Surat Ibrani : menguraikan keselamatan yang sesungguhnya
Siapa penulis Surat Ibrani?Ini telah menjadi perdebatan antara para teolog sepanjang zaman, namun dilihat dari gaya penulisannya, kemungkinan besar surat Ibrani ditulis oleh Rasul Paulus (2 Ptr. 3:15; Ibr. 13:23). Walau demikian, tidak dapat dipastikan siapa penulis sebenarnya. Entah Paulus yang menulis ataupun orang lain, yang jelas, Surat Ibrani sungguh diinspirasi oleh Roh Kudus dan mengandung berita yang sangat penting untuk Jemaat Kristus sepanjang zaman.
Apa pentingnya isi Surat Ibrani?Surat Ibrani ditujukan kepada orang Yahudi. Mereka sudah percaya kepada Yesus Kristus, namun mereka mengenal pengajaran Yahudi tentang malaikat, sejarah Israel, imamat Harun, tabernakel Musa dan sistem pengorbanan. Mereka mengenal tulisan-tulisan Perjanjian Lama termasuk taurat, mazmur dan nabi-nabi. Itulah yang menjadi dasar iman mereka. Memang, kita juga perlu mengenal semua hal itu, karena hal-hal itulah yang menjadi bayangan, gambar, dan pelajaran bagi kita yang hidup pada akhir zaman. Di sinilah pentingnya Surat Ibrani. Surat Ibrani menjadi jembatan yang menghubungkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam Surat Ibrani, kita dapat melihat bahwa Perjanjian Lama memuat kunci-kunci untuk mengerti Perjanjian Baru, dan bagaimana lewat keduanya kita dapat memahami maksud abadi Allah. Kita juga dapat melihat bahwa zaman hukum taurat sudah berlalu dan sekarang terwujud zaman kasih karunia.