Thursday 18 June 2015

Guru Sekolah Minggu

1
Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan memiliki kepribadian mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi profesional yaitu kemampuan menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan. Kompetensi sosial yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan sosial secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat luas. Kompetensi pedagogie adalah kemampuan pendidik untuk mengelola kegiatan pembelajaran. Kemampuan ini meliputi pemahaman pendidik terhadap anak/peserta didik, kemampuan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, kemampuan mengevaluasi hasil belajar, dan kemampuan mengembangkan peserta didik untuk mampu mengaktualisasikan diri secara optimal. Guru sekolah minggu seharusnyalah juga memiliki kemampuan pedagogie agar kegiatan belajar yang dilakukan dapat berjalan efektif. Berikut ini akan kita bahas satu persatu perihal kompetensi pedagogie untuk guru sekolah minggu. 1.Pemahaman guru terhadap anak didik. Memahami anak didik dapat dilakukan dengan mempelajari karakter, kebutuhan dan tahapan perkembangan usia anak. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan dan penetapan strategi kegiatan guru di sekolah minggu. Jika kegiatan yang dipilih terlalu tinggi tingkat kesulitannya maka anak sulit untuk menangkap tujuan kegiatan tersebut demikian pula sebaliknya. Berikut ini ada beberapa hal yang penting tentang psikologi anak yang perlu dipelajari dan dipahami sebagai dasar pelayanan. a.Kebutuhan dasar anak: 1.Anak membutuhkan kasih sayang 2.Anak membutuhkan rasa aman 3.Anak membutuhkan penerimaan 4.Anak membutuhkan disiplin (untuk menahan diri) 5.Anak membutuhkan kebebasan yang wajar 6.Anak membutuhkan penghargaan b.Prinsip penerimaan pengalaman pendidikan bagi anak: 1.Semua pengalaman anak dapat mempengaruhi dan membentuk watak dan arah hidupnya; sebagaimana diungkapkan oleh Dorothy Law Nolte: Jika anak hidup dengan kritikan, ia belajar untuk menghakimi. Jika seorang anak hidup dengan kebencian,ia belajar kejahatan. Jika seorang anak hidup dengan ejekan,ia belajar untuk menjadi malu. Jika seorang anak hidup dengan dipermalukan,ia belajar untuk merasa bersalah. Jika seorang anak hidup dengan dorongan,ia belajar keyakinan diri. Jika seorang anak hidup dengan pujian, 1 Makalah ini diberikan Tanggal 3 Mei 2008 di GBI Jl. Adisucipto Untuk Pembekalan Guru Sekolah Minggu 2 ia belajar untuk menghargai. Jika seorang anak hidup dengan keadilan,ia belajar keadilan. Jika seorang anak hidup dengan aman,ia belajar aman. Jika seorang anak hidup dengan pengesahan,ia belajar untuk menyenangi dirinya. Jika seorang anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan,ia belajar untuk mengasihi dunia. 2.Kepribadian anak mudah dibentuk pada usia dini 3.Setiap tahap perkembangan anak membutuhkan pembinaan khusus 4.Seorang anak sedang menunggu untuk diisi oleh orang dewasa apapun juga bentuknya. c.Tugas perkembangan secara umum dalam tiap-tiap tahap perkembangan 1.Perkembangan masa kanak-kanak (1-5 tahun) ciri-ciri umum yang nampak dari tugas perkembangannya: a.Jasmani: Pertumbuhan jasmani berjalan dengan cepat, aktif bergerak, berusaha memperoleh keterampilan otot. b.Jiwani : Belajar melalui meniru, ingin tahu besar, fantasi kuat, emosional -mudah marah, ada rasa takut, suasana hati gembira, dan ingin mengasihi, sejak usia tiga tahun mempunyai konsep pribadi sifatnya, konsep berkembang dari yang khusus ke umum, konsep pemikirannya banyak dipengaruhi perasaan. c.Sosial: Ada sikap negativistis, suka menirukan, muncul persaingan, suka bertengkar, egoistis d.Rohani: Tuhan dikenal melalui bahasa dan konsep tentang Tuhan diperoleh dari keluarga khususnya orangtua. Tuhan itu baik atau jahat tergantung penghayatan anak terhadap orangtuanya khususnya ayah. 2.Perkembangan masa sekolah (6-12 tahun) ciri-ciri umumnya: a.Jasmani: Periode ini disebut periode memanjang,secara fisik fungsi organ otak mulai terbentuk mantap sehingga perkembangan kecerdasannya cukup pesat. b.Jiwani: Anak mulai banyak melihat dan bertanya, fantasinya berkurang karena melihat kenyataan, ingatan kuat daya kritis mulai tumbuh, ingin berinisiatif dan bertanggung jawab. c.Sosial: Kegiatan anak mulai berkelompok dan mengarah pada tujuan tetapi masih egosentris, kegiatannya hanya satu jenis dan mulai membuat "Gang" dengan kompetisi tinggi. d.Rohani : Anak mulai memasukkan dalam pikirannya tentang Tuhan mulai memisahkan konsep pikiran tentang Tuhan dengan orangtuanya, melihat Tuhan dalam bentuk yang kongkret (manusia Yesus) dan Tuhan adalah yang suci, maha baik, lembut dan kudus, Tuhan makin lama dipandang sebagai Kristus dan dikagumi sebagai pahlawan. 3.Perkembangan masa remaja(12-14 tahun) ciri-ciri umumnya: a.Jasmani: Adanya perubahan jasmani yang mendadak dan cepat iramanya sehingga menimbulkan kebingungan dalam diri anak. Secara biologis remaja telah matang dan siap untuk berperan sebagai pria atau wanita. b.Jiwani: Perkembangan kecerdasan berkembang secara pesat, berpikirnya makin logis dan kritis, fantasi makin kuat sehingga seringkali terjadi konflik sendiri, penuh dengan cita-cita, mencari realita, kebenaran dan tujuan hidup. c.Sosial: Pada masa ini pengaruh yang besar datang dari kelompoknya (teman sebaya), perubahan perilaku berhubungan dengan kehidupan bersama, suka berkelompok ada usaha untuk diterima dalam kelompok dan masyarakat, ingin maju, suka membantu, sopan dan memperhatikan orang lain dsb. (Dr. Ira dalam handbook untuk sekolah minggu). d.Rohani: Kehidupan agamanya berada dalam persimpangan jalan, ada perasaan tidak aman karena terjadi perubahan fisik, emosi dan juga berpengaruh pada imannya kadang-kadang kekuasaan tradisi kepercayaan dianggap mempersempit kebebasan dirinya yang banyak menuruti keinginan diri sendiri (suara hatinya), Dapat terjadi sikap berontak kepada Tuhan bila Tuhan dihubungkan dengan kekuasaan yang menghambatnya, atau remaja justru ingin mendekat kepada Tuhan, karena dalam Tuhan remaja menemukan teman atau sahabat yang dibutuhkan. Bagaimana anak belajar?? 1.Anak belajar secara kontinyu (terus-menerus). 2. Anak belajar melalui panca inderanya. 3. Anak belajar melalui kegiatan. 4. Anak akan belajar sebaik-baiknya bila ia mempunyai dorongan atau alasan untuk belajar. 5.Anak akan belajar paling baik bila mereka sudah siap untuk belajar. 6.Anak belajar dengan jalan meniru. 2. Kemampuan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan merencanakan tetap harus dilakukan oleh guru sekolah minggu karena dengan demikian maka tujuan yang akan dicapai jelas dan terfokus. Mengapa mengajar sekolah minggu itu perlu direncanakan? Sekolah minggu mengajarkan anak untuk memiliki iman dan percaya pada Tuhan. Konsep ke tuhanan yang diberikan masih terlalu abstrak untuk bisa dipahami oleh anak - anak, untuk itu guru harus merencanakan dengan sangat baik kegiatan belajar agar konsep yang disampaikan adalah bentuk kebenaran yang sesuai dengan firman Tuhan. a. Kurikulum yang har us diajarkan untuk sekolah minggu mengangkut pokok materi tentang :  Mengajarkan anak tentang gambaran yang benar mengenai Allah. Pokok - pokok penting yang tercakup di dalamnya:  Sifat - sifat Allah  Karya Allah  Firman Allah/Alkitab  Hukum - hukum Allah  Renca na/Kehendak Allah  Mengajarkan anak tentang gambaran yang benar mengenai Manusia. Pokok - pokok penting yang tercakup di dalamnya:  Penciptaan Manusia  Kejatuhan Manusia dalam Dosa  Hukuman Allah atas Manusia Berdosa  Rencana Keselamatan Allah untuk Manusia  Manusia sebagai Ciptaan Baru yang lahir dari Allah  Mengajarkan anak tentang gambaran yang benar mengenai Alam.  Penciptaan Alam Semesta  Pemeliharaan Allah atas Alam  Kutukan Allah atas Alam setelah Kejatuhan Manusia dalam dosa Setelah memahami pokok ma teri yang seharusnya dipahami oleh anak sekolah minggu maka guru dapat melakukan pendekatan - pendekatan berdasarkan beberapa
PENDIDIK SEKOLAH MINGGU 1 -Martha Christianti -Seorang pendidik secara umum harus memiliki empat kompetensi dasar. Kompetensi tersebut yaitu kompetensi pedagogie, kepribadian, profesional dan sosial. Kompetensi ini selayaknya pula dimiliki oleh pendidik atau guru sekolah minggu. (PP No.19 tahun 2005).

No comments:

Post a Comment

Misi Kristus Sedunia

PELAJARAN SEKOLAH MINGGU

  TANGGAL   PELAJARAN SEKOLAH MINGGU KATEGORI Babak pertama        ...