Wednesday 23 March 2022

Jumlah Orang Israel Di Padang Gurun

 Jumlah Orang Israel Di Padang Gurun

Forum Tanya-Jawab: NN, Jakarta

Tanya: Saya sering mendengar hamba Tuhan berkata bahwa jumlah orang Israel ketika berada di padang gurun ada 2 juta orang. Yang menjadi pertanyaan saya adalah: 1. Apakah ada disebutkan di Alkitab secara eksplisit bahwa jumlah orang Israel ketika di padang gurun sebanyak 2 juta orang? 2. Apakah jumlah orang Israel di Mesir sudah berkembang sampai sebanyak itu? Yakub (Israel) sekeluarga yang pergi ke Mesir hanya puluhan orang saja. 3. Apakah makanan dan minuman di padang gurun cukup untuk orang sebanyak 2 juta jiwa selama 40 tahun?
Jawab: 1. Jumlah orang Israel sebanyak 2 juta orang ketika di padang gurun tidak secara eksplisit disebutkan di Alkitab. Namun dalam sensus di padang gurun yang dilakukan oleh Musa, sekitar 1 tahun setelah orang Israel keluar dari Mesir, jumlah laki-laki orang Israel berusia 20 tahun ke atas adalah 603.550 orang (Bil 1:45-46). Jumlah ini belum termasuk perempuan, anak-anak berusia di bawah 20 tahun, serta suku Lewi. Jika separuh saja dari laki-laki yang berusia 20 tahun ke atas itu menikah, maka jumlah perempuan (istri-istri) Israel lebih dari 300 ribu jiwa. Jika para laki-laki yang sudah menikah itu masing-masing memiliki anak 3 orang saja, maka sudah ada 900 ribu anak-anak di Israel. Jika ditambah dengan suku  Lewi, serta perempuan berusia 20 tahun ke atas yang belum menikah, maka jumlah tersebut sudah mendekati angka 2 juta orang. Lagi pula, banyak orang dari berbagai bangsa yang ikut orang Israel ke Tanah Perjanjian (Kel 12:38), yang mungkin belum termasuk di dalam daftar di atas. Dengan demikian, maka jumlah orang Israel di padang gurun, termasuk dari bangsa-bangsa lain itu, sangatlah mungkin mencapai 2 juta orang.

Thursday 10 March 2022

Kitab Maleakhi

 

Kitab Maleakhi

Penulis : Maleakhi
Tema : Aneka Tuduhan Allah Terhadap Yudaisme Pascapembuangan
Tanggal Penulisan: Sekitar 430-420 SM

Latar Belakang
Nama Maleakhi berarti "utusanku"; nama ini mungkin menjadi singkatan dari "Malakhiah" yang artinya "utusan Tuhan". Pendapat bahwa "Maleakhi" dalam Mal 1:1 merupakan gelar deskriptif dan bukan nama pribadi kurang dapat diterima. Walaupun kita tidak diberi tahu apa-apa tentang nabi ini di bagian PL lainnya, kepribadiannya sangat tampak dalam kitab ini. Dia adalah seorang Yahudi saleh yang tinggal di Yehuda masa pascapembuangan, rekan sezaman Nehemia, dan sangat mungkin seorang imam nabi. Kepercayaannya yang kokoh akan perlunya kesetiaan kepada perjanjian (Mal 2:4,5,8,10) dan yang melawan ibadah yang munafik dan tak bersungguh-sungguh (Mal 1:7-2:9), penyembahan berhala (Mal 2:10-12), perceraian (Mal 2:13-16), dan mencuri persepuluhan dan persembahan yang menjadi milik Allah (Mal 3:8-10) semua ini menunjuk kepada seorang yang memiliki integritas teguh dan pengabdian kuat kepada Allah.

Isi kitab ini menunjukkan bahwa

  1. Bait Suci sudah dibangun kembali (516/515 SM) dan korban-korban serta hari raya dilaksanakan kembali,
  2. pengetahuan umum mengenai Taurat telah diperkenalkan kembali oleh Ezra (+457-455 SM; lih. Ezr 7:10,14,25-26), dan
  3. kemunduran yang kemudian terjadi di kalangan imam dan umat itu (+ 433 SM). Tambahan pula, suasana dan pengabaian rohani yang disebut Maleakhi sangat mirip dengan situasi yang dijumpai Nehemia ketika kembali setelah tinggal beberapa waktu di Persia (433-425 SM) untuk melayani sebagai gubernur kali kedua di Yerusalem (bd. Neh 13:4-30). Ketika itu,

    1. para imam telah menjadi korup (Mal 1:6-2:9Neh 13:1-9),
    2. persepuluhan dan persembahan diabaikan (Mal 3:7-12Neh 13:10-13), dan
    3. perjanjian pernikahan dilanggar ketika para suami menceraikan istri Ibrani mereka untuk menikahi wanita kafir (mungkin lebih muda dan cantik) (Mal 2:10-16Neh 13:23-28). Karena itu, sangatlah mungkin Maleakhi memberitakan amanatnya sekitar 430-420 SM.

Kitab Zakharia

 

Kitab Zakharia

Penulis : Zakharia
Tema : Penyelesaian Terakhir Bait Suci dan Janji-Janji Mesias
Tanggal Penulisan: 520-470 SM

Latar Belakang
Ayat pembuka memperkenalkan nabi Zakharia putra Berekhya dan cucu Ido (Za 1:1) sebagai penulis kitab ini; kitab Nehemia selanjutnya menyatakan bahwa Zakharia adalah kepala keluarga imam Ido (Neh 12:16), yang menunjukkan bahwa ia berasal dari suku Lewi dan setelah pembuangan melayani di Yerusalem sebagai imam dan nabi.

Zakharia merupakan rekan sezaman yang lebih muda daripada Hagai. Ezr 5:1 menyatakan bahwa keduanya menjadi nabi yang menggugah orang Yahudi di Yehuda dan Yerusalem untuk melanjutkan pembangunan kembali Bait Suci pada zaman gubernur Zerubabel dan imam besar Yosua. Jadi, latar belakang sejarah pasal 1-8 (Za 1:1-8:23) (tertanggal 520-518 SM) adalah sama dengan latar belakang Hagai. Akibat pelayanan kenabian Zakharia dan Hagai, pembangunan Bait Suci diselesaikan dan ditahbiskan pada tahun 516/515 SM.

Jikalau Zakharia masih muda (Za 2:4) ketika bernubuat bersama Hagai, dia rupanya sudah tua ketika menulis pasal 9-14 (Za 9:1-14:21) (sebagian besar ahli menanggalinya antara 480-470). Semua nubuat Zakharia terjadi di Yerusalem untuk 50.000 orang Yahudi buangan yang kembali ke Yehuda pada tahap pertama pemulihan. Menurut PB, pada akhirnya Zakharia bin Berekhya "dibunuh di antara tempat kudus dan mezbah" (yaitu, tempat syafaat) oleh pemimpin Bait Suci yang bermusuhan (Mat 23:35), dengan cara yang mirip dengan kematian seorang hamba Allah yang dahulu dengan nama yang sama (lih. 2Taw 24:20-21).

Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...