah
Dalam Undang - undang Pendidikan Nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Pendidikan Agama mendapat tempat pentiang disetiap jenjang pendidikan, mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pergumulan penyelenggaraan PAK di sekolah mencakup :
a.       Kurikulum Pendidikan Agama Kristen
b.      Mutu dan Kualitas Guru PAK
c.       Sarana dan Prasarana Penyelenggara PAK di Sekolah
d.      Suatu Kontradiksi
e.       Perlu Keterlibatan Semua Pihak

3.      PAK Dalam Konteks Masyarakat Indonesia
Indonesia adalah negara dengan penduduk terpadat keempat didunia setelah Cina, Amerika, dan India. Semua agama besar di dunia terdapat di Indonesia dan terdiri dari berbagai etnis dan budaya. Beberapa pergumulan PAK dalam heterogenetas
a.       PAK dan Heterogenitas [prinsip keterbukaan]
Ø  Learning to know : peningkatan pada pengetahuan akan Allah, Firman-Nya, sesame, diri sendiri, dan lingkungan.
Ø  Learning to do : memiliki ketrampilan mempraktekan imannya
Ø  Learning to be : memiliki jati diri dan mampu menyatakan keberadaan dirinya dalam sehari-hari.
Ø  Learning to live together : keberhasilan tidak diraih sendiri kesejahteraan harus dilakukan bersama-sama.

b.      Kemandirian Iman [memiliki ketetapan iman walau ditempat yang berbeda]
c.       Keterbukaan [keterbukaan orang-orang Kristen dapat menjadi berkat bagi sesama]

4.      PAK Dalam Konteks Keluarga
a)     Dasar Teologi
Perjanjian Lama : tanggung jawab orang tua adalah mendidik anak-anaknya dengan tekun [ Ul 6:6-7 ]

Yesus tidak memandang rendah seorang anak.  Mrk 9:36-37; 10: 13-16; Mat 11:16-17; 18:3-10; 19:13-15; Luk 18:15-17.

Perjanjian Baru : tanggung jawab orang tua merupakan tradisi
mendidik anak [ Kol 3:21; Ef 6:4 ]
                       
b)     Pembentukan Dasar Konsep Nilai
Segala sesuatu yang diterima masa kanak-kanak akan menentukan gaya hidupnya kelak dikemudian hari. Karena kehidupan usia lima tahun dalam masa prasekolah adalah :
v  Masa penentuan dasar
v  Masa perkembangan karakter
v  Masa belajar

c)      Peranan Orang Tua Dalam PAK
Era modern mengubah cara pandang para pendidikan Kristen dalam mendidik anak. Karena pendidikan:
ü  Tanggung jawab PAK pertama-tama dan terutama terletak pada orang tua, yaitu ayah dan ibu [ Ams 1:8 ]
ü  Orang tua yang baik mendidik anaknya dengan teguran dan hajaran dalam kasih [ Ams 6:23 ]
ü  PAK harus dilakukan terus-menerus melalui kata-kata, sikap, dan perbuatan [ Ul 6:7 ] Ibrani : “shinnantam”akar kata “shaman” mengasah atau menajamkan.

d)     Tujuan Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga
Mengajar anak – anak takut akan Tuhan, hidup menurut jalan-Nya, mengasihi Dia, dan melayani Dia dengan segenap hati dan jiwa mereka [ Ul 10:12 ]

TANGGAPAN :
Berangkat dari Undang – undang Pendidikan Nasional, pendidikan agama mendapat tempat penting dalam setiap jenjang pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Maka PAK harus meningkatkan pelayanannya dalam proses belajar-mengajar dengan meningkatkan kualitas Guru, Kurikulum, Materi, dan sarana dan prasarana. Dalam menghadapi di era modern sehingga kita dapat bersaing dengan dunia luar yang semakin maju.


BAB III
Heterogenitas Bangsa Indonesia dan Permasalahannya
Heterogenitas bangsa indonesia dan permasalahannya .................................            2
Beberapa sikap masyarakat dalam kaitannya dengan kerukunan antar umat beragama. Sikap ini dipengaruhi oleh pola pikir, pengalaman keagamaan dalam kemampuan memahami sesame manusia.
A.      Pluralism Tantangan Bagi Semua Agama
1)     Eksklusivisme : merupakan sikap yang hanya mengakui agamanya sebagai agama yang paling benar dan baik. Sikap fanatisme sempit seperti ini akan melahirkan berbagai konflik seperti : perpecahan, atau perseteruan antar umat beragama.
2)     Inklusivisme : sikap dapat memahami dan  menghargai agama lain dengan eksistensinya, tetapi tetap memandang agamanya sebagai satu-satunya jalan menuju keselamat. [keselamatan hanya terjadi melalui Yesus Kristus]
3)     Pluralism : adalah sikap dapat menerima, menghargai, dan memandang agama lain sebagai agama yang baik serta memiliki jalan keselamatan.
4)     Pluralisme Menurut Alikitab : Yesus pluralism sejati. Ia memerintahkan  pengikut-Nya untuk mengasihi sesama manusia tanpa kecuali dengan tidak memandang suku, agama, kebudayaan, dan kelas sosial. “Orang Samaria yang Murah Hati”.

B.      Sumber – Sumber Konflik Bernuansa Agama Di Indonesia
Konflik atau ketegangan yang bernuansa agama di Indonesia kelihatannya akan terus berlangsung karena beberapa hal :
1.      Penyebab Kemungkinan Terjadinya Konflik Bernuansa Agama di Indonesia :
a.       Meningkatkan fundamentalisme
b.      Meningkatkan interpretasi teks agama yang tunggal
c.       Kurangnya penegakan hukum tanpa pandang bulu
d.      Kurang berkembangnya wadah komunikasi/kerukunan antar agama
e.       Berkurangnya public space [ ruang public ]
f.        Adanya kehausan kekuasaan
g.       Tidak adanya pemisahan atara agama dan Negara
h.      Tidak adanya kebebasan beragama, kalau ada sifatnya semu
i.         Kekerasan dan penghakiman atas nama agama
j.         Pembentukan hukum yang cenderung sectarian [terkungkung pada satu aliran saja]
k.       Perumusan ekonomi dan agama yang saling terkait
l.         Pemimpin dan masyarakat agama cenderung menekan pentinya figh/dogma [ hukum /aturan yang terkait dengan ibadah/agama] daripada akhlak [tingkah laku ]

2.     Bagaimana Mangatasinya :
1.      Mengajarkan pentingnya toleransi beragama. Kalau tidak maka fundamentalisme agama akan terus berkembang dan menyebabkan ketegangan antar pemeluk agama.
2.      Dikembangkan kerangka berpikir dan pandangan untuk mencermati perbedaan pandangan dan menghargai perbedaan yang ada.
3.      Memberikan pemahaman bagi para agamawan bahwa tindak kekerasan dalam betuk apa pun dengan apapun tidak dibenarkan.
4.      Mengkampayekan dialog antar umat beragama dan ketulusan dalam berpartisipasi.
5.      Mengatasinya dengan kelonggaran kepada ruang public, sebab ini penting sekali dalam menangkal konflik dan ketegangan antar agama.
6.      Mengatasinya yaitu dengan mempertimbangkan motto Nurcholis Majid “Islam YES, Islamic party NO” penting bagi terciptanya kerukunan.
7.      Membatasi campur tangan agama dalam urusan negara, apalagi negara majemuk.
8.      Memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan masalah kebebasan dalam beragama.
9.      Dengan penegakan hukum tanpa pandang bulu.
10.  Dengan penegakan keadilan kepada semua pihak
11.  Memikirkan dan mengkampanyekan apa yang sebenarnya menimbulkan kemiskinan dan ketidak adilan serta mencarikan solusi yang tepat.
12.  Mengatasinya yaitu dengan mengkondisikan masyarakat agamawi yang tidak hanya memikirkan masalah pengamalan ritual keagamaan saja, tetapi juga bagaimana secara tulus ikhlas menciptakan kedamaian, pengorbanan yang penuh kasih.

C.      Agama – Agama Di Indonesia
Penpun didikan Agama Kristen diberikan dalam konteks Indonesia yang beraneka ragam. Keanekaragaman itu meliputi : agama, adat istiadat, gereja, tingkat sosial, maupun golongan.
1.      Pluralisme Masyarakat Indonesia; negeri yang pemeluk islam terbesar didunia. Masyarakat dikenal agamis dan relegius.
2.      Kemajemukan Aliran Keagamaan; Indonesia kaya akan aliran-aliran keagamaan mulai dari yang diakui oleh pemerintah maupun sempalan-sempalan keagamaan.
3.      Sensitivisme Keagmaan; agama adalah paling sensitive dan paling mudah menimbulkan konflik.
4.      Egoisme Keagamaan; kecenderungan pola keagamaan di Indonesia adalah tingginya egoisme keagamaan dianggap bahwa agamanya sendiri yang paling benar. 
5.      Pergaulan Lintas Agama; baik secara lembaga maupun dalam pergaulan sehari-hari

D.     Agama Kristen Di Indonesia
1.      Keanekaragaman Gereja di Indonesia; Departeman Agama Republic Indonesia, bahwa saat ini ada kurang lebih 323 sinode gereja, 14 aliran kekristenan.
2.      Keesaan Gereja di Indonesia;
DGI 1950  : Dewan Gereja Indonesia
PGI            : Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia
PII             : Pesekutuan Injili Indonesia
PGPI          : Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia
GGB           : Gabungan Gereja-gereja Baptis
GAI            : Gereja Advent Indonesia
Tugas PAK sangat penting dalam mewujudkan keesaan gereja
3.      Kesatuan Dalam Kepelbagaian; dalam PAK adalah memahami tentang satu iman, satu kasih, dan satu pengharapan didalam Yesus Kristus. Dasar pemersatu bagi semua umat Kristen dalam bersaksi, bersekutu, dan melayani.



E.      Refleksi Iman Kristen Dalam Pergaulan Lintas Agama
1.      Menjadi Saksi Bagi Masyarakat; orang Kristen dalam memberitakan Injil kepada smua orang, tidak cukup dengan kata-kata saja, tidak berbuat jahat, dan menjadi teladan [1Yoh 2:15] “Janganlah kamu mengasihi dunia, maka kasih …..”

2.      Bersikap Bijaksana; dengan bersikap bijaksana, penuh dengan tangung hati-hati berarti kita telah mengamalkan Pancasila.

3.      Memahami Perbedaan; sikap saling menghargai dengan tulus perlu dikembangkan untuk mencapai hubungan yang baik.
a.       Pertama          : kita harus berhenti mengejek agama lain
b.      Kedua                         : cara – cara penyebaran agama yang agresip
                         harus dihentikan.
c.       Ketiga             : sekolah – sekolah memberikan pelajaran
agama sesuai dengan agama yang dianut oleh anak
d.      Keempat         : setiap orang berhak untuk menganut dan
                          menghargai suatu agama
e.       Kelima                        : tidak melakukan pemaksaan suatu
keyakinan pada orang lain yang sudah ada    keyakinan
f.        Keenam          : mayoritas wajib member rasa aman kepada
  Minoritas
g.       Ketujuh           : mayoritas tidak menggangu minoritas

4.      Menciptakan Kerukunan; hidup rukun dan damai, juga diajarkan oleh Tuhan Yesus [Mat 5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah] [Yoh 1:12] ada tiga kerukunan yang dikembangkan di Indonesia :
a.       Kerukunan intern : aliran organisasi dan pola keagamaan yang berbeda harus dapat hidup rukun.
b.      Kerukunan antar umat beragama : kerukunan antar umat beragama merupakan satu-satunya pilihan.
c.       Kerukunan dengan pemerintah : diharapkan pemerintah akan terus membantu agama – agama sendiri.

5.      Dialog Antar Umat Beragama; Umat Kristen sebagai warga negara yang bertanggung jawab, harus terbuka dengan perbedaan dan keanekaragaman yang ada.
a.       Pertama    : Umat Kristen dipanggil untuk mengasihi
b.      Kedua       : Kita harus menerima perbedaan dan saling
  Menghormati
c.       Ketiga       : Agama bukanlah untuk menjelekan agama
                    Lain
d.      Keempat   : Memusatkan perhatian pada pengalaman
religious untuk kepentingan seluruh umat manusia     

TANGGAPAN :

Peran serta PAK dalam konflik-konflik yang terjadi di Indonesia, dengan memberikan pengajaran yang baik dan benar terhadap keyakinan yang dianutnya. Melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui pendidikan – pendidikan, bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk memaksimalkan hubungan kerjasama yang baik guna menghindari konflik-konflik internal yang memungkinkan terjadi.




BAB IV
Konteks PAK Dalam Masyarakat Majemuk

Kontek PAK dalam masyarakat Majemuk ..............................................................   3

A.      Pentingnya PAK Dalam Masyarakat Majemuk
Alasan yang mendorong orang percaya perlunya PAK dalam masyarakat majemuk.
1.      Konteks PAK di Indonesia adalah masyarakat multicultural, yang diwarnai dengan kemajemukan dalam agama dan kepercayaan.
2.      Adanya hubungan timbale balik antara PAK dan masyarakat multicultural.
3.      Menjadi warga masyarakat yang cakap menghargai kemajemukan dan dihargai oleh masyarakat.
4.      Orang percaya memerlukan pendidikan  relegius jika gereja hendak melaksanakan tugas di dalam dunia
5.      Fungsi guru perlu dimaksimalkan dengan mengupayakan pemberdayaan melalui penyadaran dan peningkatan wawasan.
6.      Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola kehidupan bersama yang majemuk
7.      Menguatkan multikulturalisme pada masyarakat luas melalui peran guru-guru agama
8.      Aktivitas dialog antar agama dan keyakinan bisa berperan lebih signifikan dalam gerakan sosial untuk perubahan.
9.      Guru agama sebagai pelaksana pendidikan agama sekolah adalah tokoh kunci yang sangat penting dalam mentransformasikan wacana keagamaan
10.  Para siswa belajar tentang nilai menghormati perbedaan dengan membangun pengertian yang mendalam.

è Pendidikan Agama Kristen hendaknya diaplikasikan sebagai :
                                                         i.            Pembentukan Identitas Diri ; PAK menolong anak didik untuk memiliki identitas yang jelas sebagai pengikut Kristus
                                                       ii.            Pencarian Kesamaan ; Tugas seorang pendidik dalam dunia yang plural adalah mendorong baik pembentukan identitas diri maupun pencarian kesamaan
                                                     iii.            Aktivitas Bersama ; menciptakan banyak kesempatan untuk belajar dan bekerja sama

B.      PAK Dalam Konteks Kekristenan
Memungkinkan masyarakat hidup berdampingan dengan damai. Ada beberapa hal yang perlu dikembangkan PAK :
1)     PAK Bukan Untuk Mengajarkan Suatu Doktrin Gereja
2)     Sekolah Bukan Pos Pelayanan Gereja
3)     PAK Tidak Melakukan Fungsi Gerejawi
4)     Menghargai Keanekaragaman Gereja

C.      PAK Dalam Konteks Agama – agama
1)     PAK dan Keterbukaan
2)     Penginjilan

D.     Kekuatan dan Kelemahan Heterogenitas Agama-agama
1.     Kekuatan
a.       Agama – agama Sebagai Potensi
Indonesia kaya akan aliran-aliran agama mulai dari yang diakui pemerintah atau sempalan-sempalan keagamaan:
Agama Islam :
1)     NU
2)     Muhammadyah
3)     PERSIS, dan lain – lain
Agama Kristen :
1)     Protestan
2)     Metodist
3)     Advent
4)     Bala Keselamatan
5)     Baptis
6)     Pentakosta
7)     Injil, dan
8)     Kharismatik
Dengan kepelbagaian aliran di Indonesia dapat menjadi potensi yang luar biasa agar kesatuan dan persatuan dapat diwujutkan.

b.      Berbeda Merupakan Realitas ; perbedaan pulau, suku, adat, dan istiadat juga termasuk agama adalah sebuah kenyataan bangsa Indonesia
c.       Persamaan Hak dan Kewajiban
Persamaan hak :
1)     Umat beragama diberikan hak yang sama untuk melakukan ibadah
2)     Umat beragama untuk memeluk agama
3)     Umat beragama mendapatkan fasilitas tempat untuk mendirikan tempat ibadah

Persamaan kewajiaban

1)     Umat beragama berkewajiban saling menghormati antar umat neragama
2)     Umat beragama berkewajiban menjaga kedamaian atau menciptakan perdamaian antar umat beragama

d.      Mengembangkan Pola Kerukunan
Rukun bersama dalam wadah NKRI :
Ø  Kerukunan Intern Umat Beragama
Ø  Kerukunan Antar Umat Beragama
Ø  Kerukunan Umat beragama dengan Pemerintah

2.     Kelemahan
a.       Sensitivisme ; masalah agama adalah masalah yang sensitive [peka]
b.      Egoism ; suatu paham yang mementingkan dirinya sendiri tanpa memperdulikan orang lain
c.       Netralitas Pemerintah ; pemerintah harus memiliki sikap netral bagi semua agama

TANGGAPAN :
Suatu pandangan dalam masyarakat majemuk bahwa agama merupakan konflik yang mudah sekali dikalangan masyarakat. Oleh sebab itu peran guru dimana PAK bisa hadir dengan membawa kedamaian.



BAB V
Strategi PAK Dalam Masyarakat Majemuk
Strategi PAK dalam masyarakat majemuk .............................................................   4
A.      Isi Pengajaran Kristen
1.      Pengajaran Iman Kristen
2.      Pengembangan Spiritual
3.      Pembebasan
4.      Revansi
5.      Kecintaan Kepada Firman Allah
6.      Membaharui Sikap dan Perilaku
7.      Penemuan Jati Diri
8.      Pentransferan  Pengetahuan dan Nilai-nilai Kristiani
9.      Prinsip Integrasi

B.      Ciri Pendidikan Agama Kristen Pada Masyarakat Majemuk
1.      Bersifat  Partisipasif
2.      Terbuka Terhadap Perubahan
3.      Berkelanjutan
4.      Terarah dan Terencana
5.      Manusia Orientet
D.     Tujuan Pendidikan Agama Kristen Pada Masyarakat Majemuk
1.      Pertobatan
2.      Pertumbuhan rohani
3.      Pemuridan
4.      Pembentukan Spiritual

TANGGAPAN :



BAB VI
Arah PAK Dalam Masyarakat
Arah PAK Dalam Masyarakat Majemuk ...................................................................  5
Salah satu tujuan pembelajaran agama di sekolah adalah untuk memampukan peserta didik hidup bersama dengan orang-orang lain di sekitarnya yang memiliki keanekaragaman agama, suku, dan etnis.
A.      Belajar Hidup Dalam Perbedaan; mengembangkan sikap toleran, empati, dan simpati
B.      Membangun Saling Percaya; adalah modal penting dalam membangun masyarakat yang heterogenitas
C.      Memelihara Saling Pengertian
D.     Sikap Saling Menghargai
E.      Perjumpaan Lintas Agama
1.      Perjumpaan Awal
2.      Perjumpaan Kompetitif
3.      perjumpaan Modern

TANGGAPAN :

BAB VII
Orientasi PAK Dalam Masyarakat Majemuk
Orientasi PAK dalam masyarakat majemuk ..........................................................   6
A.      Menghadapi pergumulan – pergumulan bersama
1.      Hak Asasi Manusia
2.      Demokratisasi
3.      Supermasi Hukum
4.      SARA
5.      KKN
6.      Lingkungan Hidup
7.      Otonomi Daerah

B.      Imenghadapi krisis nilai – nilai sosial
1.      New Morality
2.      Tindak Kekerasan
3.      Materialism dan Hedonisme
4.      Penggunaan Obat-obat Terlarang

C.      Persoalan – persoalan sosial masa kini
1.      Definisi Masalah Sosial
2.      Pandangan Masyarakat Terhadap Masalah Sosial
3.      Ragam Masalah Sosial di Indonesia
Ø  Persoalan kemiskinan yang parah
Ø  Persoalan kesatuan bangsa
Ø  Masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme [KKN]
Ø  Rendahnya mutu pendidikan
Ø  Persoalan kesehatan
Ø  Seks bebas
Ø  Rapuhnya lembaga pernikahan

D.     Tanggung jawab iman kristen terhadap masalah sosial
1.      Pengertian Iman Kristen
2.      Aplikasi Tanggung Jawab Iman Kristen Terhadap Masalah Sosial.
v  Di bidang ekonomi
v  Di bidang pendidikan
v  Di sector hak asasi manusia

TANGGAPAN :
Dewasa ini keagaman atau kepercayaan di Indonesia dalam perkembangannya sangatlah “bersaing” diantaranya. Namun pihak pemerintah harus tegas dalam mengurus organisasi antar agama yang ada, sehingga menghindarkan konflik – konflik internal.

BAB VIII
Transformasi PAK Dalam Masyarakat Majemuk
Transformasi PAK dalam masyarakat majemuk ................................................. 7
A.      Peran gereja
1.      Tugas utama gereja adalah pendidikan
2.      Pendidikan merupakan usaha sungguh-sungguh
3.      Pendidikan merupakan usaha terus-menerus
4.      Gereja membentuk team pelaksana pendidikan warga jemaat
5.      Gereja sebagai lembaga pembentukan mutu dan kualitas spiritualitas
6.      Menampakkan cinta bangsa dan tanah air
7.      Indonesia adalah lading pertama yang Tuhan percayakan kepada gereja
8.      Melaksanakan pendidikan yang relevan dank on tekstual
9.      Keseimbangan vertical dan horizontal
10.  Pemberitaan kabar keselamatan yang holistik

B.      Peran pendidikan agama kristen di sekolah
1.      Pendidika Agama Kristen adalah wadah sentral bagi pembentukan watak dan spiritual
2.      PAK disekolah harus memiliki kurikulum yang terintegrasi
3.      PAK dan pengembangan kurikulum kontekstual
4.      PAK berkaitan dengan masyarakat majemuk
5.      PAK dan keterbukaan
6.      PAK dan pergaulan lintas agama
7.      PAK dan masalah-masalah social
8.      PAK dan masalah-masalah kebangsaan
9.      PAK dan masalah lingkungan hidup

C.      Peran umat kristen
1.      Menyatakan fungsinya sebagai garam, tentang, dan teladan.
2.      Mendemontrasikan kasih Allah
3.      Memberikan yang terbaik dalam berbagai aspek kehidupan
4.      Hidup dalam kekudusan dan kesalehan social
5.      Memiliki cinta bangsa dan tanah air

D.     Integrasi kurikulum
1.      Kurikulum PAK di gereja maupun di sekolah harus terus dikaji ulang agar relevan dengan kebutuhan
2.      Kurikulum PAK harus diintergrasikan dengan berbagai bidang kehidupan

TANGGAPAN :

Untuk itu bahwa Pendidkan Agama Kristen harus dikelola secara sungguh-sungguh. Oleh karena itu guru PAK harus membekali dan mempersiapkan diri sebagai kepanjangan Tuhan untuk menjangkau umat-Nya. Pendidikan Agama Kristen harus dapat membawa peseta didik menjadi pribadi yang terbuka dan mampu hidup di tengah-tengah kemajemukan masyarakat.

No comments:

Post a Comment

Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...