”Bahasa Roh” —Apakah Itu Berasal dari Allah?
”SAYA tidak habis pikir,” kata Devon. ”Setiap minggu di gereja saya, banyak orang tampaknya mendapat roh kudus dan secara mukjizat berbicara dengan berbagai bahasa. Beberapa dari mereka hidupnya amoral. Saya sendiri berupaya hidup lurus. Namun, meski saya sudah sering berdoa, saya tidak pernah menerima karunia roh ini. Apa yang salah?”
Gabriel juga menghadiri sebuah gereja yang orang-orangnya tampak menerima roh kudus dan berbicara dalam ”bahasa roh”. ”Yang meresahkan saya,” jelasnya, ”ketika saya berdoa, orang-orang lain menyela dengan ujaran keras yang tidak dipahami oleh saya maupun mereka sendiri. Tidak seorang pun yang benar-benar mendapat manfaat dari ujaran seperti itu. Bukankah karunia dari roh Allah semestinya memiliki tujuan yang bermanfaat?”
Pengalaman Devon dan Gabriel menimbulkan pertanyaan yang menarik, Apakah berbicara dalam ”bahasa roh” seperti yang dilakukan di beberapa gereja dewasa ini benar-benar berasal dari Allah? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu membahas karunia berupa mukjizat berbicara dengan berbagai bahasa di antara orang-orang Kristen masa awal.