Tuesday 15 November 2022

Wahyu 7

 

1. KEMULIAAN TAKHTA ALLAH DI SORGA

4:1  Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. 2  Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.3  Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

Yohanes diliputi kuasa kudus Roh Allah sehingga dapat melihat tahta Allah & mendengar Suara Yesus Sang Firman Allah. Seseorang di takhta itu ialah Allah dalam rupa manusia, Bapa di dalam Allah Anak, namun kini sosokNya menjadi cahaya kemuliaan kekal Allah. Kuasa, Suara, Rupa, Cahaya, Warna, semua unsur ada di dalam Anak & Sumbernya, Allah Bapa Yang Tak Terlihat. Segala yang tidak kelihatan pun menjadi kelihatan, atau dapat diketahui & dikenali sebab ada di dalam Anak, Allah Yang Kelihatan. Hanya melalui Anak, barulah semua ciptaan dapat dicipta & terwujud. Anak menentukan wujud & arti yaitu keberadaan dari setiap ciptaan sehingga semua ada & menjadi.

2. PEJABAT PEMERINTAHAN ALLAH& ROHNYA

4:4  Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. 5  Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah. 6  Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

Takhta Anak Allah dikelilingi 12 nabi Perjanjian Lama & 12 rasul Perjanjian Baru sebagai saksi2 yang dikuduskan agar menjalankan pemerintahanNya. Dari Anak Allah itu keluar kuasa besar yang bila terdengar seperti guruh, & cahaya ilahi seperti kilat, yaitu Roh Allah laksana api, gerakan PerasaanNyaWalau Roh Allah itu Satu, tapi Ia tak terbatas di sekitar Anak sehingga Allah yang bertakhta di dalam Anak, menopang segalanya melalui Roh BesarNya. Ketujuh Roh bukan berarti banyak, tapi kuat kuasa yang kekal & lebih tinggi dari sekedar roh manusia & binatang yang hanya bisa diam dalam 1 tubuh. Ketujuh Roh Allah melampaui materi & waktu, & kebalikan dari 7 roh jahat. Lautan kaca ialah seluruh kehidupan yang sumbernya pantulan rupa Allah.

3. KESAKSIAN MAKHLUK PELAYAN ALLAH

4:7  Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang. 8  Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada & yang ada & yang akan datang.”

Makhluk Penuh Mata saksi dari diri Allah & PekerjaanNya di sorga yang tak terlelap setiap saat & kekal. Dengan 6 sayap terbang mengiring & bersaksi : Allah ialah satu2nya & berkuasa selamanya, perbuatanNya kudus & benar. Rupa mereka mengikuti gambaran Pribadi Allah: Singa Berwibawa & Berani, Anak Lembu Patuh & Setia, Manusia Berakal & Budi, Nasar Tangkas & Tepat. Seruan 3 Kudus bukan tanda 3 Allah yang berbeda, melainkan tanda Yang Esa/Satu tapi kudus dalam 3 keberadaanNya, yaitu dalam Bapa yang tak terlihat, dalam Anak yang tampak, & dalam Roh yang bergerak/dirasakan. 3 Kudus itu bukan seperti deret hitung, tapi multiplikasi, makin tinggi, makin dalam, makin luas : Bapa kepada Anak kepada Roh, Lingkaran Allah/Kasih.

Yang Mahakuasa yang ada sejak dulu sampai selamanya ialah Tritunggal. Anak & Roh bukanlah Allah kecil yang ada setelah Bapa, sebab inti diri Allah semula jadi ialah Bapa-Anak-Roh. Yang Tampak ada bagi Yang Tak Tampak, Yang Tidak Tampak ada bagi Yang Tampak, & Yang Bergerak ada bagi Yang Tidak Tampak & Yang Tampak. Allah Yang Tak Tampak menjadi ada/diakui karena ada Allah Yang Tampak, & Allah Yang Tampak menjadi ada/diakui karena ada Allah Yang Bergerak, dengan begitu Allah dapat Ada & Hidup. Jadi, Allah ada karena DiriNya sendiri, karena keTritunggalanNya. Karena Tritunggal, Allah bisa ada bagi DiriNya sendiri & disebabkan DiriNya sendiri. Allah bisa menghidupkan DiriNya sebab Ia Tritunggal, Bapa menghidupkan Anak & Roh, Anak menghidupi Bapa & Roh, Roh menghidupi Bapa & Anak.

4. KESAKSIAN TUA-TUA PEJABAT ALLAH

4:9  Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, 10  maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: 11  “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.”

Nyanyian & Pujian tanpa putus sebab besar & indah Pengertian akan Allah. Mereka memuji tanpa paksaan & bukan sebab kewajiban, tapi karena diberi kesadaran hingga mampu melihat & merasakan kemuliaan Allah Tritunggal. 24 tua-tua tidak menyembah yang lain, tapi menaklukkan diri & mengaku : Hanya Anak Allah layak berkuasa, dipuji & dihormati oleh semuanya sebab segala dicipta olehNya, karena kehendakNya maka semua jadi ada & hidup.

Di sorga Gelar Tuhan & Allah itu Satu, sebab Disatukan dalam Pribadi Allah. Terbuktilah bahwa Tuhan Yesus yang naik ke sorga ialah Satu dengan Allah. Yang Satu itu Allah, yang di dalamNya ada Allah Bapa, Anak Allah, Roh Allah. Tuhan Yesus memiliki segala yang dimiliki Seorang Allah, yaitu kelayakan & kuasa, penciptaan & kedaulatan kehendak, tanpa bisa diubah & digagalkan.

***

TUHAN & ALLAH ADALAH SATU DI SORGA.  YESUS ADALAH TUHAN ALLAH DI SORGA.  KUDUS, KUDUS, KUDUS, TRITUNGGAL YANG KEKAL & MAHAKUASA.

***

1. TAK ADA YANG LAYAK DI HADAPAN ALLAH

5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. 2 Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: “Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?” 3 Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. 4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

2 sisi yang Sama, Dalam & Luar, Bapa & Anak, Kecerdasan & Hikmat, Kasih & Keadilan, Misteri & Jelas, Yang Dikandung HatiNya & Yang Dilahirkan Keluar, Kebenaran Yang Ada di dalam Bapa & Ketetapan Yang Dibuat di dalam Anak, Berasal/Dari Kekal Dalam Bapa & Menuju/Kepada/Untuk Kekal Dalam AnakTak mungkin ada satu makhluk yang benar & layak membuka ikatan Taurat Allah tak menyukai siapapun, inilah kesedihan, tiada harapan/masa depan. Tak ada yang sanggup melaksanakan Hukum & Ketetapan Allah yang tinggi.

Tangan Kanan Allah ialah Yang memegang Hukum Kebenaran & Ketetapan, Kebenaran Yang Seharusnya & Ketetapan Yang Harus Terjadi, Dijamin tak berubah & tanpa bayangan (pasti & harus demikian), Dijamin Sempurna & Benar dengan materai sepenuh Roh Allah, tanpa keraguan & penyesalan. Sebenarnya, Kanonisasi Alkitab ialah Karya Allah, dimulai saat dinubuatkan Allah di sini, dilaksanakan Allah melalui gerejaNya. Kitab Allah yang pertama yaitu Perjanjian Lama, & ditutup Kitab Kristus/Injil yaitu Perjanjian Baru.

2. ANAK DOMBA LAYAK MENERIMA KUASA

5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.” 6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. 7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.

Singa Yehuda Tunas Daud menang atas maut dengan memenuhi perjanjian Allah (penghalang/materai) sebab Ia sah memenuhi standar Allah/setara. Singa yang kuat itu justru muncul sebagai Anak Domba & telah disembelih, artinya Anak Allah yang menjadi Anak Manusia. Apalagi, Anak Domba Yang Berdiri di tengah takhta itu, dikelilingi Ketujuh Roh Allah seperti Yang Duduk. Tritunggal: Yang Duduk Diam & Yang Berdiri Menghakimi & Yang Berkeliling. Tapi yang sah melaksanakan kitab itu adalah Yesus sebagai Anak Domba, sebab telah berkorban bagi Allah & manusia, & harus membalas darahNya. Yesus mengasihi sebagai Allah, tapi Ia menghakimi sebagai Anak Manusia, sebab penghakimanNya sah berdasar pembalasan darahNya, Anak Domba.

3. KESAKSIAN TENTANG ANAK DOMBA ALLAH

5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. 9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. 10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.”

Kekuasaan Allah beralih kepada Anak Domba, Bapa mengembalikan takhta kepada Anak agar melanjutkan pemerintahan Allah, dengan menerima puji sembah, menerima & menjawab doa, memiliki & menghakimi seluruh dunia, menjadi Raja Kerajaan Allah. Allah melayakkan Diri menjadi Allah Penguasa atas manusia melalui Anak, oleh sebab Ia menjadi Manusia & membuktikan DiriNya layak menjadi Raja atas manusia yang dilindungiNya oleh darahNya. Oleh darahNya pula, manusia2 itu dilayakkanNya melayani di KerajaanNya. Jadi, Anak ialah Pendiri Kerajaan Allah bagi Bapa, sebab Ia rela menerima kuasa & tugas jabatan, & menanggung orang2 yang dikasihi & dipimpinNya.

4. SORGA & DUNIA DI TANGAN ANAK DOMBA

5:11 Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, 12 katanya dengan suara nyaring: “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!” 13 Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama- lamanya!” 14 Dan keempat makhluk itu berkata:”Amin”. Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.

Sorga & Bumi takluk di bawah Anak Domba sebab Dia Pemilik semua Kuasa. Oleh karena ada Takhta Itu & Penguasa Itu maka ada Allah Yang Disembah. Jika tidak ada Penguasa/Anak menjalankan Kuasa & Takhta (Roh & Bapa) maka tidak ada Allah/Tuhan/Raja di dunia, sekalipun Dia itu Yang Mencipta, artinya Allah mati (tak berkuasa) & berhenti menjadi Allah atas bumi. Oleh sebab Anak Domba diangkat menjadi Penguasa, maka Allah menjadi Raja. Pejabat sorga mengakui/mengaminkan Anak Domba ialah Allah mereka. 

Maksud penyebutan “Allah di takhta & Anak Domba yang disembelih” ialah untuk menegaskan 2 natur Yesus, yaitu Anak Allah yang duduk bertakhta di sorga ialah juga Anak Manusia yang dikorbankan di dunia. Keilahian Yesus terletak pada Bapa/TakhtaNya & Roh/KuasaNya sedangkan Kemanusiaan Yesus pada darahNya. Bila darah mengikat Yesus sebagai manusia, maka Bapa & Roh mengikat Yesus sebagai Allah, keilahianNya tak pernah putus. Sebab Bapa & Roh tak memiliki siapapun yang sah/layak menjadi Penguasa yang menghidupkan Takhta & Kuasa, kecuali Anak Sang Hidup & Kebenaran.

***

SELURUH SORGA & TAKHTA ALLAH  BERSAKSI: TIDAK ADA YANG LAYAK MENJADI TUHAN ALLAH / TUHANNYA ALLAH KECUALI YESUS, ANAK ALLAH.

***

KESIMPULAN & CATATAN PENTING

WAHYU PASAL 4-5 :

1. Siapakah Allah? Allah selalu dalam ‘bentuk diam’ sebab suatu Simbol Sorga/Penyembahan. Dia tak pernah berpindah & berubah, tak berbentuk, tak tampak. Dia adalah Yang Ada & Yang Diam/Tetap, Dia Takhta itu sendiri. Siapakah Yesus, layakkah disembah sebagai Allah? Jika Allah Simbol Kekuasaan, maka pasti ada Penguasa di dalamNya. Anak Domba ialah Pemegang Allah/Kuasa itu (pasal 5), Yesus Satu2nya Yang Layak bagi Sang Sorga (Allah). Di Sorga, Yesus dalam Allah, tapi di manapun Ia berada, Allahlah yang ada dalam DiriNya sebab Diri Yesus ialah Kekuasaan Allah, maka layak disembah sebagai Allah, bagi Allah.

2. Siapakah Anak Domba? Julukan Allah disanding dengan julukan Anak Domba (Dia Yang Berdarah), bukan dengan julukan Yesus. Sebab Yesus dijuluki Anak Allah yang berarti Dia Allah.  Anak Allah & Anak Domba ialah 2 jabatan Yesus, Pencipta & Penebus dari AllahBerarti, Allah yang di atas takhta maupun Anak Domba itu ialah Yesus juga. Bapa & Yesus tak bisa dipisahkan dalam hal ini, sebab Satu dalam eksistensi AllahYesus dikenali atau terlihat ada di samping Bapa, hanya dalam kapasitasNya sebagai Anak Domba, Anak Allah, Anak Manusia, yaitu pernyataan & penjelasan untuk akal manusia yang tebatas. Namun di luar keperluan itu, Yesus & Bapa hanya bisa dikenali & dijumpai dalam Satu Keberadaan yaitu AllahBapa ada supaya pekerjaan Yesus yaitu jabatan Allah, selalu tetap & kekal, tak pernah kosong lenyap. Bapa ialah pengikat Yesus kepada jabatan & takhta Allah, takdir Yesus ialah Allah. Di bumi, Yesus membuktikan diriNya layak & benar sebagai Anak Allah, berarti Ia itu Allah.

3. Siapakah yang lebih besar, Allah atau Anak Domba? Yesus berkata kepada manusia & iblis: Sembahlah Allah! Allah ialah simbol kekuatan & kebesaran, sedangkan Anak Domba ialah simbol kasih & kelembutan di sorga. Sekalipun Tuhan Allah ialah yang layak disembah, ternyata Ia harus disembah dalam kasih Anak Domba, inilah Iman. Dalam PL, Tuhan membenci cara manusia untuk menyamakan Dia dengan ilah kemakmuran & keselamatan melalui ibadah palsu: korban, puasa, doa, nyanyian, sunat, imam, tempat ibadah, & hari raya agama. Imam & nabi memang mengajak manusia untuk menyembah Allah, namun itu disebabkan karena hati manusia cenderung ingin memberhalakan sesuatuAllah selalu mengkaitkan Penyembahan dengan Berhala, sebab itu tidak ada perintah langsung agar menyembah Dia, melainkan untuk mengasihi Dia oleh pengenalan/iman yang benar, yaitu mengasihi YHVH sebagai Allah Yang EsaMembuat Allah menjadi berhala bagi ego/keinginan, ialah penyembahan berhala. Maka Tuhan ingin agar umat menyembah Dia sesuai caraNya yaitu pengenalan & kasihNya. 

Bapa memang lebih besar, tapi sebab itulah tidak ada yang mampu menyembah Allah sesuai kebesaranNya yang tidak mereka kenal & lihat. Manusia tak pernah menyembah Allah, mereka hanya mengira telah menyembah Allah. Maka, yang harus dilakukan ialah mengasihi hati Allah yang bisa dimiliki, yaitu Anak Domba. Mengasihi Anak, berarti menyembah Allah. Menolak Anak, berarti menolak Allah

4. Siapakah Bapa, mengapa disebut Bapa? Kenapa tak pertanyakan Bapa, selalu Anak? Bapa Yang Benar hanyalah Bapa dari Tuhan atau Bapa Yesus. Selain Bapa dari Yesus, maka itu pasti bapa jahat/dusta (Iblis/setan). Bagaimana manusia bisa tahu yang disembahnya ialah Bapa yang benar? Bapa yang Benar hanya dapat dikenal & disembah melalui Tuhan YesusYesus diutus ke bumi sebab Yesus harus disembah, supaya manusia menyembah Bapa yang benar. Maka Yesus berkata: Sembahlah Allah saja, BapaKu. Artinya, penyembahan Allah harus melalui menyembah Yesus. Menyembah Yesus berarti menyembah Bapa. Jika tidak menyembah Yesus, maka tidak menyembah Allah.

5. Dalam kekekalan, Tritunggal itu Bentuk Keberadaan Mutlak, harus ada, semula ada, tetap ada, & tak mungkin tiada. Tanpa Tritunggal, tidak ada Waktu & Hidup. Jika Allah hanya Satu bentuk Ide (Bapa), maka tak mungkin memberi suatu bentuk yang hidup & waktu dari hidup kehidupan itu. Tapi, jika dalam Allah ada Satu bentuk Kehidupan (Anak) & Satu bentuk Ruang (Roh Kudus), maka ada pula Yang Hidup & Kehidupan, sehingga segala sesuatu dapat dijadikan ada sebab Dia pun ialah Suatu Keberadaan. Oleh keberadaan Yang Hidup dalam Allah itu, maka terbentuklah keberadaan Waktu. Waktu menjadi ada, karena Anak Allah! Keberlangsungan Hidup Anak ialah Sang Waktu itu, Waktu adalah Hidup Kekal yaitu Anak Allah. Waktu yang bergerak maju sebenarnya ialah Kehidupan Allah yang tak pernah berhenti, yaitu Bapa terus mengasihi Anak, & Anak terus memuliakan Bapa. Karena di dalam Allah itu ada Hidup & Kasih Tritunggal, maka Waktu & Ruang menjadi terus ada. Waktu digerakkan oleh Kasih!

6. Allah Tritunggal ialah Allah Kehidupan, sebab Ia tak berpijak pada Waktu, tapi justru menjadi pijakan bagi Waktu. Waktu Kekekalan berpijak pada TritunggalWaktu hanya mungkin ada jika ada kehidupan, yaitu ada yang Hidup & menjalani/memaknainya, maka Waktu tak mungkin ada jika tak ada Anak Allah, sebab Anak itu Kehidupan Pertama, Yang Pertama Hidup dari segalanya, bahkan Yang menghidupkan & menghidupi Kekekalan itu sendiriKekekalan itu ada dalam Anak! Sama halnya di bumi, selama Bumi & Matahari masih hidup maka Sang Waktu tetap hidup, tapi jika tak ada apapun maka waktu akan mati/tak lagi berjalan. Demikianlah selama Anak Yang Kekal masih ada, maka Waktu Kekekalan itu pun tetap ada. Jadi, Keberadaan Anak di dalam Allah tak dapat dibantah atau dihapus, bahkan oleh diriNya sendiri. Definisi Kekekalan ialah Allah, Yang Tak Berawal & Tak Berakhir, & dihidupi/dihuni Anak Kekal.

7. Dunia ini ialah Dunia Kematian, sebab berada di bawah kuasa iblis yang sudah kehilangan bentuk & keberadaan di sorga/kekekalan, dikurung tempat & waktu. Iblis hanya memiliki sekali lagi kesempatan membentuk diri & keberadaannya, yaitu di bumi & di dalam manusia. Sebelum manusia jatuh, iblis diijinkan berdiam dalam ular. Tapi setelah manusia ditundukkannya, iblis pun dapat tinggal & berkuasa dalam akal budi manusia. Manusia akan binasa seperti hukuman si iblis, kehilangan bentuk & keberadaan, sebab mereka sendiri yang membuang keberadaan Anak Allah Penopang Hidup. Manusia & iblis lenyap dari tempat & waktu (momentum) seperti planet pluto, berputar & berpusat pada diri, terlepas dari momentum kekal Allah yang meninggalkan mereka. Tak ada Waktu Yang Bergerak dalam Neraka, hanya ada Waktu Yang Berhenti pada Kematian. Roh manusia tak bisa berbuat apapun lagi, kecuali marah, saling mengutuki & dikutuki/dihakimi. Mereka ialah Dosa itu sendiri maka Dosa terwujud sempurna & berhenti berkembang selamanya.

1. MATERAI KE-1&2: KESUCIAN & KEJAHATAN

6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: “Mari!” 2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. 3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: “Mari!” 4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

Anak Domba yang lembut itu membacakan Firman, mahkluk roh singa itu meraung mendengarNya & langsung melaksanakan kitab itu, diutusnya si kuda putih dengan firman/panah & kuasa/mahkota merebut kemenangan. Pengikut Kristus menyatakan kesucian & merebut manusia dari dosanya. Anak Domba yang lembut membacakan firman kedua, mahkluk roh anak lembu korban itu mengutus kuda yang merah oleh darah & amarah hingga dunia ribut & saling membunuh. Pengujian bumi agar kejahatannya nyata.

2. MATERAI KE-3&4: KEADILAN & HUKUMAN

6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: “Mari!” Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. 6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: “Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.” 7 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: “Mari!” 8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

Anak Domba lembut itu membacakan firman ketiga, mahkluk roh bermuka manusia memanggil si kuda hitam menimbang/mengadili dosa & upahnya. Semua sama, dinilai berdosa & upahnya dicatat, tapi disimpannya minyak & anggur, urapan & perjanjian untuk membayarkan umat Allah dengan sah. Anak Domba lembut itu membacakan firman keempat, mahkluk roh nasar mengirim si kuda pucat, Maut & Kerajaan Maut menunggangi orang2 jahat di bumi untuk menguasai seperempat bumi & menumpahkan darah orang.

3. MATERAI KE-5: PEMBENARAN JIWA KUDUS

6:9 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. 10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?” 11 Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.

Anak Domba lembut membacakan firman kelima, sakit hati jiwa2 pengikut Anak Allah yang dibunuh oleh dunia. Mereka mohon penghakiman yang adil sebab dusta fitnah & siksa yang diterima sekalipun mereka tidak bersalah. Walau Tuhan telah menyatakan mereka tidak bersalah (jubah putih), tapi Ia tetap membalaskan darah mereka sebab dunia yang jahat tak menyesal menindas anak2 Allah, & Tuhan menanti hingga perlawanan dunia terhadap diriNya benar2 sempurna, agar mereka terbukti layak untuk tidak diampuni.

4. MATERAI KE-6: PEMBALASAN ATAS BUMI

6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. 13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. 14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya. 15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. 16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: “Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.” 17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Anak Domba lembut membacakan firman keenam, bumi diguncang & gelap, matahari tertutup, bulan redup, tempat & waktu dikacaukan, juga di langit. Semua kejahatan di kolong langit ialah kisah buruk yang Allah ingin tutup. Manusia dunia sebenarnya ialah ilah2 palsu, merampas bumi & mendirikan Kerajaan Dunia untuk menyaingi & mengingkari Kerajaan Yesus Anak Allah. Mereka tak sekedar mahkluk lemah, tapi mahkluk garang yang mencurangi Anak Allah, & pantas ditumbuk habis tanpa sisa. Orang2 sombong & jaya di bumi itu akan menjadi para pengecut, lebih baik bagi mereka jika dikubur & tersembunyi dari pada menghadap Tuhan Yesus yang mereka fitnah & hina. Mereka tak bisa lagi berdalih & menyangkal hukuman yang mereka hina.

1. TUHAN MENUNDA HUKUMAN BUMI

7:1 Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. 2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, 3 katanya: “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!”

Selama ini Tuhanlah yang menahan agar bumi jangan binasa sekalipun bumi seharusnya layak binasa sejak Adam berdosa. Tapi Tuhan ingin melakukan pengadilan & menyelamatkan sisa umatNya. Malaikat penjaga dari Israel, yaitu tempat lahir Yesus Sang Terang Dunia, harus menandai hamba2 Allah dengan Roh Kudus dalam jiwa (kesadaran) mereka. Tidak boleh ada yang tertinggal satu pun, bahkan sehelai daun belum akan gugur tanpa ijinNya.

Semua bencana di bumi bukanlah kebetulan atau tanpa arti, tapi berdasar rencana2 ketetapan Tuhan untuk menegur maupun membalas. Tuhan bisa saja melenyapkan bumi yang jahat ini dengan sekali pukulan, namun Tuhan melakukan bertahap agar tidak semua binasa. Pentung itu ialah seruan bagi orang2 yang takut kepadaNya agar mereka tidak binasa bersama dunia ini.

2. SUKU KETURUNAN ISRAEL DIMATERAIKAN

7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu, 6 dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu, 7 dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu, 8 dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.

Materai Roh Kudus mensahkan jiwa2 yang dimiliki Tuhan Yesus. 144.000 itu lambang 12 suku sebelum Yesus datang x 12 suku setelah Yesus x ribuan keturunannya. Yesus adalah Anak Allah & Anak Daud, maka keturunanNya secara rohani juga disebut anak2 Allah & anak2 Israel, yaitu orang2 yang ditebus & dilahirbarukan oleh RohNya dari segala zaman & tempat & suku.

Yehuda menjadi suku yang pertama sebab Sang Raja Yesus dari YehudaSebagian Suku Dan pindah ke kota Lasem/Lakhis di Manasye Baratsesuai berkatnya. Suku Dan (=hakim) tak dicantumkan sebab tak lagi dihakimi, & diganti oleh Manasye(=lupa sama sekali deritaku), semua suku berbahagia. Seluruh orang percaya masuk dalam suku2 itu, & disebut Suku-suku Kristus.

3. RAJA DARI SEGALA BANGSA DISEMBAH

7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. 10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!” 11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, 12 sambil berkata: “Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!”

Seluruh kejadian di dunia ialah gambaran nyata yang terjadi di alam roh kini & nanti. Dan peristiwa roh ialah alasan & dasar dari semua kejadian di bumiDi bumi, Yesus menaiki keledai masuk Yerusalem sebagai Raja Israel, saat itu sebenarnya Ia menubuatkan DiriNya yang akan dielukan malaikat sorga & dilantik menjadi Raja Kerajaan Allah, demi mendirikan lagi Kerajaan Allah. Masa ini Allah sedang menyatukan dunia agar menjadi Israel Baru Sorgawi.

Israel akan berseru: lihat Rajamu datangYang Datang Dalam Nama Tuhan. Nabi2 pun berseru: lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa duniaYesus adalah Raja, Tuhan, Anak Domba Allah & Penghapus Dosa satu2nya. Tanpa Anak Domba, tak satu orang pun bisa diampuni & menjadi anak Allah. Tanpa Raja Sorgawi, tidak akan pula ada Kerajaan Allah. Maka Keselamatan bukan saja semata bagi manusia, tapi juga demi Allah & Anak Domba, agar Kebenaran ditegakkan di seluruh Semesta & menghapus kuasa jahat/dosa.

4. ANAK DOMBA, GEMBALA ORANG2 KUDUS

7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?” 14 Maka kataku kepadanya: “Tuanku, tuan mengetahuinya.” Lalu ia berkata kepadaku: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. 15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. 16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. 17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”

Semua manusia cemar, mahkluk pembunuh & harus mati mengganti nyawa. Anak Domba berkorban membayarkan darah manusia dengan darahNya. DarahNya tidak cemar sebab Ia bukan pembunuh, malah Ia menjadi korban yang harum sehingga menutupi darah manusia yang busuk & sulit dihapus. Orang2 yang ditebusNya, tak perlu menjadi milik maut lagi, & bahkan harus dimiliki Allah sebab Ia yang menukarkan mereka dengan Anak DombaNya.  

Mereka dibenci dunia sebab berbau Anak Allah, tapi sebab itu dikasihi Allah. Mereka kini tampak serupa dengan Anak Domba yang hidup bersama Allah, sehingga mereka pun layak tiap saat berada di sisi Allah. Allah pun kini mau memiliki mereka sebagai domba2Nya sebab dikenali & serupa Anak Domba. Allah memiliki mereka melalui AnakNya, sebab jika Anak memiliki mereka maka mereka menjadi milik Bapa. & tidak ada satupun yang akan menjadi milik Bapa bila mereka tidak dimiliki Anak. Sebab semua yang ditetapkan di dalam Anak ialah nubuat/gambaran kekal bagi Allah, benar & tak berubah.

KESIMPULAN & CATATAN PENTING

WAHYU PASAL 6-7 :

1. Gulungan Kitab dan 7 materai ialah Rahasia Injil yang dimateraikan Roh Allah. Inti Kebenaran Alkitab yang ditulis Allah yaitu Keselamatan, Dosa, Keadilan, Maut, Pembenaran, Pembalasan & Perhentian. Sesungguhnya seluruh kisah telah jadi & sempurna di tangan Allah, untuk diserahkan kepada Anak/Firman agar dilaksanakan & digenapiNya semua ketetapan itu. Dalam rancangan Allah yang sempurna itu, tiada cacat cela & tak perlu ada perubahan, bahkan Allah pun harus tunduk dalam ketetapanNya, Anak harus menjamin semua rencana itu berhasil.

2. Tujuan Besar Allah ialah melahirkan Kesempurnaan & Kemuliaan dari hatiNya. Segalanya berasal dari dalam Allah, bukan hanya wujud & karakter, namun juga segala emosi. Contoh, Kasih tak hanya ada dalam kebahagiaan, tapi dapat juga dinyatakan dalam kesedihan. Maka sekalipun dalam ketetapan itu terdapat dosa & pengkhianatan iblis, namun dalam itu pula Allah dapat memunculkan kuasaNya, kebencian & kesakitanNya, kesedihan & kasih di hatiNya. Tapi yang membedakan Allah & ciptaan ialah, Allah melakukan semuanya dengan baik & benar. Bahkan Kegeraman Allah ialah suatu yang benar, tapi Kesedihan Iblis ialah suatu kejahatan. & bila manusia hanya menangisi dirinya, maka Yesus merasa remuk bagi orang lain, inilah Kasih! Puncak dari ketetapan & pernyataan Allah ialah Yesus Anak Allah, sebab segala emosi, kebaikan & penderitaan hati Allah terungkap sempurna dalam AnakNya.

3. Predestinasi= yang ditetapkan di dalam Anak & dianggap benar bagi Bapa. Apa yang benar ialah yang ditetapkan dalam Anak, & Anak menjadi Kebenaran BapaTindakan Bapa dibenarkan karena Anak, & semua ketetapan di dalam Anak dibenarkan Bapa. Bila menyelamatkan itu benar, maka keselamatan harus ditetapkan melalui Anak & memuliakan Anak. Bila membinasakan itu benar, kebinasaan itu hanya dibenarkan bagi Anak & dalam Anak. Bila ada yang menyelamatkan atau membinasakan di luar Anak, maka itu pun suatu kejahatan, sebab setiap mahkluk hanya berdiri bagi dirinya, tapi Anak berdiri bagi Allah & seluruh ciptaan.

4. Mengapa Tuhan tetap mencipta sesuatu yang Ia tahu akan dibinasakanNya?  Semua ialah Anugerah Yang Baik yang didorong sifatNya: Allah ialah Juruselamat. Tuhan memberi Anugerah Tempat Yang Baik kepada alam yang kosong oleh kuasa gelap, agar dikembalikan kepada Kristus. Anugerah Kehidupan Yang Baik kepada bumi yang tidur, agar dikembalikan kepada Kristus. Anugerah Keturunan Yang Baik kepada manusia yang dihukum mati, agar dikembalikan kepada Kristus. Anugerah Kerajaan Kristus Yang Baik kepada bumi yang diperbudak iblis. Ia mengakhiri yang jahat & membaharui agar baikSemua direbut, diselamatkan & dikembalikan kepada Tuhan, agar ada bahagia & syukur. Tapi iblis berusaha membuat hal itu tampak buruk & Allah tampak jahat, sebab iblis sendiri tak mau kembali & tak mau semua ini kembali kepada Kristus. 

5. Mengapa Tuhan memberi kesempatan kepada suatu yang jahat untuk ada? Sebab

4. Hamba2 Allah lebih dulu dipilih, dipanggil, diselamatkan & dimateraikan (dibabtis Roh) sebelum datangnya hari penghakiman/penghukuman. Orang yang dipilih ialah sebab namanya telah tertulis dalam Kitab Kehidupan sebelum dunia dijadikan, seperti yang ditulis Wahyu 2-3. Ini adalah Urutan Pekerjaan Allah yang hendak Ia sampaikan bahwa Tuhan Yesus lebih dulu memilih seluruh umatNya dari antara manusia dengan Roh KudusNya-7 Roh Allah. Ia memilih dengan menandai dengan RohNya, artinya sejak mula setiap orang pilihanNya sudah ditandai/dinaungi Roh Kudus, tidak pernah dapat dilenyapkan.

No comments:

Post a Comment

Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...